"Kadang kita tidak tahu apa yang ada di balik tirai. Maka jangan sesekali menyimpulkan dengan isi kepalamu."
🐍
Pagi-pagi sekali Taehyung sudah bangun, ia berniat menelepon sahabatnya yang sudah ia anggab kuarganya sendiri. Setelah mengucek kedua matanya dan menguap, ia mengambil pakaian yang cocok untuknya dan beranjak ke kamar mandi.Bukan Taehyung namanya jika ia tidak mandi pagi sebelum beraktivitas, walaupun kelakuannya terkadang seperti aNak kecil, tapi ia tidak suka jorok apa lagi bau badan. Setelah hampir lima belas menit, ia keluar dengan rambut yang masih setengah basah. Aroma shampo pun menguar. Dengan menggosokkan handuk ke rambutnya, ia segera meraih ponsel, menelpon seseorang, panngilan diterima, lalu suara perempuan terdengar.
“Yeoboseyo?”
“Selamat pagi, chingu18!” seru Taehyung girang.
“Taehyung-ah? Itu kau? Kenapa pagi-pagi sudah menelepon, eoh? Apa terjadi sesuatu?”
“Tidak. Aku hanya ingin saja. Bagaimana kabarmu? Ah, pasti kau merindukanku, ya? Tenang, beberapa hari lagi aku pulang, kok,” ucap Taehyung panjang lebar, dan di hadiahi decakan malas dari sang lawan.
“Justru aku bahagia sekali kau tidak ada, kau tidak menggangguku terus.” Taehyung terkekeh mendengar candaan itu.
“Yaa. Jangan seperti itu. Aku hanya bercanda,” ucapnya.
“Kenapa? Lebih baik kau selamanya saja di sana. Kalau perlu kau nikah juga di sana, jangan kembali, kau hanya akan mengangguku nanti!” protes gadis yang dipanggil teman oleh Taehyung tadi. Taehyung tergelak, ia tertawa sambil memegangi perutnya sendiri. Tidak hAbis pikir, kenapa sahabatnya bisa bicara seperti itu. Apa dia marah karena Taehyung lama di Indonesia?
“Apa kau bercanda? Lagipula kenapa kau marah-marah? Kau sedang PMS, ya?” tanyanya kelewat santai. Dan yang di sana sudah uring-uringan meneriaki Taehyung.
“Diam kau. Jangan memancingku, dasar alien!” Taehyung semakin terbahak di buatnya.
“Apa kau tidak ingin ke sini? Menyusulku? Bukankah kau pernah bilang ingin mengunjungi Indonesia?” ujar Taehyung pelan. Ia tahu sahabatnya itu ingin sekali pergi keliling dunia, termasuk Indonesia yang ia kunjungi saat ini. Helaan napas terdengar dari ponselnya. Belum terdengar sebuah jawaban dari sana.
“Mianhae. Aku belum bisa untuk sekarang. Aku harus mengurus butikku di sini. Asistanku sedang cuti, jadi aku harus bekerja,” ujarnya, membuat Taehyung mengangguk maklum.
“Ne19, tidak apa-apa. Kau juga tidak boleh meninggalkan pekerjaanmu demi bersenang-senang. Baiklah, jangan lupa makan yang banyak, aku tidak ingin kau sakit, pasti merepotkan sekali, kasian Bibi,” ujar pemuda itu.
“Bukankah kau yang selalu merepotkan? Dasar tidak tahu diri memang.” gerutunya gadis itu sebal.
“Aigoooo20. Kau marah lagi. Jangan sering-sering marah, nanti kau cepat tua.” Mendengar candaan Taehyung, gadis di sana malah memutar bola mata malas.
“Sudah. Aku mau berangkat. Jangan telepon aku lagi. Byeee!.”
“Ne! Sampai jumpa, Kang Hanna.” Sambungan akhirnya terputus, mengakhiri percakapan mereka. Taehyung melemparkan ponselnya di ranjang. Lalu tak lama setelah itu, terdengar suara debam yang mengganggu pendengarannya, ia menoleh ke belakang, tepatnya ke ranjang sebelahnya. Tapi ada yang mengganjal, di sana hanya ada Moon Jimin yang masih tertidur pulas. Jadi, di mana pemuda yang satunya lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Meets Euphoria✔(Sudah Terbit)
FanfictionSudah terbit (Ver. Wattpad belum revisi) Pada dasarnya mereka memang berbeda. Dari awal, El tak pernah ingin bersitemu, mendengar namanya saja sudah membuatnya pening bukan main. Kim Taehyung, si Idol muda pun masih meragu dengan sendirinya, apa ia...