"Lo?!" gumam Alysa tak percaya ketika membuka pintu rumah yang tadinya ia kira si pemilik. Padahal gadis itu merasa hampir spesial karena Aksa bisa seterbuka itu padanya, namun ternyata ia bukan yang pertama.
Irene hanya tersenyum lalu melewati gadis yang masih memandanginya heran.
"Eh!" Alysa menghalangi gadis yang main nyelonong masuk itu. "Aksa gak ada."
Irene mengangguk, "gue bisa nunggu."
Pernyataan yang sungguh menyebalkan, tidak ada rasa sungkan apa? "Lo tau dari mana Aksa di sini?"
Irene mengangkat bahunya. "Kalau Aksa gak ada di rumahnya, berarti dia lagi di sini. Ini juga kan rumah papinya Aksa."
"Udah kenal sejauh mana lo sama dia?"
Irene berpikir sejenak. "Uhmm-- mungkin jauh lebih banyak dari lo."
"Pede banget lo?!"
"Kalau gitu, lo tau Aksa sekarang ke mana?" gadis itu membalas tatap Alysa.
"Ke bengkel." Irene menjawabnya sendiri.
"Bengkel?" ulang Alysa, seingatnya tadi mereka naik taksi. "Atau?" Ia melihat ke jendela untuk melihat keberadaan motor milik Aksa.
"Dia mekaniknya." Lagi-lagi Irene menjawab ketidaktahuan Alysa. "Padahal tajir tapi malah mau susah payah kerja di bengkel. Ini yang bikin gue suka sama dia!"
What? bahkan gadis itu mengutarakan rasa sukanya secara gamblang!? Alysa mengepal kuat tangannya. Sebanyak apa lagi yang Alysa tidak tahu? untung saja Alysa tidak menampik ketika Irene menyatakan kalau ia lebih dulu mengenal Aksa. Bisa mati dimakan rasa malu karena walau Alysa kenal jauh lebih dulu tapi nyatanya ia tidak lebih banyak tahu.
"Kak Irene di sini?" ucap Nayara yang baru muncul. "Naya gak tau kalau kak Aksa bawa temennya ke rumah ini juga," gumam gadis itu pada Alysa.
***
"Lo beneran gak mau ikut, Al?" Via masih belum menyerah membujukinya.
"Eng-gak!!"
Via melenguh, "oke, Kallista jadi bisa leluasa berduaan sama kakak lo kalau gitu. Bagus deh!"
"Gue ikut!" Alysa meralat.
"Eh mau ke mana?" tanya Via ketika tangannya sudah ditarik Alysa.
"Hari ini terakhir daftar kan?"
Via terkekeh, tadinya ia pikir Aksa sudah membuat temannya itu lupa dengan keresahannya yang satu ini. Tapi ternyata isu kakaknya itu masih juara dalam membuat Alysa sewot.
"Daftar, Kak." Alysa menyodorkan uang pendaftaran pada panitia.
"Eh bentar!" sela Via, ia menarik kembali uang yang baru saja Alysa sodorkan.
"Temen lo ke mana?" tanya gadis itu pada seseorang yang datang tidak lama setelahnya.
Bagas mengernyit, "ni makhluk borongan siapa kalau bukan temen gue?!"
"Aksa ish! bukan remah-remah rengginang kek mereka."
Bagas mengangkat bahunya. "Lah mana gue tau! Emang gue emaknya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYAKSA (completed)
Teen Fiction"Gue bisa ngelakuin sesuatu yang nggak gue mau demi dapetin apa yang gue mau." Alysa Keyra "Bisa gak, lo berhenti jadi orang yang nggak gue suka!?" Aksa Pradipa 10 tahun terpisah membuat semua yang seharusnya mudah menjadi tak bercelah. Dapatkah Aly...