"Shit!" umpat Aksa ketika sudah berada di atas motornya. Ponselnya tertinggal di dalam kafe.
Mau tak mau Aksa pun kembali masuk ke tempat yang baru saja ia tinggalkan beberapa menit lalu. Namun langkah besarnya tiba-tiba melambat ketika mendapati gadis yang sudah membuatnya naik pitam terlihat sedang bicara dengan sosok lain yang tampak tak asing.
"Kenapa masih di sini?" Aksa mencekal pergelangan tangan Alysa.
Alysa melihat ke arah sosok yang baru saja bersuara lalu beralih ke tangannya yang masih digenggam erat. "G-gue ...."
Belum sempat bersuara lebih banyak, Aksa sudah menariknya pergi tanpa bisa dihentikan.
"Tuh, mobilnya udah sampe. Sana masuk."
Setelah membawa Alysa ke sini dengan terburu-buru dan hanya itu yang Aksa lakukan, memesankannya taksi online.
Melihat Aksa yang sudah siap di motornya, Alysa pun segera naik di belakangnya tanpa diminta.
"Ngapain naik?"
Diam.
Alysa tak berniat menjawab. Memangnya apa yang bisa ia dapat dari menjawab? tidak akan membuat lelaki itu mau mengikutinya."Alysa!?"
Hening.
"Turun, nggak?"
"Dasar percintaan bocil ribet banget." Driver menggeleng-geleng kepalanya lalu berlalu dari sana tanpa mempermasalahkan kerugian kecil yang ia alami.
"Eh, Pak?"
"Woy!"
"Ck."
"Yah ... udah pergi deh," cicit Alysa.
***
"Gimana kemaren?" Via menyerbu temannya yang baru datang.
"Gimana apanya?"
Via menaik-naikkan alisnya.
"Lo kenapa sih? Sakit mata?"
"Ck. Itu ...."
"Itu, itu apaan sih, Vi? Kalo ngomong yang bener."
"Itu ... dia dateng kan? Aksa."
Alysa mengangguk ragu. "Jangan bilang kalo ...."
"Yes! Berhasil kan misi gue haha gimana? Udah cocok jadi agen biro jodoh belum?"
Benar.
Via lah dalang dari semuanya. Gadis itu merombak pertemuan yang telah ditetapkan dengan cara mengontak teman lainnya agar tidak datang ke pertemuan yang seharusnya terlaksana.
Alysa menganga tak percaya.
"Elo ...."
Di luar dugaan, bukannya mendapat apresiasi tapi yang Via dapat malah tatapan galak Alysa.
"Udah tahu nyamain waktunya itu susah dan dengan mudahnya elo gagalin?"
Eghm!
Via berdeham guna meredam rasa canggungnya."Gue tanya. Tugas lo udah selesai?"
"Udah dong."
"Terus gimana sama gue? Ini hari terakhir, Vi. Ish!"
"Y-ya maap. Gue 'kan cuma mau bantu."
"Giliran gak diminta aja sok sok an inisiatif. Mana Aksa marah banget lagi jadinya."
"What? Serius? Aduh, sori Al, sori, gue gak bermaksud ...."
"Tapi gue seneng, sih."
Via menekuk alis. Berbeda dari sebelumnya kini temannya malah tersenyum bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYAKSA (completed)
Teen Fiction"Gue bisa ngelakuin sesuatu yang nggak gue mau demi dapetin apa yang gue mau." Alysa Keyra "Bisa gak, lo berhenti jadi orang yang nggak gue suka!?" Aksa Pradipa 10 tahun terpisah membuat semua yang seharusnya mudah menjadi tak bercelah. Dapatkah Aly...