"bergerak dalam diam dan senyap"
"hanya kitalah yang mampu diharapkan saat ini"
"sebuah kehormatan besar bagi kita"
"bertempur dan mati demi Majapahit"
Bhayangkara!!
Majapahit memiliki banyak pasukan tempur yang berbeda-beda dan setiap pasukan memiliki kemampuannya masing-masing. Namun berbeda dengan pasukan bhayangkara dan telik sandi. Kedua pasukan ini adalah pasukan yang cukup disegani sejak masa Singhasari dan tetap ada sampai Majapahit lahir. Namun berbeda dengan telik sandi, bhayangkara merupakan pasukan tempur terlatih yang berpengalaman dalam bidang pertempuran baik jarak dekat maupun jarak jauh, dan juga ahli dalam menguasai berbagai ilmu kanuragan.
Semenjak terjadinya pemberontakan oleh Kuti, Gadjah Mada memimpin bhayangkara dan telik sandi menjadi pasukan yang sangat disegani kawan maupun lawan. Namun kini keadaan sedikit berbeda. Dengan kepergian Gadjah Mada mengemban tugas jauh dari Majapahit, para bhayangkara harus menjadi benteng Majapahit dari ancaman apapun. Para bhayangkara terdiri atas para pasukan yang terpilih dari hasil adu tangkas yang diselenggarakan Majapahit setiap bulan. Mereka kemudian dilatih secara rahasia oleh Gadjah Mada untuk meningkatkan kemampuannya dalam menjadi benteng pertahanan Majapahit.
"kini sekali lagi, mereka bergerak untuk menjadi pelindung Majapahit"
"lebih mati di medan laga daripada menanggung nestapa"
"BHAYANGKARA JAYA SELAMANAYA"
Salah satu kelompok bhayangkara dibawah pimpinan Nala bergerak menuju Gresik. Mereka mendapatkan informasi bahwa telah terjadi sesuatu di Gresik. Kemudian, berdasarkan berita yang mereka dapatkan, segera saja mereka berangkat. Bergerak dalam kelompok beranggotakan lima orang merupakan ciri khas bhayangkara dalam setiap aksinya. Hal ini agar memudahkan proses pencarian informasi dan melumpuhkan pertahanan musuh secara perlahan. Nala adalah seorang bhayangkara muda yang memiliki kedekatan dengan Gadjah Mada. Berkat ketangkasan dan kelincahannya dalam beragam ilmu bela diri dan kanuragan, maka dengan cepat Nala menjadi pemimpin termuda diantara para pimpinan bhayangkara lainnya.
Kali ini adalah ujian pertamanya dalam memimpin pasukannya untuk memastikan berita yang didapatkan tentang terjadinya penyerangan di Gresik. Nala sendiri cukup paham dengan wilayah Gresik, dan memastikan masih ada tempat bagi mereka untuk menyusun siasat sebelum memutuskan melakukan penyerangan.
"kan ku buktikan dharma bhakti ku pada Majapahit"
"tak bisa ku biarkan ada satu orang pun merusak ketentraman Majapahit"
"demi Nusantara Jaya!"
Sebagai seorang ksatrian muda, tentulah Nala memiliki darah panas yang setiap saat mampu mendidih. Kali ini Nala mengemban misi yang tidaklah mudah. Mencari musuh di wilayah musuh sama saja bunuh diri. Namun itulah Nala dengan segala keteguhan hatinya mampu menyingkirkan segala pikiran buruk dan meyakinkan pada pasukannya bahwa mereka akan pulang dengan kemenangan. Butuh waktu dua hari berjalan kaki lamanya untuk mencapai Gresik. Mereka tak ingin terburu-buru dalam mengambil langkah dan sikap, karena itu akan merugikan diri mereka sendiri.
Nala kemudian mengutus salah seorang pasukannya menyamar dan mencari informasi. "carilah informasi dan periksa kebenarannya, jangan pernah ambil tindakan apa pun dan segera kembali jika keadaan menjadi lebih buruk" pesan Nala. Dengan segera salah seorang bhayangkara itu pergi. Sementara itu sisa pasukannya segera berkemas dan mencari tempat untuk berkemah. Nala pun memerintahkan mereka untuk tetap waspada akan segala hal yang mungkin terjadi tatkala mereka sedang berkemah. "berdasarkan berita yang kita terima, Gresik dikuasai oleh Sora dan Nambi. Jangan pernah meremehkan mereka! Ingatlah kita hanya hendak memastikan keadaan dan jangan ambil resiko apapun!" pesan Nala pada pasukannya.
"jika memang benar Paman Sora dan Nambi melakukan ini semua"
"ini merupakan aib yang sangat luar biasa bagi Majapahit"
"Gadjah Mada harus segera mengetahuinya"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
MAJAPAHIT
Fiction HistoriqueKisah tentang sebuah kerajaan Siwa-Budha yang pernah hadir di bumi Nusantara pada abad 9 Masehi yang kemudian menjadi pemersatu Nusantara dibawah seorang Panglima Perang Gadjahmada. Kini kisah ini akan saya angkat sebagai sebuah cerita sederhana yan...