Tin! Tin!
Suara klakson mobil dari luar mampu membuat perhatian Keyla dan Hannah sepenuhnya tertuju ke sumber suara.
Keyla yang kebetulan sudah menyelesaikan sarapannya, memilih untuk pamit dan pergi ke sekolah.
"Bun, Keyla pergi dulu ya. Itu kayaknya Shilla deh," ucap Keyla sambil menyampirkan tas ke bahu kanannya.
"Iya, jangan buat onar ya," peringat Hannah walaupun ia tahu bahwa Keyla tak pernah berbuat onar.
"Siap, Bun! Assalamualaikum!" pamit Keyla sambil menyalami punggung tangan kanan Hannah.
"Waalaikumsalam!" balas Hannah lalu mengecup singkat kedua pipi Keyla.
Keyla segera keluar dari rumah dan matanya terhenti pada sebuah mobil porsche yang di dalamnya sudah terdapat Shilla dan seorang perempuan muda berumur 21 tahun yang tak lain dan tak bukan adalah manager Shilla, Annisa Devata.
"Hai, Kak Nisa! I rindu kamu so much!" pekik Keyla riang, langsung meraih tubuh Annisa yang baru saja keluar dari mobil. Memeluknya dengan erat tanpa berniat lepas.
"Hai juga Key! Gue too rindu you sangat!" balas Annisa sambil menirukan gaya bahasa Keyla yang amburadul. Ia juga membalas pelukan Keyla dengan tak kalah eratnya.
"Ekhem! Masih ada orang disini!" Suara interupsi dari Shilla membuat dua orang yang sedang melepaskan rindu ini harus merenggangkan pelukannya dan beralih menatap tajam pada Shilla.
"Sirik lo, kampret! Bilang aja lo iri?! Iyakan? Iya gak? Iya dong!" sungut Annisa kesal.
"Biarin aja, Kak. Dia mah benalu, gak bisa liat orang lagi seneng-senengnya." Keyla ikut menimpali.
Shilla menatap keduanya dengan kesal. "Ih! Buruan! Entar gue telat!"
"Shilla lebay ih! Baru jam enam lewat lima belas menit juga!" cibir Keyla.
"Entar sampainya jam setengah tujuh goblok! Buruan!" desak Shilla dengan kesal.
Keyla dan Annisa hanya menunjukkan senyum kemenangan karena berhasil membuat mood Shilla menjadi turun pagi ini. Keyla dan Annisa terkekeh kemudian masuk ke dalam mobil.
Annisa segera menancapkan gas mobilnya untuk mengantar dua orang absurd itu ke sekolah mereka.Di sepanjang perjalanan, Keyla dan Annisa terus membully Shilla sehingga membuat mood gadis itu yang semula sudah turun menjadi tambah turun. Lihatlah wajahnya saat ini. Wajahnya yang ditekuk plus bibir yang dikerucutkan. Namun tak elak pula bahwasanya, wajah Shilla tetap cantik walaupun dengan ekspresi atau tanpa ekspresi.
15 menit kemudian, tepat perkiraan Shilla, mereka telah sampai di depan gerbang SMA Garuda Indonesia yang terbilang sangat megah dan besar.
"Kak, kita masuk dulu ya," ujar Keyla sambil mengecup pipi Annisa.
"Iya Key, entar gue jemput kalian berdua," balas Annisa sambil membalas kecupan Keyla.
Mata Annisa beralih pada Shilla yang kini masih bergeming di tempatnya dengan wajah ditekuk. "Lo kagak mau dicium sama gue yang cantik ini?" tanya Annisa dengan angkuh.
"Ishh! Iya iya! Gue juga pengen masuk dulu ya Kakak Nisa yang cantik tapi masih cantikkan gue," ucap Shilla tak ikhlas sambil mengecup kedua pipi Annisa.
Annisa membalas mengecup kedua pipi Shilla lalu menjitaknya sambil memasang senyum miring. "Gada akhlak!"
"Ya ya serah! Yok Key!" ajak Shilla kemudian keluar mendahului Keyla.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYLASYA STORY
Teen FictionHanyalah kisah dari seorang gadis cantik nan lugu bernama Keylasya Arsyla Reine. Sang pemeran utama adalah anak dari seorang wanita sederhana berjubah malaikat tak bersayap. Keyla sendiri memiliki hati bak kapas selembut sutra sehingga mudah sekal...