31. Open Your Eyes🍃

936 70 26
                                    

"Pada akhirnya, kamu akan menemukan rempahan roti yang diusung oleh semut kecil di balik punggungnya. Jadi, kesimpulan akan kalian temukan, tak lama lagi."
💣

    Taehyung tak menduga, sungguh tak menduga. Seorang El yang tampak mustahil sekali untuk menemuinya langsung, kini berada di hadapannya, kenyataan sekarang gadis yang sudah hampir lulus SMA itu duduk di sofa ditemani oleh sang adik. El terkesan bingung ingin mengatakan apa, seperti gugup, tapi lega juga saat melihat Taehyung sudah sadar dengan keadaan lebih baik, walaupun masih terlihat lemah. Taehyung pun begitu. Ia merasa kikuk dengan suasana tersebut, ingin mengatakan sesuatu tapi bingung apa yang harus ia ucapkan. Alhasil deheman Al membuyarkan lamunan masing-masing.

“Jadi apa kalian akan diam-diaman terus sampai sapi bertelur?”

“Benarkah? Apa bisa? Bagaimana?” Tampaknya Al menyesal dengan keputusannya untuk memulai pembicaraan, kentara sekali ia kini tengah menepuk jidatnya sambil memejam. Tak habis pikir dengan Taehyung, antara polos atau memang sarafnya sedikit bergeser akibat kecelakaan, jika mengumpat sangat dianjurkan, maka ia akan lakukan saat itu juga. Sendiri. Apa Taehyung memang selugu itu?

“Terserah, Hyung saja.”

“Ka—kau memanggilku, Hyung?” Taehyung melotot di tempatnya. El juga ikut menatap sang adik yang duduk santai di sebelahnya.

“Tentu saja, aku kan—” belum sempat Al menyelesaikan kalimatnya, mulutnya sudah dibekap oleh tangan El.

“Apa? Kau apa? El-ya! Kenapa kau menghentikannya, biarkan adikmu itu bicara!” El terkesiap dengan perkataan Taehyung yang sedikit bersungut tidak terima, gadis itu hanya melongo sambil melepaskan tangannya yang membekap Al tadi.

“Kau mengejutkanku, Oppa.”

“Apa?!” Taehyung semakin memekik, ia kini ganti menatap El dengan mata lebar yang justru tampak dibuat-buat.

“Opp—bukan-bukan, maksudku Kakak, iya Kakak!” Al terkikik sambil memegangi perutnya. Membuat kakaknya melotot.

“Hey, tidak ada yang lucu Al!” tegur El, tapi tidak menghentikan tawa kecil sang adik.

“Maaf, Kak, lanjutkan obrolan kalian, aku akan keluar sebentar. Kalian hanya berdua, Kak Afra ke kantin,  jadi pintunya akan tetap Al buka.”

“Jangan lama-lama. Cepat kembali,” sahut El. Sepeninggalan Al, suasana kembali canggung seperti sebelumnya. Jadi, mau tidak mau, El memberanikan diri untuk bersuara.

“Bagaimana keadaan Kak Cetta?” Suara El melirih, beruntung tidak tercekat. Taehyung gugup, tapi pipinya memerah mendengar El menyebut nama kecilnya, senang bercampur malu, entah kenapa.

“Seperti yang kau lihat, Nona, aku jauh lebih baik dari sebelumnya,” jawab Taehyung tersenyum, membuat El menghela lega.

“Alhamdulillah. Kak Cetta jangan memanggilku nona. El saja, atau nama yang lain.” Bagus, sekarang El sudah lebih berani berkata banyak. Taehyung kelihatannya juga senang mendengar itu.

“Baiklah, aku akan memanggilmu sesukaku kalau begitu. Mauza, El Mauza,” ucap Taehyung mantab, El hanya mengangguk kecil.

“Kenapa kau tak menjengukku kemarin saja El-ya? Apa kau sangat sibuk di sekolah?” Ya benar, kemarin Taehyung sempat bingung, bukankah kemarin El juga berada di lokasi yang sama saat dirinya kecelakaan, tapi anak Beststar mengatakan jika El sama sekali belum menjenguk Taehyung sejak hari itu. Diberi pertanyaan seperti itu, tentu saja membuat El kelimpungan untuk menjawab, pasalnya dia sendiri juga sakit, bahkan baru tersadar dari pingsannya. Apa ia harus jujur kepada Taehyung.

“Em, tidak, maksudku yah—El sedikit sibuk, sebentar lagi hari kelulusan lalu wisuda, jadi, sedikit sibuk.” Yah, El tidak berbohong, di sekolah ia memang ikut mempersiapkan hari wisudanya karena ia sebelumnya juga anggota OSIS. Ia bersyukur bahwa ujiannya sudah terlewatkan, bahkan sebelum ia kecelakaan kemarin.

Girl Meets Euphoria✔(Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang