35. The Hot News🍃

401 43 28
                                    

“Seandainya aku bisa menentukan takdirku sendiri, maka aku akan meminta kebahagian setiap harinya, tanpa ada luka, pun air mata. Tapi aku bisa apa?”

 “Kenapa setiap kali kita bertemu kau selalu ingin menghindar? Apa aku membahayakan bagimu?” Kalimat itu seakan-akan menjelma menjadi komedi putar di kepala El. Selalu muncul setiap kali pikirannya kosong. Memangnya El mau menghindar terus dari pemuda itu, ia juga ingin hidupnya normal seperti yang lain. Tapi mau bagaimana lagi? Jika El saja juga sama sekali tak mengerti mengapa ia sampai sejauh itu untuk tak ingin dekat-dekat dengan Taehyung. Yang bisa ia berikan sebagai jawaban hanyalah kalimat singkat 'Maafkan aku, tapi sepertinya aku tak menyadarinya.' Yah, itu sudah cukup untuk membuat Taehyung bingung hingga mengernyitkan dahi tak mengerti. El berbohong tentu saja, tapi Taehyung tak begitu menyadari, ia pikir mungkin memang pembawaan gadis itu saja yang tak terbiasa dekat dengan orang baru.

“Apa yang telah aku lewatkan beberapa hari ini, El? Mau bercerita?” Itu suara Rain. Ia jadi merasa bersalah karena tak bisa bersama sahabatnya beberapa hari lalu. Tapi kini mereka sudah bertemu seperti biasa di sekolah. Ujian telah usai, dan kini tinggal menunggu hari wisuda, yang akan dilaksanakan lusa nanti.

El menunduk, lalu tak lama ia tersenyum kecil. Tak yakin akan bercerita apa yang telah ia alami kepada Rain. Ia hanya tak ingin sahabatnya ikut terbebani lagi. Tapi sungguh, ia sangat beruntung memiliki sahabat seperti Rain, gadis itu sangat mengerti dirinya, ia selalu mendengar kelu kesah yang ia alami, bahkan gadis itu kelewat peka. Dan begitupun sebaliknya.

Barangkali Rain sedikit takut karena El tak biasanya diam seperti itu, El memang pendiam, tapi gadis itu tak pernah sependiam ini padanya. Dan mungkin sedikit banyak ia tahu akar masalahnya.

“Baiklah, aku rasa kau memang belum untuk bercerita. Mau makan es krim?” Akhirnya El mengangguk antusias, mereka berjalan beriringan ke kantin untuk sebuah es krim.

“Kau tak mau, Rain? Ini sungguh enak, ambil saja, nanti aku traktir,” ucap El sambil menyendok es krim ke mulutnya. Rain menggeleng pasti, lalu meneguk air yang dikemas dalam botol.

“Kau mau membuatku muntah di sini? Aku tak mau ya mempermalukan diriku sendiri didepan mereka semuan degan kasus muntah-muntah hanya karena melahap es krim. Mau ditaruh dimana mukaku nanti, kau mau tanggung jawab apa?” Ya Allah, El jadi berpikir jika Rain sedikit memiliki bakat untuk menjadi seorang rapper. Gadis itu hanya melongo tak jadi menyendok es krimnya yang sudah hampir habis itu.

“Wah, Rain. Menakjubkan sekali jawabanmu, tak menyangka kau memiliki bakat untuk jadi rapper,” ujar El dan kembali menyendok es krimnya, Rain hanya acuh menanggapinya, gadis itu jadi sedikit lapar, tadi sebelum berangkat ia tak sempat sarapan karena terburu-buru.

“Aku lapar sekali. Apa kau juga? Biar aku pesankan sekalian.” El mengangguk menanggapi pertanyaan Rain.

“Iya, samakan denganmu saja. Jangan teh, air mineral saja.” El memang tak suka teh sejak dulu, menurutnya rasanya agak aneh saja, berkebalikan dengan Rain yang sangat menggilai minuman itu. El mengeluarkan ponselnya dari saku. Membuka aplikasi apa saja untuk menghilangkan bosan. Jam istirahat masih kurang sepuluh menit lagi. Tangannya menekan aplikasi Instagram, menggser kebawah di beranda, hingga ia terkejut karena tak sengaja menemukan sebuah postingan dari akun penggemar yang memperlihatkan foto seorang pemuda bermasker tengah duduk di taman, bukan hanya itu yang membuatnya kaget, namun terlihat ada dua orang lainnya yang tampak di sana, ia mengenali siapa mereka, dan seketika wajahnya memucat. Tangannya yang memegang ponsel sedikit bergetar. Ia geser kebawah lagi, dan ia terkejut untuk kesekian kalinya ketika membaca keterangannya yang tertulis di beberapa artikel.

Girl Meets Euphoria✔(Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang