Matahari sudah menunjukkan sinarnya namun Alysa masih nyaman dengan tidurnya. Khusus hari ini, ia meninggalkan kebiasaan menghirup udara pagi yang selalu menenangkannya, gadis ini ingin terpejam lebih lama.
Alysa membuka matanya sebentar untuk memastikan berapa lama sisa waktu untuknya bisa berleha-leha, namun ketika matanya hampir kembali merapat tiba-tiba suara ketukan pintu memaksa jiwanya kembali.
"Ada paket, Non!"
Bantal yang tadinya akan dibuat untuk menenggelamkan kepalanya menjadi terlempar asal. "Paket?" gumamnya.
Pikirannya yang belum pasti membuat jantung Alysa berdebar, ia pun segera menghampirinya karena tak mau banyak mengira. Sebuah kotak berukuran sedang sudah Alysa ambil alih, bahkan setelah menerimanya ia segera menutup pintu tak mau diganggu.
Tidak ada nama pengirim yang tertera dan ia pun lupa menanyakannya pada wanita paruh baya yang menjadi si penerima pertama. Sesekali gadis itu menggoyang-goyangkan kotak yang dipeganginya untuk sekadar menebak isi, lalu beralih melihat segala sisinya untuk kembali memastikan, dan polos, ia tak berhasil menemukan sesuatu yang aneh.
Tutup kotak itu terangkat perlahan, aktifitas ini cukup membuat Alysa tegang, ekspetasinya terlalu besar dan gadis itu sedikit takut kalau saja kenyatannya tak sesuai.
Kedua matanya membulat sempurna, sepertinya ia tahu siapa pengirimnya. Alysa pun segera meraih dress berwarna putih yang terlipat rapi di dalam kotak tersebut lalu membawanya untuk menghadap cermin pada pintu lemari.
"Perfect!" gumamnya kesenangan, berjalan dengan berlenggak-lenggok seolah sedang berjalan di atas catwalk.
Suara notifikasi pesan whatsapp mengusik kesibukan Alysa, ia pun segera melipat kambali pakaian indahnya agar tidak kusut lalu kemudian meraih ponselnya.
Kali ini, jangan telat.
Alysa menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur, tenaganya seakan habis terkuras rasa bahagia. Kalau saja perasaannya dapat digambarkan, maka akan ada banyak bunga berhamburan di sekitarnya. Entah hal apa yang akan ia temui nantu, ia tidak sabar.
Alysa tak membuang-buang waktu, ia akan memanfaatkannya untuk merawat diri. Gadis itu segera beranjak untuk segera membuat racikan, campuran susu dengan garam dan air hangat menjadi satu di dalam bathtub, satu kakinya sudah tenggelam di dalamnya, lalu disusul kaki satunya lagi dan kemudian diikuti seluruh tubuhnya.
Alysa memejamkan matanya, mencoba merasakan ketenangan dari aroma vanilla yang menerobos rongga hidungnya, jari tangannya pun tak diam, mereka sibuk menekan-nekan pelan sheet mask yang tertempel pada wajahnya.
1 jam lamanya Alysa berendam, ia pun segera membilas tubuhnya dengan air bersih yang mengalir deras dari shower. Tak satu inci pun bagian tubuhnya terlewat, untuk pertama kali, Alysa begitu serius dengan aktifitas mandinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYAKSA (completed)
Teen Fiction"Gue bisa ngelakuin sesuatu yang nggak gue mau demi dapetin apa yang gue mau." Alysa Keyra "Bisa gak, lo berhenti jadi orang yang nggak gue suka!?" Aksa Pradipa 10 tahun terpisah membuat semua yang seharusnya mudah menjadi tak bercelah. Dapatkah Aly...