41. The Diary🍃

320 41 6
                                    

"Tentangnya yang aku pun tak pernah menduga akan terjangkau oleh tanganku, oleh anganku, oleh ilusiku. Karena pada nyatanya, kau adalah berlian, sedangkan diriku hanya satu dari ribuan pasir di pantai."
🏝🏝🏝


 

“El. Kira-kira kita akan memakai apa? Kebaya atau gamis saja? Aku lebih suka gamis sebenarnya, tapi kebaya juga tak buruk. Bagaimana?” Rain menoleh, El menatap luar jendela, ia menggeleng kecil.

“Aku tak tahu, Rain. Aku menurut saja padamu,” ucapnya. Rain hanya bisa menghela lirih. Ia tahu El sedang banyak pikiran. Jika dirinya yang berada di posisi El, ia juga pasti akan seperti itu, bahkan mungkin bisa lebih. Jika si penyebar foto itu sudah ditemukan, Rain ingin sekali mencakar-cakar wajah orang itu. Mengapa juga tak bisa menjaga privacy orang lain? Sungguh menyebalkan!

“Kau masih memikirkan masalah ini, ya? Aku tahu, pasti sulit. Besok keadaanmu sudah berbeda dari sekarang. Tapi yang aku tahu kau itu kuat. Selama ini kau sudah bertahan dengan rasa sakit yang selalu kau tahan. Gadis ini sangat kuat. Jadi jangan sampai orang-orang menjatuhkanmu! Mahkotamu tetap harus pada tempatnya.” Rain menepuk-nepuk pundaknya. Ia menatap sahabatnya sendu, selama ini El selalu menahan rasa sakit yang tiba-tiba menyerangnya di saat sekelebat ingatan masa lalu menghampiri. Rey, Shin Taehyung, rasa sakit, dan rasa sakit, semua berbaur menjadi satu hingga terkadang berhasil membuatnya tumbang.

“Ya. Aku tahu, Rain. Aku hanya berpikir. Jika memang hubungan ini tak diridhai, aku akan menerimanya. Namun jika memang kita ditakdirkan, aku juga akan menerimanya, seberapapun diriku tak menyukainya, aku tak bisa mengelak kehendak-Nya.” Mungkin benar Taehyung kemarin sudah mengatakan jika ia sudah tertarik dengan dirinya sejak awal, namun bagaiaman dengan dirinya sendiri? Sekarang mereka bisa dikatakan sebagai sepasang 'calon', dan apa mungkin kedepannya akan berubah? Calon tunangan, tunangan, lalu pernikahan? Apa akan sampai ke tahap itu? Hal Itu lah yang selalu membayangi El. Ia bahkan belum pernah memikirkan tentang pernikahan. Apa lagi dengan seorang artis. Dari luar negeri pula. Ya Allah.

“Benar. Kau harus berdamai dengan dirimu, dengan masa lalumu, sahabatmu pasti akan mendukungmu jika ia bersamamu kini. Aku memang tak pernah bisa menggantikan perannya dalam hidupmu. Namun kau bisa mengandalkan bahuku untuk dirimu bersandar.” El tersenyum mendengar perkataan Rain. Ia memutar badan menghadap Rain.

“Terima kasih, Rain. Kau benar. Rey tak akan pernah terganti. Namun kalian sama-sama bagian dari hidupku yang tak bisa kuabaikan. Kau sangat berharga, jangan tinggalkan aku setelah ini. Seberapa buruk nanti dunia akan membenciku, kumohon kau tetap menjadi sisi kuatku yang lain,” ujarnya dan langsung diangguki oleh Rain. Gadis itu sangat antusias.

“Tentu El, tentu! Aku sangat menyayangimu layaknya saudariku sendiri. Kau tak perlu sungkan dalam segala hal padaku. Kau dan Al sudah kuanggap saudaraku. Jangan khawatirkan apapun.” Mereka tersenyum bersama. Seolah memang tak ada yang perlu dikhawatirkan, dunia tak boleh melihat kelemahannya, pun kini mereka berakhir dengan pelukan hangat menenangkan.

☘☘☘

“Beritanya sudah menyebar. Kenapa kau melibatkan gadis-gadis tak tahu apa-apa?” Pria didepannya bertanya setengah membentak. Ia sungguh tak habis pikir, bagaiamana gadis yang bersamanya ini tampak santai saja setelah apa yang baru saja ia lakukan.

“Bukankah itu justru bagus, eh? Dengan begitu, kita tak akan kentara, bahkan kita mungkin tak akan ketahuan. Karena mereka berpikir bahwa pelakunya hanya seorang penggemar biasa,” ucapnya seraya terkekeh.

“Kau juga penggemar gilanya jika tak ingat! Tapi bagaimana jika kita ketahuan? Aku tak ingin masuk jeruji besi lagi, kau tahu?” Si pria masih meninggikan suaranya dengan menatap gadis dengan rambut pirang panjang, yang kini tengah mengecat kuku-kuku cantiknya itu.

Girl Meets Euphoria✔(Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang