👆🏻Trailer ALYAKSA👆🏻
Jangan lupa untuk add story ini ke reading list kalian yaa..
Happy Reading ♡♡
Alysa tertegun. Kedua matanya menatap sosok yang sedang diperbincangkan oleh seluruh penghuni sekolahan.
"Tuh, apa gue bilang!" seru Via merasa menang ketika mendapati sosok Alysa yang tak pernah memperlihatkan ketertarikannya pada siapa pun, kini dibuat tak berkedip.
"Ak-sa!" panggil Alysa ragu.
Pemilik nama menoleh.
Ya, dia benar-benar Aksa. Senyum Alysa tersimpul tanpa sadar. Bukankah ini awal dari kesehariannya yang akan menjadi semakin hidup?
Sebentar ...
Benarkah begitu?
Aksa bahkan tak menjawab, seolah sedang dihadapkan dengan orang asing lelaki itu malah melengos begitu saja tanpa satu kata pun.
Kedua alis Alysa tertekuk, merasa heran dengan timbal balik yang tak diterimanya.
Di sampingnya, Via mulai menaruh curiga dengan sikap Alysa, merasa gadis itu memiliki sesuatu yang tak dirinya tahu. Via bahkan belum membeberkan informasi yang ia kumpulkan dari anak-anak lain tapi gadis itu seolah jauh lebih tahu darinya.
"Lo kenal, Al?"
_______________
"Kalian kedatangan teman baru," tutur pria berumur 40 tahunan, mengawali kedatangannya di kelas.
Baru saja satu langkah melewati batas pintu, tapi bisik-bisik antar mulut sudah memenuhi gendang telinga. Sepelan apapun suaranya, kalau yang melakukan itu satu kelas maka akan terdengar menjadi sebuah keributan.
"Dari deket ganteng banget, sumpah!" gumam Via dengan ekspresi gemas tak tersamarkan.
"Silakan perkenalkan diri." Hamdan memberi intruksi pada lelaki jangkung di sampingnya.
"Gue Aksa Pradipa," ucap lelaki itu pertama kali. "Panggil aja Aksa. Gue harap kita bisa jadi temen," tuturnya kemudian sebagai penutup.
"Bisa bangettt!!" Via berujar dengan heboh, suaranya yang tak terkontrol seolah menjadi instrukstur bagi siswa lainnya yang mulai ikut saling sahut membuat ribut.
"Sudah, sudah ...." Hamdan sangat hapal kelakuan para siswinya yang lemah iman, jadi dia tak begitu mempermasalahkan.
"Aksa," ujarnya berlanjut, "kamu duduk di ..." pandangan pria itu beredar mencari bangku yang tak terisi.
"Kallista, kamu duduk sendiri, ya?"
"I-iya, Pak," sahut gadis itu.
"Aksa, kamu bisa duduk di sana," titah Hamdan yang langsung dituruti Aksa tanpa banyak bicara.
Semua mata menaruh rasa iri pada gadis yang dianggap beruntung itu, padahal sebelumnya tak ada satu pun yang menyadari kalau jumlah siswa yang ganjil di kelas ini harus membuat satu orang tak memiliki teman sebangku.
Tak sampai di sana, Kallista bahkan orang pertama yang menjabat tangan Aksa untuk membuat perkenalan dan hal itu semakin membuat yang lain merasa cemburu. Terlebih lagi dengan Alysa, ia melihat dengan jelas tautan tangan antar dua manusia itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYAKSA (completed)
Teen Fiction"Gue bisa ngelakuin sesuatu yang nggak gue mau demi dapetin apa yang gue mau." Alysa Keyra "Bisa gak, lo berhenti jadi orang yang nggak gue suka!?" Aksa Pradipa 10 tahun terpisah membuat semua yang seharusnya mudah menjadi tak bercelah. Dapatkah Aly...