5

85.9K 4K 375
                                    

"Lepasin," ucap Kevan.

Percayalah, ekspresi Kevan saat ini terpantau sangat datar.

"K-Kak Kevan," ucap Keyla sambil mencoba melepaskan cengkraman tangan dua cowok yang masih menahannya.

"Maksud lo apa hah! Tiba-tiba mukul gue?!" bentak cowok tadi seraya mengelap sudut bibirnya yang sudah sobek.

"Lepasin," ulang Kevan.

"Gak bakal," tantang cowok itu.

"Lepasin," tegasnya lagi.

"Kalo gue gak mau?"

Bugh!

"Lo bakal berurusan sama gue," tekan Kevan dengan suara rendahnya.

Kevan kembali melemparkan tonjokannya hingga cowok itu sudah benar-benar tak sadarkan diri. Setelah selesai, Kevan langsung berjalan mendekati Keyla yang masih ditahan.

"T-tolongin Keyla Kak!" Tangis Keyla semakin menjadi-jadi.

"Lepasin," ucap Kevan tanpa ekspresi.

"Kita gak mau!" jawab mereka berdua agak nyolot.

Kevan melihat salah satu dari mereka yang terkapar di tanah, lalu ia beralih menatap kedua cowok yang mencengkram lengan Keyla.

"Mau gue bikin kayak dia?" tanya Kevan datar.

"Sial!" umpat keduanya kemudian dengan berat hati mereka melepaskan Keyla.

Mereka langsung membawa temannya yang pingsan lalu pergi meninggalkan Keyla dan Kevan di depan gerbang.

"M-makasih Kak," ucap Keyla, ia masih menangis.

Tanpa menjawab, Kevan langsung pergi dan meninggalkan Keyla seorang diri.

Keyla hanya mengendikkan kedua bahunya acuh kemudian berjalan menuju halte.

Keyla menghempaskan bokongnya di tempat duduk yang telah tersedia di halte bis. Ia memejamkan matanya sejenak. Sungguh ajaib hari ini, pikirnya.

Keyla masih menunggu angkutan umum di halte. Karena merasa bosan menunggu, Keyla mengeluarkan buku biologi tebal dari dalam tasnya.

Ia terus membaca. Menjelajahi kedua mata hazelnya pada setiap kalimat-kalimat yang ada pada buku tersebut. Mungkin kebanyakan orang tidak menyukai apa yang sedang Keyla lakukan saat ini. Tapi Keyla sangat suka membaca. Seperti saat ini misalnya. Buku pelajaran sudah menjadi makanannya setiap hari, apalagi buku semacam novel? Sudah habis ia bawa pulang.

Keyla masih terus membaca. Ia tampak terkagum-kagum dengan buku tersebut yang tak lain berisi tentang macam-macam penemuan manusia, tokoh-tokoh dalam ilmu pengetahuan, spesies hewan langka, dan masih banyak lagi.

Karena terlalu asik, Keyla sampai tak menyadari jika sudah ada seseorang yang berdiri di hadapannya dengan ekspresi datar.

"Serem ya ampun." Keyla bergumam pelan. Sepertinya fokus Keyla masih di buku.

Sementara itu cowok yang berada di depan Keyla masih diam. Ia hanya memperhatikan apa yang gadis itu sedang baca saat ini.

Merasa sangat diabaikan, Kevan langsung berdeham membuat Keyla refleks menjatuhkan bukunya.

"Kak Kevan?" gumam Keyla sambil menaikkan salah satu alisnya. Kevan hanya menatap Keyla tanpa ekspresi.

Keyla hendak mengambil buku biologi di bawah kakinya saat diwaktu yang bersamaan pula Kevan turut membantu mengambil buku itu.

Dhug!

"Aw! Kening Keyla sakit!" ringis Keyla pelan. Lalu tangannya terangkat untuk mengelus keningnya yang baru saja bertabrakan dengan kening Kevan.

KEYLASYA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang