"Kapan lo mau gue tembak?" tanya Kevan dengan tenang.
Pipi Keyla memanas. Tak lama gadis itu berdeham ringan untuk memecahkan kecanggungan di antara mereka.
"Kok tiba-tiba?" Keyla balik bertanya membuat Kevan semakin tidak berekspresi.
Jujur saja, tadi Kevan spontan mengucapkan kalimat itu. Jika kalian ingin tahu, Kevan sebenarnya tidak suka kalau Keyla membahas tentang Adam tadi. Rasanya Kevan ingin menonjok Adam sekali lagi.
Lalu alasan lain mengapa Kevan mengucapkan hal itu adalah, karena ia tidak mau keduluan Adam. Kevan harus selangkah lebih maju dari cowok itu, bagaimana pun caranya.
"Gak boleh?" Lagi dan lagi, Kevan hanya bertanya dengan tenang, seolah-olah tidak ada keraguan di nada bicaranya.
Keyla menggaruk belakang kepalanya yang sama sekali tidak gatal. "Enghh, ya gak papa sih ehe."
"Lo mau gak?" Kevan semakin bertanya dengan abstrak. Semua lontaran yang dikeluarkan cowok itu bagaikan teka-teki yang mau tidak mau harus Keyla ungkapkan sendiri.
"Kak Kevan gak jelas deh ngomongnya, huh! Lebih panjang dikit, kek!" Keyla memanyunkan bibirnya gemas.
Kevan yang melihat itu refleks mengacak rambut Keyla lalu menatap gadis itu dengan lamat.
"Keylasya Arsyla Reine, jadi pacar gue ya? Yes or yes?" ucap Kevan lalu tersenyum begitu lebar. Senyum perdana Kevan yang begitu menawan.
"Keyla lagi ngehalu bukan sih? Apa Kak Kevan lagi bercanda doang?" gumam Keyla tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
Kevan terkekeh lalu menundukkan tubuhnya kemudian berbisik tepat di telinga kanan Keyla.
"Lo pernah liat gue bercanda?"
Oke fiks, bulu kuduk Keyla meremang setelah mendengarnya. Gadis itu tersenyum senang kemudian balik berbisik di telinga Kevan.
"Kalo Keyla gak mau gimana?" goda Keyla sembari tersenyum jahil.
"Yes or yes?" Kevan tersenyum kemenangan.
Keyla menunjukkan ekspresi sebalnya lalu gadis itu berkacak pinggang. "Coba ulangin kata-kata Kak Kevan tadi," cetusnya.
"Yang mana?"
"Yang ituuuuu," ujar Keyla dengan nada suara panjangnya.
Kevan tersenyum miring sehingga menambah kesan coolnya. "Gak ada pengulangan," balas Kevan santai.
"Ish! Keyla pengen denger lagi!" rengek Keyla.
Lagi, Kevan terkekeh kembali. "Tadi kan lo udah denger."
"Oh yaudah, Keyla masuk dulu!" ketus Keyla dan hendak melangkah pergi. Namun baru satu langkah, Kevan telah mencekal lengannya.
Keduanya kini saling diam. Bahkan Keyla belum menoleh dan masih memunggungi Kevan.
"Ucapan gue tadi utuh, cuma satu. Ucapan gue tadi gak ada duplikasi. Artinya itu semua murni, karena sekarang cuma lo yang ada di hati," ujar Kevan pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
KEYLASYA STORY
Teen FictionHanyalah kisah dari seorang gadis cantik nan lugu bernama Keylasya Arsyla Reine. Sang pemeran utama adalah anak dari seorang wanita sederhana berjubah malaikat tak bersayap. Keyla sendiri memiliki hati bak kapas selembut sutra sehingga mudah sekal...