"Sesuatu yang tak pernah terbayangkan, bisa jadi itu adalah kilasan, di mana takdir tersusun secara estetis di bawah kuasa-Nya. Apa yang bisa dilakukan makhluk kecil seperti kita ini kawan? Ketenaranmu di dunia ini nyatanya hanya bayang semu. Jika sekali saja kau tak memperhatikan kehidupan lain di sekitarmu."
☘☘☘
“Assalamualaikum, istriku?” Taehyung tersenyum sumringah, ia menghampiri istrinya yang masih bergeming. Hendak menyentuh ujung kepalanya, sebelum gadis itu mengambil satu langkah mundur, dan membuat senyum Taehyung luntur begitu saja. Apa sebegitu besarnya rasa tak suka El padanya? Sampai ingin didekati saja gadis itu menjauh. Penasaran yang kadang sudah mencapai puncak pun tak ada artinya, jika Taehyung tak mengetahui jawabannya sendiri dari El.
“S—siapa?” Gadis itu tampak tak yakin dengan apa yang ia dengar tadi. Taehyung bahkan sudah melotot tak percaya menatap El, mengusir perasaan tak enak pada hatinya tadi.
“Hey, El. Kau—kau lupa denganku? Kau istriku, dan aku suamimu, tentu saja,” ucap Taehyung cepat. Wah. Ia menunduk, sedih sekali rasanya dilupakan istri sendiri. Pemuda malang itu hanya mampu mencebik tak berdaya. Mau apa dia jika istrinya sendiri tak menginginkan keberadaanya.
“Hah?” El mengerjab, membuat Taehyung kembali mendongak.
“Jadi kau sungguh melupakanku? Ya Allah, belum genap sehari menikah, aku sudah dilupakan oleh istriku sendiri. Apa salahku, Tuhan? Huhu,” cerocosnya menggebu, sampai membuat El melongo. Ia tentu masih mengingat Taehyung, hanya saja, hanya saja ia masih belum yakin dengan panggilan yang pria itu lontarkan tadi.
“Tunggu! Apa? H—hey. Aku tidak melupakan siapa-siapa. Hanya terkejut saja, dan, yah memang sedikit lupa,” ucap El, sambil menggaruk ujung pelipisnya. Hal itu justru membuat Taehyung terkekeh, El yang seperti ini terlihat menggemaskan. Barangkali jika ia sudah mengenal baik gadis itu, dan gadis itu mau terbuka padanya, mungkin itu adalah awal yang sangat baik untuknya. Taehyung pasti akan berusaha.
“Benarkah? Aku lega mendengarnya. Kukira kau benar-benar melupakanku.” Taehyung tersenyum, membuat anak gadis itu benar-benar gugup hanya untuk menjawab.
“El-ya?” panggil Taehyung pelan. Gadis itu mendongak. Menatapi wajah yang katanya dia adalah suaminya sekarang. Si rupawan hanya bisa tersenyum saat sadar gadisnya tengah memandang lekat dirinya.
“Iya?”
“El Mauza?” Sekali lagi Taehyung memanggilnya. Dan membuat El mengerjab, karena baru kali ini ada orang lain yang memanggilnya seperti itu.
“Y-ya?” Taehyung tersenyum, mendengar jawaban El yang tergagap. Sudah halal, tapi mau mencubit pipinya saja Taehyung tak berani.
“Kau suka yang mana?” tanyanya.
“Apa?” El sendiri juga bingung mau menjawab seperti apa. Pasalnya, ia kini seolah terhipnotis oleh perawakan di depannya itu.
“Panggilan dariku,” sahut Taehyung kelewat ringan. Gadis itu mengerjap sadar.
“Te-terserah, Tuan.” Senyum Taehyung kembali luruh, terganti dengan poker facenya.
“Ya Allah!? Aku suamimu, sayang, bukan tuanmu,” pekik Taehyung setelahnya. El terlonjak, dan itu malah membuat Taehyung juga ikut terkejut sendiri.
“Hey, tuan! Apa katamu tadi? Kau menyebut nama Tuhanku, ya?” El tak percaya dengan pendengarannya, barangkali ia salah, apa Taehyung baru saja menyebut nama Allah? Jika tidak berarti ia memang salah mendengar saja, ah, apa rasa sakit di kepalanya menyebabkan ia salah mendengar juga. Na'udzubillah, jangan sampai. Dan apa katanya tadi? Sayang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Meets Euphoria✔(Sudah Terbit)
FanfictionSudah terbit (Ver. Wattpad belum revisi) Pada dasarnya mereka memang berbeda. Dari awal, El tak pernah ingin bersitemu, mendengar namanya saja sudah membuatnya pening bukan main. Kim Taehyung, si Idol muda pun masih meragu dengan sendirinya, apa ia...