34

44.7K 2.1K 279
                                    

Pagi ini, Keyla sedang mengikat rambutnya dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Hari ini sungguh menyenangkan, pikirnya. Tidak ada pr, tidak ada tugas, tidak ada beban pikiran, tidak ada masalah, dan sebagainya.

Entahlah, ia rasa hari ini ia cukup bahagia. Semua orang di sekolah sudah menyadari sikap mereka dan meminta maaf kepada Keyla. Namun tak bisa dipungkiri, masih ada beberapa orang yang tentu tidak menyukainya. Tapi hey, itu tidak masalah.

TING!

Keyla menekan tombol power ponselnya lalu membaca pesan yang baru saja dikirim itu.

@KevanoReynthn: Ass, gue jemput

Astaga astaga astaga, roh Keyla telah terbang saat ini. Buru-buru ia mengembalikan kesadarannya segera.

@KeylArsyl: Wass, okey Keyla tunggu hihi:))

Keyla mengekik tertahan di kerongkongan. Sumpah demi apapun, ia senang luar biasa. Kenangan-kenangannya bersama Kevan telah dijadikan momentum terbaik di hidupnya. Ya walaupun Kevan itu sedikit menyebalkan. Ah tapi tak apalah.

Keyla menyampirkan tas merah jambu ke pundak kanannya. Ia berjalan santai menuju meja makan dimana sosok Hannah tampak memasukkan beberapa potong roti selai kacang kesukaan Keyla ke dalam kotak bekal.

"Habisin ya! Buat isi tenaga." Hannah memasukkan kotak bekal warna biru itu ke dalam tas Keyla.

Keyla tersenyum dan mengecup pipi Hannah. "Keyla ke depan ya Bun, Kak Kevan bakal jemput ehe."

"Yaudah, bunda titip salam ya. Soalnya Bunda mau mandi dulu", ujarnya seraya mengelus puncak kepala Keyla.

Keyla menganggukkan kepalanya. Tak lupa baginya untuk mengucapkan salam dan mengecup punggung tangan Hannah.

Keyla berjalan menuju teras rumah kemudian duduk dan menggunakan sepatunya.

Sudah lima menit Keyla menunggu, akhirnya orang yang ia nantikan telah tiba. Keyla membuka pagar kayu rumahnya lalu berdiri di samping motor besar Kevan sembari tersenyum manis.

"Bunda lo?" Kevan membuka kaca helmnya.

Keyla yang tidak mengerti lantas bertanya. "Hah? Maksudnya?"

"Gue mau ngomong sesuatu yang penting sama Bunda lo", jawab Kevan.

"Hah? Ngomong apaan?" Keyla semakin penasaran dengan pernyataan yang dilontarkan Kevan.

Kevan tersenyum tipis. "Minta izin buat bawa anak gadisnya pergi ke sekolah."

AH SHIT!

Pipi Keyla bersemu merah. Sejak kapan Kevan bisa gombal? Ingat! Lelaki ini sangat misterius. Atau, apakah Kevan mempunyai kepribadian ganda? Kalau iya, Keyla harus waspada.

Keyla kembali bersikap sesantai mungkin. "Engh, Bunda lagi mandi. Tadi beliau titip salam sama Kak Kevan" Keyla kembali tersenyum cerah.

Kevan mengangguk lalu menyuruh Keyla untuk segera naik. Tanpa berlama-lama lagi, Kevan melajukan motornya perlahan.

"Kak!" Keyla menepuk pundak Kevan dengan pelan.

"Hm" Kevan bergumam menunggu Keyla untuk melanjutkan kalimatnya.

"Kakak kenapa tiba-tiba ngajak berangkat bareng?", tanya Keyla iseng.

"Pengen aja", jawab Kevan seadanya.

Keyla ber oh ria dan sisanya hanya ada keheningan.

"Hoam!" Keyla menutup mulutnya yang menguap. Matanya sayup-sayup menutup dan membuka. Ia masih mengantuk karena bergadang untuk chat bersama Shilla hingga pukul setengah dua belas malam.

KEYLASYA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang