Saat ini, pukul setengah tujuh malam, Keyla sedang asyik membaca buku ensiklopedia ditemani secangkir coklat panas buatan Hannah.
Suasana seperti inilah yang disukai Keyla, tenang dan damai. Namun tak dapat dipungkiri juga, dia sesekali mengingat wajah tampan Kevan yang baru ia sadari hari ini. Hey, kemana saja dia?
Keyla juga tak segan-segan untuk mengekik kegirangan namun hanya tertahan di kerongkongannya saja. Ia tak mau membuat bunda maupun tetangganya merasa terganggu. Senyumnya pun tak luntur dari wajahnya sedari tadi. Menandakan bahwa dirinya kini memang sedang senang. Ah, sangat senang!
Suasana yang sarat akan damai dan tenang itu berakhir ketika Shilla dengan tidak manusiawinya menendang pintu kamar Keyla secara brutal. Beruntung engsel pintunya tidak copot. Kalau copot, sudah Keyla pastikan kepala Shilla juga ikut copot dari lehernya.
"Kyaaaa! Kembaran gue udah bisa nih ciaaa!", pekik Shilla kemudian memeluk tubuh Keyla dengan erat.
"Ish! Apaan sih?! Lepasin Keyla, Shilla!", desis Keyla yang merasa sesak.
Shilla melepaskan pelukannya dengan senyum menggoda. Ia menoel-noel pipi Keyla berulang kali, menyebabkan sang empunya pipi mendengus sebal.
"Jantung lo dagdigdug sama siapa?", goda Shilla.
"Entahlah Shill, Keyla ngerasa jantung Keyla tuh mendadak berdebar kalo lagi sama—", gantung Keyla sengaja.
"Ya, samaaa?", tanya Shilla tak sabar.
"Sama—" Lagi-lagi Keyla menggantungkan kalimatnya membuat Shilla menggoyang-goyangkan bahu Keyla dengan cepat.
"Sama siapa woy! Cepetan aelah! Gak sabar nih gue!", desak Shilla terus menggoyangkan bahu Keyla, membuat ia pusing sendiri.
"Kak Kevan", jawab Keyla, Shilla refleks melepaskan tangannya yang bertengger di bahu Keyla.
"What?! Lo suka sama es kutub selatan?! Hell no, what?!", teriak Shilla tak percaya.
"Iya, kenapa bisa gitu ya?", tanya Keyla.
Shilla menetralkan ekspresinya, berusaha untuk tidak terlalu kaget. Senyum manis tak segan terbit di wajahnya yang cantik. "Itu artinya lo jatuh cinta sama Kak Kevan", papar Shilla.
"Oh" Keyla hanya ber oh ria.
"Oh aja?! Lo itu jatuh cinta, Keyla! Jatuh cinta! Dan lo cuma bilang oh doang?!", tanya Shilla sebal.
"Ah", ucap Keyla santai.
"Hah? Napa lo?", tanya Shilla bingung.
Keyla mendengus sebal. "Tadi Shilla bilang cuma oh doang. Yaudah, Keyla ralatin jadi ah", jawab Keyla polos.
Shilla mendadak bisu dan tersenyum miris. Ingatkan Shilla kalau manusia polos itu adalah sahabatnya sendiri. Jika bukan sahabatnya, sudah dipastikan Keyla berakhir di TPA karena ucapan polos yang keluar dari bibir gadis itu.
"Ya Allah! Astagfirullahaladzim! Astaghfirullah! Kuatkan hamba ya Allah! Berikan hamba kekuatan ya Allah", pekik Shilla mendramatisir.
Keyla menatap Shilla tak berkedip. "Shilla mau minta kekuatan ya? Keren tuh! Lebih keren lagi kalo Shilla minta kekuatan es kayak di film frozen itu lho. Kan keren! Bisa buat istana megah!", oceh Keyla tidak mengerti maksud Shilla.
"Ya Allah!", jerit Shilla.
Shilla memijit pangkal hidungnya dengan lembut. "Jantung lo beneran degdegan kalo lagi sama Kak Kevan?", tanya Shilla memastikan, takut jika perasaan Keyla pada Kevan hanya rasa kagum sesaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYLASYA STORY
Fiksi RemajaHanyalah kisah dari seorang gadis cantik nan lugu bernama Keylasya Arsyla Reine. Sang pemeran utama adalah anak dari seorang wanita sederhana berjubah malaikat tak bersayap. Keyla sendiri memiliki hati bak kapas selembut sutra sehingga mudah sekal...