“Apa benar mimpi itu hanya bunga tidur? Atau kah akan menjadi sebuah kenyataan? Beri tahu aku, tolong.”
☘☘☘
“Aku tahu ada yang tidak beres denganmu, Shin. Ceritalah, kami akan berusaha membantu.” Taehyung gusar, Yoongi benar-benar bisa membaca situasi dirinya. Apa yang bisa di lakukan Taehyung saat ini?
“Aku lelah, Hyung, aku takut tidak bisa menampilkan yang terbaik untuk mereka. Aku tidak percaya pada diriku sendiri.” Saat ini Taehyung benar-benar terlihat lemah. Ia sering bermimpi buruk, sering keliru saat latihan, bahkan sering terjatuh, entah apa sebabnya. Jika dipikir-pikir, mungkin kehidupan masa lalunya ikut andil sebagai faktornya. Namjoon diam, ia sudah menduga jika Taehyung memang mempunyai masalah. Ia berpikir keras, bagaimana caranya supaya Taehyung mau bercerita.
“Jangan seperti ini Taesung-ah. Kami tahu kau masih menyembunyikan sesuatu dalam pikiranmu, tapi jangan sampai itu menggumpal dan menjadi hal yang membuat dirimu tersumbat oleh masalah yang menghambatmu. Ceritalah, kami mohon.” Semua member menyetujui ucapan Namjoon.
Taehyung masih diam, dia bingung untuk bercerita. Pasalnya dia sendiri tahu bahwa tidak hanya dia yang memiliki masalah, semua orang pasti punya. Ia tidak ingin orang lain terbebani hanya karena dirinya, apa lagi hanya masalah sepele.
“Tidak, Hyung. Aku hanya-hanya tidak ingin membebani siapa pun, bahkan orang tua ku sekali pun. Aku akan baik-baik saja,” ucapnya dengan senyum yang sangat dipaksakan.
“Tidak, kau hanya berusaha baik-baik saja, sedangkan kau tidak baik-baik saja,” timpal Jimin di sebelahnya. Pemuda bermarga Moon itu memang sangat peka, selain satu grup, mereka teman sekolah dahulu, jadi ia sudah tahu seluk beluk seorang Shin Taehyung.
“Ah, kau ini selalu saja bisa menerawang diriku. Coba hilangkan sisi pekamu itu sebentar saja, dasar,” celetuk Taehyung sambil memberengut. Bermaksud mengalihkan pembicaraan rupanya.
“Aku tidak main-main Shin Taehyung. Tidak sehari dua hari aku mengenal bocah sepertimu ini. Ck, dasar.” Jimin jadi kesal sendiri, Taehyung hanya tersenyum polos.
“Ehem, kami masih di sini bocah BANTAT dan ALIEN.” Yoongi sengaja menekan kata bantat dan alien pada kalimatnya. Dingin, tapi menusuk, itu lah dia.
“Ya! Hyung. Aku sudah tidak bantat.” sungut Jimin mencak-mencak. Yoongi hanya acuh saja.
Sedangkan Taehyung? Dia hanya diam, seperti memikirkan sesuatu yang ingin keluar, tapi tidak bisa. Kenapa sulit sekali hanya untuk berbicara saja.
“Oh mulut, lancarlah seperti saat kau bernyanyi dan mengoceh, kumohon.” Taehyung jadi ingin sekali bercerita, teman-temannya itu sangat menghargai setiap permasalahan yang mereka alami.
“Tak apa jika kau belum siap bercerita. Lain waktu mungkin kau bisa,” ujar Jin yang duduk di seberang. Semua mengangguki. Ia mengerti keadaan Taehyung, makanya ia sengaja berteriak-teriak di depan kamar Taehyung supaya dongsaeng3nya itu tidak mengurung diri terus, tak peduli jika ia berada di rumah orang tua Taehyung, toh mereka juga tidak terganggu dengan suaranya itu.
“Tidak. Aku akan bercerita. Tapi kumohon, dengarkan hingga aku selesai,jangan potong pembicaraanku,” sambungnya. Semua orang mengangguk.
“Baiklah kami mengerti, mulailah bercerita alienku,” balas Hoseok.”
“Hah! Jadi begini. Sebenarnya aku akhir-akhir ini sering bermimpi aneh bahkan bisa kukatakan buruk.” Namjoon menopang dagu dengan tangan kirinya, dan diletakkan di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Meets Euphoria✔(Sudah Terbit)
FanfictionSudah terbit (Ver. Wattpad belum revisi) Pada dasarnya mereka memang berbeda. Dari awal, El tak pernah ingin bersitemu, mendengar namanya saja sudah membuatnya pening bukan main. Kim Taehyung, si Idol muda pun masih meragu dengan sendirinya, apa ia...