15. Jungkook is Sick 🍃

1.3K 112 15
                                    

"Dalam hidup tidak ada yang kebetulan. Semua sudah dirancang oleh-Nya. Scenario-Nya selalu tak terduga."

🍁

   

Hari ini supermarket tampak ramai, mengingat masih pukul delapan pagi. El melangkahkan kakinya masuk ke toko itu. Mencari bahan-bahan untuk ia masak. Sebenarnya di dirumah masih ada sedikit bahan untuk dibuat makan siang, tapi untuk makan malam sudah pasti tidak ada, jadi ia memutuskan untuk pergi ke supermarket saja.

Kakinya terus melangkah, hingga ia terhenti di depan aneka macam sayuran, tangannya dengan lihai mengambil beberapa di antaranya. Selesai memilih, ia kembali menelusuri toko untuk mencari susu pisang kesukaan Al. Kemudian ia menuju kasir untuk membayar belanjaannya. Beberapa buah-buahan juga sudah ia pilih.

“Semuanya lima puluh lima ribu, Kak,” ujar kasir perempuan, yang masih terlihat sangat belia. El merasa jika kasir tersebut masih seumuran dengan dirinya. Tak ingin berlama-lama, El menyodorkan uangnya pada kasir itu. Gadis kasir tersenyum setelah memberi kembalian kepada El.

“Terima kasih atas kunjungannya.” El balas senyum, lalu melangkah keluar supermarket. Belum ada setengah perjalanan, ia dihentikan oleh getar ponselnya. El menepikan sepedanya untuk melihat pesan yang baru saja masuk. Ternyata itu dari Al. El terkekeh membacanya.

    “Kak. Jangan lupa susu pisangku. Aku akan menghAbiskan es krim milikmu jika kau lupa. Satu lagi. JANGAN LUPA CARI PONSELKU! ATAU KUSITA SEMUA NOVEL-NOVELMU!”

Itulah pesan singkat dari sang adik. Al memang sangat menyukai susu pisang, hingga setiap ke supermarket El selalu membelikannya, berbeda dengan dirinya yang sangat menyukai es krim. Sosok Al, walaupun dikenal sangat dingin di sekolah, tapi ia sangat manja pada keluarganya, apa lagi dengan El, seperti bocah.

Dan tentang ponsel. Kemarin saat ia ke rumah Rain, El tidak sengaja membawa ponsel sang adik, karena tertukar saat mengambilnya setelah mengakhiri, dan meletakkan ponselnya sendiri, ternyata ponsel milik Al berada di sebelah ponselnya, jadi saat ia akan berpamitan dengan uminya ia salah mengambil, dan alhasil membawanya, hingga terjatuh di jalan, dan ditemukan oleh Taehyung.

“Awas saja jika ia berani mengambil es krimku,” ujarnya kembali mengayuh sepeda.  Belum juga sampai rumah ia kembali dikejutkan dengan adanya seseorang yang terlihat kebingungan mencari sebuah alamat, mungkin seperti itu yang El tangkap, karena orang itu seperti membawa kertas di tangannya. Sebagai seorang manusia, tentunya El harus membantu jika ada yang membutuhkan. Ia menghampiri sosok tersebut, yang ternyata adalah seorang laki-laki yang tidak terlihat wajahnya karena menggunakan masker. El memberanikan diri untuk bertanya.

    “Permisi. Ada yang bisa saya bantu? Sepertinya anda terlihat kebingungan, Tuan?” Orang itu terkejut dengan kehadiran El, kemudian ia menunjukkan gelagat lega.

“Em. Nona, saya sedang mencari apotek. Apakah Nona tahu?” tanya lelaki bertopi itu. El mengangguk paham.

“Mari saya antar.” El menuntun sepedanya, mereka berjalan menuju apotek terdekat. Tidak ada pembicaraan selama di perjalanan, karena El masih ingat jika mereka tidak saling mengenal. Siapa yang tahu jika El sedang berjalan dengan seorang Shin Taehyung saat itu? Taehyung meringis senang di balik maskernya. Doanya benar-benar terkabul untuk bertemu El lagi. Ia hanya heran, apakah El tak mengenali suaranya.

“Kita sudah sampai, kalau begitu saya permisi,” pamit El.

“Tunggu sebentar!” cegah Taehyung, membuat El berhenti mendadak, lalu menoleh bingung.

“Ada apa? Apa ada yang anda butuhkan lagi?” Taehyung menggeleng, tangannya menjulurkan sebuah benda persegi panjang, El mengarahkan pandangannya ke sana, memperhatikan lamat-lamat apa benda itu?

Girl Meets Euphoria✔(Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang