TAKTIK DAN STRATEGI PARA KSATRIA BHAYANGKARA

803 44 1
                                    

"gerak gerik setiap orang dipantau dengan ketat"

"hampir tak ada kebebasan sama sekali"

"lebih baik aku coba membaur dengan masyarakat lainnya"

Gresik menjadi seperti kota mati tak ada keceriaan dan riuh rendah celotehan manusia yang sedang menjajakan dagangan atau sekedar bertegur sapa di jalanan. Terlihat puing-puing reruntuhan bebakaran bangunan dan para pasukan pemberontak yang sedang berpatroli. Selalu ada pemeriksaan yang dilakukan para pemberontak untuk memastikan tidak ada pengkhianat diantara mereka atau pun mata-mata dari Majapahit. Ketika hal ini diketahui oleh utusan Nala, dengan segera ia menyelinap diantara kerumunan orang-orang dan kembali untuk melaporkan hal tersebut pada Nala.

"ini tidak bisa dibiarkan"

"keadaan harus segera dipulihkan jika tidak akan berbahaya sekali"

Dengan berbekal informasi yang didapatkan dan juga keadaan yang terjadi, kembalilah utusan tersebut. Namun ketika hendak kembali ada beberapa pasukan pemberontak yang melihatnya dan kemudian melakukan pengejaran. Namun dengan gesit utusan Nala kemudian memasuki hutan dan bersiap melakukan penyerangan balik jika memang dibutuhkan. Sebelum itu, ia mengambil lontar dan kemudian menggoreskan kata sandi dan kemudian diterbangkan dengan burung dara.

"semoga Komandan Nala menerima pesanku dan segera melaporkan keadaan ke istana"

"kini kita lihat seberapa hebat mereka dalam beradu ketangkasan"

Kemudian para pasukan pemberontak itu ikut masuk ke dalam hutan dan mengacak-acak se-isi hutan untuk menemukan keberadaan orang mencurigakan yang mereka kejar. Tak butuh waktu lama, ketika keadaan sedikit menguntungkan utusan tersebut kemudian keluar dari persembunyiannya dan masuk lebih jauh ke dalam hutan. 

"kejarlah aku sampai kau bisa"

"kita lihat seberapa hebat kemampuan kalian"

Para pasukan pemberontak kemudian kembali mengejarnya. Salah satu dari pasukan pemberontak itu melemparkan cakram berduri namun berhasil dihindari, dan kemudian salah satu pemberontak melepaskan anak panah juga namun berhasil dihindari. Ketika dirasa sudah menjauhi dari pemukiman dan juga kawanannya, utusan tersebut berhenti dan berbalik badan seraya berkata "HADAPI AKU WAHAI PECUNDANG!" Dengan geram para pasukan pemberontak yang mengejarnya pun melakukan perlawanan sengit. 

"teryata mereka memang pasukan dari kerajaan bawahaan Majapahit"

"karna dari cara mereka bertarung mencerminkan asal mereka"

"maka.... BAIKLAH!"

"tak ada ampun bagi pengkhianat!"

Utusan tersebut melayani satu per satu serangan yang datang secara membagi buta. Namun dalam kondisi itu ketenangan yang dimiliki pasukan bhayangkara membuat pasukan pemberontak menjadi semakin geram. Tak terelakkan hanya dengan beberapa gerakan utusan tersebut mampu menghindari dan kemudian melakukan serangan balasan. Tangan sang utusan kemudian mengambil sesuatu yang terselip diantara pinggangnya, dan menusukkan tepat di nadi pasukan pemberontak. Kemudian sang utusan melancarkan serangan balik yang tak mampu dihindari oleh para pasukan pemberontak. 

"teryata hanya segini kemampuan kalian"

"memang tak sebanding dengan kami teryata"

"percuma saja kalian memberontak, kalo teryata kalian hanya dibutakan ambisi semata"

Tak berselang lama pasukan pemberontak tersebut tersungkur ke tanah tak bernyawa. Sang utusan kemudian pergi menghilang ke dalam hutan dan bergegas kembali pada Nala. 

"apa yang sebenarnya mereka inginkan?"

"seperti memang sudah direncanakan sejak lama hal ini"

"di saat Sang Malwapatih tidak ada terjadilah seperti ini"

"hal ini tak bisa dibiarkan lebih lama dan setidaknya aku tlah melihat sendiri dan bertarung dengan mereka"

Sejauh ini para pemberontak tidak menyadari bahwa ada beberapa pasukannya hilang dalam pengejaran. Gresik masih berada dalam kendali pemberontak, namun Nambi dan Sora sedang bergerak menuju tempat lainnya. Mereka akan terus menggerogoti Majapahit dari dalam melalui beberapa tempat pentingnya. 

"dengan begini rencana yang selama ini dibangun akan berhasil"

"sudah waktunya untuk menyingkirkan kalian para penguasa!"

"kalian tak layak berada di atas singhasana itu!!"

***

MAJAPAHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang