9. Déjà Vu. 🍃

1.7K 162 8
                                    

"Tidak selamanya tembok yang kokoh akan tetap utuh, ada saatnya ia akan mengelupas dan hancur. Begitu juga kita."
🏙

   
Pagi menjelang siang, siang menjelang petang, petang menjelang malam, hingga malam pun kembali pada pagi. Terus seperti itu, hingga hari akhir tiba pada saatnya. Tak ada lagi siang, malam, ataupun pagi, manusia pun tidak dapat menghindar, apa lagi bersembunyi, mereka akan terlihat seperti debu pada kasur yang baru saja dipukul keras-keras. Melayang, menghilang tanpa dapat menghindar. Dan manusia hanyalah makhluk Allah yang penuh kecacatan, berlumur dosa. Terlalu banyak kekurangan yang memenuhi. Kita  hanya bisa mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, dan berharap pada-Nya, supaya kita selalu dinaungi oleh rahmat-Nya.

El baru saja menyelesaikan sholat maghrib lalu melanjutkan tilawah Al-Qur'annya. Ia membaca surat Al-Mulk, ayat 1 sampai ayat 5.

بِسْمِٱللَّهِٱلرَّحْمَٰنِٱلرَّحِيمِ

تَبَٰرَكَٱلَّذِىبِيَدِهِٱلْمُلْكُوَهُوَعَلَىٰكُلِّشَىْءٍقَدِيرٌ

ٱلَّذِىخَلَقَٱلْمَوْتَوَٱلْحَيَوٰةَلِيَبْلُوَكُمْأَيُّكُمْأَحْسَنُعَمَلًاوَهُوَٱلْعَزِيزُٱلْغَفُورُ

ٱلَّذِىخَلَقَسَبْعَسَمَٰوَٰتٍطِبَاقًامَّاتَرَىٰفِىخَلْقِٱلرَّحْمَٰنِمِنتَفَٰوُتٍفَٱرْجِعِٱلْبَصَرَهَلْتَرَىٰمِنفُطُورٍ

ثُمَّٱرْجِعِٱلْبَصَرَكَرَّتَيْنِيَنقَلِبْإِلَيْكَٱلْبَصَرُخَاسِئًاوَهُوَحَسِيرٌ

وَلَقَدْزَيَّنَّاٱلسَّمَآءَٱلدُّنْيَابِمَصَٰبِيحَوَجَعَلْنَٰهَارُجُومًالِّلشَّيَٰطِينِوَأَعْتَدْنَالَهُمْعَذَابَٱلسَّعِيرِ

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?

Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.

Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.”

Begitulah arti ayat-ayat yang dibaca oleh El. Tidak ada yang lebih berkuasa dibanding Allah, Dialah Raja dari segala Raja, Penguasa dari segala Penguasa. Dia memberikan apa yang kita butuhkan, apa yang kita makan, jadi sangat tidak pantas sekali jika kita tidak mensyukuri nikmat dari-Nya.

Gamis berwarna biru tua kini menjadi pilihannya untuk ia kenakan. Benar, El sudah pulang dari rumah kakek Rain kemarin sore, setelah semua acara selesai, begitu juga dengan Rain yang sudah kembali ke rumahnya. El bergeser ke kiri dan membantu menyiapkan piring juga sendok.

Drttt...Drtt...Drtt...

“Nak ada telepon masuk, angkat dulu,” kata Umi, gadis itu langung menerima panggilan tersebut.

Nama “Rainch” terpampang di sana. El mengernyit. Tidak biasanya Rain menghubunginya di jam-jam seperti ini. Biasanya jika Rain menelepon, pasti setelah sholat isya', saat sedang belajar, jadi mereka bisa belajar bersama melalui video call. Pasti ada yang penting. Tanpa membuang waktu lagi, El menggeser tombol hijaunya.

“Hallo Assalamualaikum. Ada apa Rain?” Setelah mendengar, satu kalimat meluncur dari Rain, juga isakan tangis, panggilan langsung terputus, tanpa menunggu apapun, El setengah berlari ke dapur. Ia langung meminta izin pada Umi, beliau tampak mengerti dengan keadaan saat ini.

El benar-benar kalang kabut, ia sangat khawatir dengan keadaan Rain saat ini. Apa yang sebenarnya terjadi dengannya? Kenapa ia menelpon dengan isak tangis yang cukup jelas terdengar. Padahal biasanya, saat sedih pun, Rain pandai menutupi, tapi saat ini? Sepertinya situasi yang terjadi cukup genting, hingga membuatnya menangis.

Saking bergegasnya, hingga tidak memperhatikan jalan, sampai seseorang mengaduh pelan. Tepat sekali, ia baru saja menabrak tubuh seseorang. El mendongak melihat wajah sang korban untuk meminta maaf. Dan tepat setelah menatap wajahnya, ternyata wajah itu lagi, El seperti kembali merasakan peristiwa yang sudah terjadi, ia ingat, terutama netra laki-laki itu, pening di kepalanya terasa lagi.

Tubuh El terhuyung, jika tak bertumpu dengan kedua tangannya ia mungkin sudah ambruk lagi, matanya memanas, seperti ada cairan yang memaksa untuk keluar. Ia langsung menunduk, seraya memegang dada kirinya. Jantung. El merasakan jantungnya tiba-tiba berpacu cepat. Dan akhirnya satu tetes cairan berhasil lolos dari pelupuk matanya.

“Hallo, Miss.? I'msosorry, but are you ok?”

Deg!

El terlonjak, perlahan ia mengangkat kepalanya, lagi, dan betapa terkejutnya, sosok yang ditabraknya tadi alih-alih marah, ia justru tersenyum manis dengan satu tangan yang menjulur di depan El, berniat untuk membantunya berdiri. Hening, El masih diam sejak tadi. Sama sekali tak bergerak, hanya terdengar deru napasnya yang  lebih cepat dari sebelumnya.

“Apa yang terjadi padaku, kenapa tubuhku tak mau bergerak. Sadarlah El! batinnya memberontak. Dengan masih tersenyum lelaki itu kembali bertanya.

“Miss. Are you ok? Come on. I wanna help you.” El terkesiap mendengarnya. Ia berusaha untuk bangkit, tak mengindahkan uluran tangan yang dengan tampannya masih berada di depan wajahnya. Dengan susah payah ia berhasil berdiri, lalu mengibas-ngibaskan gamisnya yang kotor karena tanah.

“O-oh, sorry. Um, i'm ok. Butthanks, i can bealone.” Tiba-tiba pemuda itu memekik kaget.

“Neo?15 Bukankah kau Mysta behijab panjang di fansign kemarin?”

“A_apa?” Oke mereka tidak menggunakan bahasa Inggris lagi, melainkan Korea, dan El otomatis juga menjawab dengan bahasa Korea.

“Aku ingat sekarang!” celetuk lelaki itu. El harap-harap cemas. Keringat dingin sudah berkucur di pelipisnya. Semoga lelaki itu tidak mengingat dirinya.

“Kau Fattih, kan? Nona Fattih? Annyeong!”

  ***


Assalamualaikum. Maaf ya, part ini agak pendek. Soalnya aku nulis pas di mobil dan perjalanan lumayan jauh, jadi pasti banyak sekali typo bertebaran, yang lain juga udah pada tidur, jadi aku kethip-kethip sendiri, gak deng , ada pak supir 😁 komen aja ya kalo ada yang salah.

Btw, Next or Not?

Aku tunggu vote kalian. 😉
Wassalamualaikum

Girl Meets Euphoria✔(Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang