33. Jungkook's Feeling🍃

739 64 7
                                    

"Hari ini, aku hidup sekedarnya
Aku berjalan cepat, terkikis
Matahari mencekikku
Dan dunia menelanjangiku
Tak ada cara lain
Kukumpulkan diriku sendiri yang hancur di bawah cahaya bulan.

BTS-RM & V "네시 (4:00)"

🕓


    Sejak Taehyung mengalami kecelakaan, Entah mengapa, El jadi semakin murung. Semakin hari gadis itu hanya mengurung diri di dalam kamar, makan pun kadang harus di antar oleh sang adik, tak jarang Hanna juga selalu membujuk untuk tidak selalu mengurung diri. Keluarga El tahu apa penyebabnya, tapi mereka urung untuk bertanya lebih pada El, mengingat gadis itu sangat sensitif terhadap hal-hal yang bisa membuatnya meringis kesakitan. Kecuali Hanna. Ya, Hanna tidak pernah sekalipun di beri tahu apa penyebab El seperti itu, karena memang Umi dan Abi El tidak ingin keluarga yang lain ikut terbebani dengan kejadian yang sudah cukup lama terjadi. Dan baru kali ini Hanna melihat secara langsung bagaimana keadaan El yang sungguh membuatnya prihatin.

El berjalan mengambil sebuah kotak di almarinya yang paling bawah, meletakkan benda tersebut setelah berhasil terbuka. Sedikit mengusap bagian-bagian yang usang, mengeluarkan satu persatu isi di dalamnya. Menyentuh barang-barang yang ada di sana. Air matanya kembali menetes tanpa sadar.

“Maafkan aku. Aku masih belum bisa berdamai dengannya. Tolong maafkan aku.” Dirinya terisak bersama kesunyian yang melingkupi. Memeluk erat-erat pigura berisi potret dua orang gadis cantik yang masih belia di sana.

“Bagaimana? Bagaimana aku bisa berdamai dan melupakannya jika kejadian itu seperti kembali terulang? Aku bisa apa, Rey? Ya Allah, El mohon, ringankan beban ini, ya Allah.” Meringkuk di atas kasurnya yang dingin, membekap bibirnya kuat-kuat supaya tak terdengar hingga ke luar kamar dan membuat orang-orang di sana resah.

“Sejak mendengar ia datang ke sini, perasaanku sudah tak tenang, terlebih ketika Rain mengajakku bertemu dengannya, duniaku seakan berputar tak beraturan, segala macam pikiran buruk menghantuiku, seolah ingin menelanku kapan saja. Dan sepertinya keadaan tak pernah berpihak padaku, karena setelah itu Allah selalu mempertemukanku dengannya secara tak sengaja. Jadi bagaiamana aku bisa melupakan itu? Astaghfirullah!”

Memukul-mukul dadanya sendiri supaya sakitnya kian memudar, tapi justru semakin lama malah semakin menyakitkan, dan ia tak peduli itu. Kedua matanya memejam, air matanya belum mengering, ia mencoba mengistirahatkan hatinya yang sudah sangat sakit, sebenarnya ia juga bingung kenapa ia sampai seperti itu, kenapa harus sebegitunya ia merasakan sakit? Sakit ketika sahabatnya pergi di sebabkan oleh sang idola, sebegitu rumitnya kehidupan? Perlahan kesadarannya pun mulai menghilang, diikuti oleh seluruh kegelapan yang menyergabnya, ia tertidur, tanpa meminum obatnya, bahkan tak mencicipi sedikitpun makanannya. Semuanya gelap.

☘☘☘

Penerbangan Beststar kembali ditunda, mereka masih menunggu keadaan Taehyung benar-benar pulih. Jenuh? Tentu saja! Itu lah yang dirasakan Taehyung saat ini. Tapi pikirannya tiba-tiba teringat oleh seseorang. Seseorang yang nampak ketakutan setiap saat bertemu dengannya, apa lagi setelah dirinya kecelakaan, tingkat ketakutannya semakin menguat, itu lah yang didapatkannya dari Afra.

“Hyung. Apa kau tidak bosan?” Taehyung menoleh ke arah sumber suara. Jungkook sedang memainkan piano tales di ponselnya.

“Tentu saja aku bosan. Apa lagi dengan segala peralatan ini. Oh Tuhan, rasanya aku ingin muntah dengan aroma obat-obatan. Di rumah sendiri tapi sama saja seperti di rumah sakit.” Taehyung berdecak sebal. Tapi ia hanya bisa mengehela napas, jika tidak begitu, ia tidak akan lekas sembuh, dan tentu tak akan bisa menghibur Mysta lagi. Tiba-tiba Jungkook berdiri tegap dari duduknya. Taehyung tentu saja terkejut. Kenapa dengan bocah satu itu? Sudah tahu Taehyung gampang terkejut, tapi malah si maknae berulah.

Girl Meets Euphoria✔(Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang