18. Mademoiselle's Smile🍃

1.1K 108 28
                                    

'If you smile. Through your fear and sorrow. Smile, and maybe tomorrow. You'll see the sun. Come shining through for you. If you just smile.'
-Smile~ Anne Murray-
🙃


Taehyung tidak mengerti, apakah yang ia inginkan dan rencaNakan akan terkabul begitu saja. Ia hanya bisa menebak-nebak sesuatu yang tak pasti. Ia ingat perkataan Ayahnya beberapa jam yang lalu, bahwa, ‘Apa yang kita tanam, itu lah yang akan kita tuai.’

Kehidupan bukan sekadar omong kosong belaka, bukan juga guyonan yang lantas akan membuat semua orang tertawa tanpa beban. Kehidupan ini layaknya air sungai yang mengalir, sekecil atau sebesar apapun arusnya, air akan tetap mengalir ke tempat semestinya. Begitu juga dengan kehidupan manusia, akan berjalan sesuai takdir yang telah ditulis sebelum manusia itu sendiri dilahirkan.

Dan bagaimana Taehyung akan menghadapainya? Ia berpikir bahwa kehidupannya cukup mudah untuk dijalani setelah ia menjadi seorang idola seperti saat ini. Namun ternyata persepsinya tak benar. Ia memang bisa meraih mimpinya, memberikan sebagian hartanya untuk keluarga, menyekolahkan adiknya, memiliki jutaan penggemar di penjuru dunia, ketenarannya membuatnya disegani. Tapi kadang ia stres juga. Jadwal padat, latihan setiap hari, menghadiri acara-acara penting, belum lagi jika ada yang menawari mereka menjadi bintang iklan suatu produk, hal itu akan menambah pula bebannya, tapi yang ia ingat saat semua beban itu menimpanya adalah keluarga di rumah, tidak boleh mengecewakan, ia harus menjadi aNak laki-laki yang bisa membanggakan , meringankan beban kedua orang tua.

Dulu mereka adalah keluarga kecil yang pas-pasan, ayahnya kerja serabutan. Ibunya mengurus Taehyung kecil, yang pada saat itu ia masih Nakal-Nakalnya. Ingin ini, ingin itu, segalanya harus ia dapatkan. Dan sekarang, ia harus mengganti itu semua, walaupun sangat mustahil ia bisa atau tidak, tapi setidaknya ia sudah berusaha hingga ke titik ini. Hingga ia menjadi seorang trainne di agensinya, dan debut bersama Beststar. Ia memiliki adik kecil yang sangat menggemaskan, Shin Taekyung namanya. Setiap ada kesempatan, ia selalu pulang. Kasih sayang selalu ia dapatkan dari kedua orang tuanya, dan sekarang giliran Taehyung lah yang akan membahagiakan mereka. Seperti saat ini, Taehyung sedang melakukan video call bersama adiknya.

“Hyung, Kyung rinduuu.” Taehyung menatap gemas aNak kecil di layar ponselnya. Pipinya sangat chubby seperi roti isi selai stoberi. Rambutnya hitam tebal seperti miliknya.

“Hyung juga merindukanmu jagoan. Kau sudah makan, hm?” Taehyung bertanya pada bocah kecil yang menatapnya dari seberang sana, sambil memegang mobil-mobilan yang Taehyung belikan beberapa mingu sebelum ia terbang ke Indonesia.

“Kyung sudah makan, tadi Eomma27 ingin menyuapi, tapi Kyung tidak mau, Kyung sudah besar, sudah bersekolah, bagaimana jika teman-teman tahu kalau Taekyung masih disuapi, mau ditaruh di mana muka Kyung nanti, Hyung?” Taekyung menutup seluruh mukanya dengan kedua tangan kecil itu, menunjukkan ekspresi malu, membuat Taehyung tertawa. Astaga. Tapi Taehyung sangat bangga dengan pemikiran adiknya yang terkesan mandiri, ia yakin, saat sudah besar nanti, Taekyung akan menjadi aNak yang baik.

“Kenapa kau menggemaskan sekali? Hyung setuju Taekyung bersikap mandiri, tapi saat menolak untuk melakukan sesuatu sendiri, Kyung tidak boleh menyakiti hati Eomma,ya?” jelas Taehyung , Taekyung terlihat mengangguk-angguk patuh.

“Kyung janji akan selalu sayang Eomma, Appa, dan Hyung.” Taekyung berbinar menatap sang kakak.

“Kyung-ah? S          udah selesai bicara dengan Kakak?” Itu suara ibunya. ANak kecil itu mengangguk, lalu melambaikan tangan pada kakaknya. Sang ibu  langsung mengambil alih ponsel.

“Akhir-akhir ini, dia tidak mau eomma suapi, ia bahkan ingin mandi sendiri tanpa bantuan Eomma,” kata wanita baya itu.

“Biarkan saja, Eomma. Ia akan jadi aNak mandiri, biar ia lakukan apa yang Kyung suka, Eomma tidak perlu khawatir.” Senyum Taehyung menular ke ibunya.

“Baiklah. Sekarang kau istirahatlah, makan dengan benar. Kembalilah dengan selamat, syukur kalau langsung bawa calon menantu Eomma,” ucap beliau santai, tidak sesantai respon aNaknya yang tersedak minumannya sendiri. Setelah mengucapkan itu, sang ibu langsung memutuskan sambungan telepon serayaterbahak.

Calon menantu, ya? Taehyung memang sudah sepantasnya menikah, tapi ia belum ingin, dan tentu saja ia belum menemukan orang yang tepat untuk mengisi ruang hatinya yang kosong semenjak kepergian Soona dari kehidupannya. Ibunya tahu perihal itu. Ia bangga dengan kesetiaan Taehyung terhadap seorang wanita, tapi beliau juga tak ingin anaknya larut. Inginnya Taehyung kembali membuka hati untuk orang lain dan menemukan kebahagiaan bersama.  

Jimin muncul di belakangnya, “Ada apa?” Taehyung hanya menggeleng.

“Aku berpikir, apa aku bisa mengabulkam permintaan setiap orang?”

“Kau bukan Tuhan, jadi jangan berharap bisa mengabulkan segala hal. Tapi kau bisa mengikuti kata hatimu untuk meraih mimpimu yang kadang orang lain juga mengharapkan itu darimu.” Walaupun masih ada keraguan yang hinggap di hatinya, tapi Taehyung tetap mengangguk.

“Cetta! Makan siang sudah siap!” teriak seseorang dari bawah, membuat Jimin tertawa.

“Sepertinya sepupumu sudah memanggil, ayo keluar.”

 ☘☘☘

           Setelah makan siang, Taehyung dan Afra pergi ke suatu tempat atas perintah Ayah. Ia disuruh mengantarkan sebuah surat ke sebuah alamat. Cukup sulit mencarinya, karena alamatnya lumayan jauh dari rumah mereka. Dan setelah berkeliling, tapi belum menemukan alamat yang dituju, mereka memutuskan untuk istirahat, di kafe yang beberapa hari terakhir sering Afra sambangi. Gadis itu suka dengan menu yang ada di sana, jadi yang Taehyung lakukan hanyalah mengekor di belakang sepupunya tanpa protes. Hingga mereka masuk, dan pemandangan pertama kali yang Taehyung lihat adalah seorang gadis berhijab besar tengah makan, bersama seorang pemuda. Taehyung mengenali sosok gadis itu, tapi tidak dengan laki-lakinya, apakah ia kekasihnya? Ah, Taehyung tidak tahu. Mungkin dengan menghampirinya ia akan tahu nanti. Ya, Taehyung menarik tangan Afra, dan menghampiri dua orang itu. Setelah beberapa langkah, akhirnya gadis itu menyadari kedatangannya, ia nampak sangat terkejut hingga tersedak minuman. Taehyung melambai dan tersenyum lebar.

“Nona Fattih!” sapanya.

“Assalamualaikum.” Salam Afra, dan dibalas oleh dua remaja itu.

“Kita bertemu lagi El. Maafkan Cetta yang tiba-tiba memanggilmu hingga tersedak, apa kau kesakitan?” tanya Afra sungkan.

“Tidak apa-apa, Kak,” jawabnya lirih.

“Boleh kami duduk?” Taehyung menatap keduanya meminta izin. El dan Al saling beradu pandang, hingga anggukan pelan dari El menjawab pertanyaan itu.

Taehyung tersentak melihat senyum El, walau ditujukan pada Afra, ia jadi teringat oleh ibunya yang selalu tersenyum menenangkan, dan itu lah yang Taehyung lihat saat ini dari seorang El. Jantung lelaki itu tiba-tiba berpacu lebih cepat, ia menyentuhnya, lantas menatap El lagi, dan bukannya mereda, tapi malah lebih cepat. Astaga-astaga! Ada apa sebenarnya? Taehyung berusaha menetralkan kondisi jantungnya.

“Jadi, kalian sedang berkencan?”


***

Assalamualaikum warrahmatullah. Semoga kalian tidak bosan menunggu kelanjutan kisah ini. Vina mau tanya nih, cerita ini layak gak sih dilanjut, melihat berita-berita menyimpang akhir-akhir ini yang dialami BTS (Jungkook), apa cerita ini layak buat dibaca? Vina takutnya ada yang tidak suka, terus melakukan hal yang tidak Vina harapkan, kan repot. 😁

Komen ya kalo emang cerita ini patut dibaca dan dilanjut. 😊 jangan sungkan.

To be continue.

-alvinael-

Girl Meets Euphoria✔(Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang