Sudah satu bulan berlalu sejak Keyla dan Kevan resmi jadian. Hubungan mereka pun terbilang sangat baik. Tidak ada gangguan, bahkan saat Keyla berpapasan dengan Luccy, gadis itu hanya diam dan bersikap seolah-olah tidak peduli.
Adam juga terlihat lebih banyak diam. Saat Keyla menyapanya, Adam hanya membalas seadanya. Sedangkan Kevan? Seperti biasa, cowok itu menjemput dan mengantarnya setiap hari. Biasanya Keyla juga belajar bermain gitar bersama Kevan saat usai sekolah.
Sekarang Keyla dan Kevan sedang berada di dalam mobil. Rencananya di minggu sore ini, Keyla akan pergi ke rumah cowok itu. Katanya Ana sakit, tentu Keyla sebagai kakak kedua bagi Ana datang untuk menjenguk.
Mobil terhenti di halaman luas mansion keluarga Carlos. Keduanya turun dan disambut oleh beberapa pelayan disana.
Keyla tersenyum menampakkan deretan gigi rapinya. "Kak Kevan, Mama sama Ana dimana?" tanya Keyla karena kehadiran dua orang itu masih belum ia temui.
Kevan menoleh dan ikut tersenyum. Rasanya senyum Keyla selalu menular padanya akhir-akhir ini. Memang benar ya kata Mario, cinta bisa merubah kepribadian seseorang.
"Lagi di kamar Ana, kayaknya," jawab Kevan.
Keyla manggut-manggut mengerti. "Oh, hm itu Mama!" seru Keyla.
Alena yang mendengar suara Keyla menoleh lalu ia tersenyum hangat.
"Assalamualaikum Mama! Apa kabar?" tanya Keyla kemudian ia memeluk Alena sekilas.
"Waalaikumsalam, baik dong, Key! Apalagi kan kamu lebih sering kesini. Jadi Mama punya temen ngobrol," balas Alena. Keyla tersenyum menanggapi.
Alena menoleh pada anak sulungnya yang sejak tadi hanya menyimak pembicaraan mereka. "Bang, Mama mau ke rumahnya Tante Zola dulu ya. Udah ada janji dari minggu kemaren," ujar Alena, Kevan mengangguk saja.
"Kalian berdua tolong jagain Ana ya. Mama percaya sama kalian," lanjut Alena lagi.
"Iya Ma," balas Keyla dan Kevan bersamaan. Setelahnya Alena pergi sembari berlari kecil. Mungkin wanita itu telat? Bisa saja.
Keyla menoleh pada Kevan yang ternyata sedang menatapnya. "Kak," panggil Keyla pelan.
Kevan menarik sedikit sudut bibirnya. "Apa sayang?" tanya Kevan.
Keyla blushing. Padahal itu kata pasaran yang sudah sering ia dengar. Tapi mengapa saat Kevan yang mengucapkannya menjadi terasa sangat berbeda?
Keyla menggulung senyumnya. Hal itu selalu menjadi favorit Kevan, wajah Keyla yang
malu-malu terlihat sangat menggemaskan."Kita ke kamar Ana yuk!" ajak Keyla lalu ia melangkahkan kakinya terlebih dahulu. Keyla memberi jarak antara ia dan Kevan sekedar menetralkan detak jantungnya yang abnormal.
Kevan kembali tersenyum menatap punggung gadisnya. Dengan setengah berlari kecil, Kevan menyusul langkah Keyla.
"Lo kenapa?" tanya Kevan lalu tangannya terangkat untuk merangkul pundak Keyla.
Keyla bungkam dan berusaha untuk tidak tersenyum. Kevan yang menyadari hal itu tak sengaja terkekeh.
"Aku kangen sama Ana," ucap Keyla.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYLASYA STORY
Teen FictionHanyalah kisah dari seorang gadis cantik nan lugu bernama Keylasya Arsyla Reine. Sang pemeran utama adalah anak dari seorang wanita sederhana berjubah malaikat tak bersayap. Keyla sendiri memiliki hati bak kapas selembut sutra sehingga mudah sekal...