"Don't think of anything. Don't say anything, not even a word. Just give me a smile. I still can't believe it."
Bts -Butterfly-
🦋
Di acara jumpa penggemar, El justru melamun, padahal di sana sangat ramai, dan ia sama sekali tidak terganggu. Sebentar lagi gilirannya untuk ke depan.“El. Ayo. Sudah giliran kita.” El menatap Rain lamat-lamat. Apakah ia harus? Tak bisakah ia duduk saja di sana.
“Bolehkah aku duduk saja, Rain?” tanya gadis itu kemudian memegang tangan Rain.
“Tidak. Kau harus melalui ini. Maafkan aku.” Rain mengajak El berdiri. Dia hanya pasrah, berjalan di belakang Rain dengan gentar. El berjalan di belakang Rain. Mereka sampai di depan meja panjang.
“Hallo. Senang bertemu denganmu. Namamu siapa?” sapa laki-laki di depannya itu mengguNakan bahasa Inggris. El mengerjap.
“Hai. Panggil saja aku Fattih,” ucap El pelan. Tentu saja, kegugupannya ia sembunyikan rapat-rapat. Hey, El benar bukan, namanya memang Fattih, Salwa Fattih El Mauza. Dan panggilan El hanya orang-orang terdekatnya saja yang tahu. El meliriknya pemuda di depannya yang kaget, mungkin karena El menjawab dengan bahasa Korea.
“Kau bisa bahasa kami dengan baik rupanya,” ucapnya tersenyum, menampakkan lesung di pipinya. Namjoon tersenyum melihat hadiah yang El sodorkan. El juga tidak tahu apa isinya, karena yang menyiapkan adalah Rain, dan El terlalu apatis dengan hal itu.
“Maaf. Bisa kau langsung tanda tangan, sepertinya aku harus segera bergeser.” Ya, sedari tadi Namjoon belum menanda tangani album itu karena sibuk melihat hadiahnya, dan seorang staff sudah menyuruh El bergeser. Hey, jangan berpikir album itu milik El, tentu saja itu punya Rain, dan dengan paksaan Rain juga ia membawanya, pun semua hadiah yang sudah Rain siapkan. Bukannya pelit, hanya saja niatnya kan hanya menemani sahabatnya, tapi dia malah melakukan semua ini, jadi beginilah El akhirnya.
“Yap, ini albummu. Aku sudah menanda tanganinya.” Beri tahu Namjoon jika itu bukan album milik El.
“Terima kasih.”
“Sama-sama. Lain kali datanglah kembali.” Ucapan Namjoon membuat El berpikir bahwa, El akan memikirkan ulang jika ingin menghadiri acara seperti ini lagi. Gadis itu bergeser ke kanan. Ia dapati pemuda berkulit pucat yang nampak cuek sekali. Tapi tiba-tiba El terjatuh. Gadis berhijab itu tidak sengaja tersandung kakinya sendiri karena terbelit jubahnya, hingga membuatnya terjatuh, dan ponsel yang ia pegang sudah terlempar di dekat Rain, ia memungutnya dan memberikannya pada El. Rain mengatakan untuk berhati-hati. Untuk sekejab El jadi pusat perhatian, sungguh malu rasanya.
“Apa ada yang terluka?” El sontak terkejut. Ternyata dibalik sifatnya yang terlihat dingin itu, masih ada kepedulian di sana. Ya. Dia Choi Yoongi.
“Aku tidak apa-apa. Maaf, ini untukmu.” El menyerahkan hadiah juga album kepada Yoongi untuk ditanda tangani. Yoongi tak banyak bicara, setelah selesai, ia langsung memberikannya lagi pada El, lalu ia tersenyum. Lantas ia ikut tersenyum, dan berterima kasih.
Ini dia Bae Hoseok. Pemuda itu tersenyum kelewat riang. Hey, bagaimana bisa El sampai tertular? Ia jadi salah tingkah. Tunggu. Jangan berpikir bahwa El sama sekali tidak mengenal mereka, meskipun El bukan penggemar mereka saat ini, ia tahu tentang mereka, tentu saja dari sahabatnya itu, Rain. Dia adalah sumber informasi baginya, baik untuk sesuatu yang ingin El tanyakan maupun tidak.
“Hallo. Namamu siapa? Wah, aku tidak menyangka, walaupun kau memakai penutup kepala, atau apa itu namanya? Aku belum tahu, tapi kau sangat cantik. Kenapa bisa begitu? Apa kau punya rahasia?” Wah. Apa dia sedang melakukan rapp? Ia mengatakannya hanya dalam satu tarikan napas jika kalian tahu. El sampai terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Meets Euphoria✔(Sudah Terbit)
FanfictionSudah terbit (Ver. Wattpad belum revisi) Pada dasarnya mereka memang berbeda. Dari awal, El tak pernah ingin bersitemu, mendengar namanya saja sudah membuatnya pening bukan main. Kim Taehyung, si Idol muda pun masih meragu dengan sendirinya, apa ia...