"baiklah, tidak ada cara lain"
"Nala telah memancing sebagian pasukan"
Gadjah Mada menghela nafas sejenak lalu mengepalkan kedua tangannya seraya bergumam "surya Pancasona Aji Pamungkas" dan kemudian melesat maju menerjang kerumunan pasukan musuh. Tanpa rasa takut sedikit pun, Gadjah Mada menghempaskan satu demi satu musuh yang menghalangi jalannya. Sementara itu, para bhayangkara dan pasukan pemanah bersiaga memberikan bantuan dari belakang. Keributan di Gapura Paduraksa memancing keingintahuan Sora untuk melihat. Beranjaklah Sora menuju kerumunan itu dan tatkala melihat apa yang terjadi, mata Sora terbelalak kaget dan mundur beberapa langkah. Wajahnya pucat pasi karena menyaksikan banyaknya pasukan yang telah tewas, sementara itu ada seseorang yang berdiri tanpa luka sedikit pun di tubuhnya.
"apa yang sedang terjadi?"
"mana mungkin bisa pasukan sebanyak ini habis tak bersisa"
"siapa sosok itu..."
Tatkala sedang terdiam beberapa saat, tiba-tiba saja ada seorang pasukan menghampiri Sora dan dengan terbata-bata berkatalah pasukan itu "Tuuu..tuuaaan, segera mintalah bala bantuan..." belum selesai pasukan itu berkata sebuah anak panah telah menghujam tubuhnya. Seketika rebahlah tubuh tak berdaya itu ke tanah. Sora yang geram lalu mencabut kerisnya seraya berkata "MATILAAAHH KALIAAN!!!" seraya berlari menerjang ke hadapan sosok yang menghabisi pasukannya. Mendengar teriakan dari Sora, Gadjah Mada segera berbalik dan merapalkan beberapa ajian lalu sekelebat kemudian sebuah pukulan telak menghantam dada Sora dan tersungkurlah ke tanah.
"BEDEBAH!!!"
"TERYATA KAU TELAH KEMBALI MADA!"
Dengan tatapan penuh amarah Sora terduduk seraya perlahan berdiri. Gadjah Mada berkata "kau bukan tandinganku Sora, menyerahlah dan sudahi saja permainan kotormu ini!" Namun Sora tak mengubris perkatan Gadjah Mada, bahkan saat Sora mampu berdiri, seraya menyarungkan kerisnya kemudian berkata "MAJULAH MADA! SUDAH LAMA SEKALI AKU INGIN MENGHABISIMU DAN KESOMBONGANMU ITU!!"
"amukan nogo segoro"
Sora merapalkan aji-ajinya seraya berlari menuju Gadjah Mada. Lalu dalam sekejap pukulan Sora berhasil ditepis oleh Gadjah Mada, dan malah sebuah pukulan mendarat tepat di wajah Sora. Dengan erangan kesakitan luar biasa Sora terduduk bersimpuh di tanah memegang wajahnya.
"BIADAB KAU MADA!!"
"KALI INI KAU PASTI MATI DI TANGANKU"
"MATILAH KAU SEKARANG JUGA!!"
"AGNI SWARGALOKA!!!!"
Sora mengeluarkan pukulan pamungkasnya yang hampir saja mengenai Gadjah Mada namun berhasil dihindari. Lalu Gadjah Mada berkata "rupanya kau berhasil menguasi ajian itu Sora, memang hebat kau" Dengan ketenangannya, Gadjah Mada berjalan perlahan menghampiri Sora dan terjadilah pertarungan jarak dekat antara Sora dan Gadjah Mada berbalas pukulan satu sama lainnya.
"suasana pertempuran memanas"
"korban berjatuhan dari kedua belah pihak"
"sedangkan Sora masih berusaha mengimbangi Gadjah Mada"
Dengan terengah-engah, Sora berupaya berdiri setelah jatuh berkali-kali, sedangkan Gadjah Mada berusaha menahan gejolak emosinya dan berupaya tidak menghabisi Sora. Bagaimana pun Sora adalah salah satu orang yang pernah berjasa bagi Majapahit. Namun kini Sora yang ada dihadapannya malah berniat menghabisinya.
"Sora...."
"cobalah untuk berpikir jernih dan menyerahlah"
"tidak ada guna kita saling menghabisi"
"apa kau lupa kita pernah berjuang bersama?"
Sora sudah gelap mata dengan keadaan dan dendam yang menguasinya. Ketika Sora bangkit lalu mencabut kerisnya kemudian berlari membabi buta menerjang Gadjah Mada. Namun teryata keris yang dihunuskan tidak mampu melukai Gadjah Mada. Sora terbelalak kemudian mundur beberapa langkah seraya berkata "teryata kau menggunakan pancasona rupanya" Lalu Sora menyarungkan kerisnya dan kemudian mengepalkan tangannya.
"tak ku sangka kau semakin kuat Mada"
"biarlah kematianku ini berharga selayaknya seorang ksatria"
"agni indralokapala"
setelah merapalkan mantra, tangan Sora kemudian mengeluarkan aura seperti api berwarna kemerahan. Gadjah Mada terkejut lalu berkata "jika memang kau hendak menghabisiku, baiklah. Aku tak kan segan lagi untuk menghabisimu juga, bersiaplah Sora!"
"bayu suketi"
"aji bayu pangider ing jagad"
Gadjah Mada menyambut serangan Sora secara bertubi-tubi. Sekali lagi mereka berbalas pukulan. Namun teryata Sora yang sudah mengalami beberpa luka serius mulai mengendurkan serangannya dan tubuhnya pun tak mampu lagi untuk bertarung. Gadjah Mada tak memberikan ampun sama sekali. Kemudian dengan sebuah pukulan telak di dada Sora, rebahlah Sora ke tanah. Pukulan itu berhasil menghabisi Sora. Di saat terakhirnya, Sora berkata "Hei Mada, tak ku sangka kau masih tetap mengasihaniku".
"Sora terdiam dan tak lagi bersuara"
"tubuhnya tergolek tak bernyawa di tanah"
Gadjah Mada meneteskan air matanya seraya berkata "tak kusangka kan seperti ini jadinya". Maafkan Sora, namun sudah suratan Dewata Agung jika inilah yang terjadi. Beberapa pasukan musuh mulai bergerak mundur setelah menyaksikan pertempuran berdarah antara Gadjah Mada dan Sora. Lalu dengan suara lantang, Gadjah Mada berkata "MENYERAHLAH SEBELUM KU HABISI KALIAN SEMUA".
"mengapa ini harus terjadi"
"putra-putri terbaik Majapahit berguguran"
"saling serang satu dengan lainnya"
"jika ini adalah takdir..."
"tak akan ada yang bisa menghindarinya"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
MAJAPAHIT
أدب تاريخيKisah tentang sebuah kerajaan Siwa-Budha yang pernah hadir di bumi Nusantara pada abad 9 Masehi yang kemudian menjadi pemersatu Nusantara dibawah seorang Panglima Perang Gadjahmada. Kini kisah ini akan saya angkat sebagai sebuah cerita sederhana yan...