24. BERHENTI

1.4K 151 23
                                    


Hai! kangen gak?
Siapa yang kemaren bully gue? sini majuu😏

Hai! kangen gak?Siapa yang kemaren bully gue? sini majuu😏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayoloh ditanyain Aksa🙈

Happy Reading ...

"Sorry!" ucap Alysa, "gara-gara gue lo jadi berantem lagi sama Aksa."

Elvan tak menanggapinya dengan serius, ia mengacak poni Alysa gemas. "Udah biasa kok, dari dulu kita emang gak pernah akur!" jelasnya. "Dia yang gak pernah mau damai, sih."

"Kenapa?"

Elvan mengangkat bahunya, "udah, gak usah dipikirin."

"Enggak, kok. Gak mikirin." Alysa mengelak sangkaan Elvan. "Eh, kok jalan ke sini?"

"Jemput Naya dulu, gak keberatan kan?"

Alysa pun tak banyak bicara lagi, sampai akhirnya mobil yang ia tumpangi berhenti di depan sekolah dasar. Di mana orang yang dituju sudah berdiri di depan gerbang.

"Kak Elvan?!" Nayara segera menghampiri lelaki itu, meski ia tahu kalau Elvan bukan saudara sedarahnya tapi ikatannya tidak dapat terputus begitu saja, Elvan sudah seperti kakaknya sendiri.

"Eh, kok ada kak Alysa juga?" tanya Nayara setelah menyadari keberadaan seseorang yang lain dari balik tubuh Elvan.

"Pulang bareng, ya?!" Nayara menelisik kedua manusia di depannya, lagipula lebih baik begini, ia terlalu menyukai Alysa sampai-sampai kurang setuju kalau gadis itu bersama Aksa, kakak kandungnya terlalu kejam untuk Alysa.

Alysa mencubit hidung Nayara gemas. "Ayo pulang!"

"Nayara!" suara yang sudah sangat ia kenali menyebut namanya, membuat Nayara kembali memutar tubuhnya.

"Kamu pulang sama kakak." Aksa menghampiri.

"Naya mau pulang ke rumah."

"Memangnya ke mana lagi, pulang pasti ke rumah." Aksa mengambil alih Nayara dari sosok yang selalu mengambil alih posisinya sebagai anak pertama, sampai jadi sosok kakak bagi Nayara.

"Ke rumah papi, Kak." Nayara membenarkan kesalahpahaman. "Yuk, kita pulang!?" ia meraih lengan Aksa.

"Kamu gak mau tinggal sama kakak?"

"Kita kan bisa tinggal sama-sama di rumah kayak dulu, Kak."

Aksa menarik lengannya lalu memasukkannya ke dalam saku celana berwarna abu-abunya. "Kalau gitu kamu pergi aja, kakak bisa tinggal sendiri."

Sebenarnya Nayara tidak tega meninggalkan kakaknya begini, hanya saja ia tidak bisa membebani Aksa, lelaki itu punya kesibukan juga kesenangannya sendiri. Nayara tidak bisa mengambil semua waktu milik kakaknya itu untuk terus menjagainya.

"Ayo, Naya." Elvan meraih lengan mungil milik Nayara lalu membawanya melewati Aksa tanpa ragu.

Kenapa Aksa selalu membiarkan semua orang pergi darinya? bahkan Alysa sepertinya melihat jelas kalau lelaki itu tidak benar-benar menginginkannya, tapi kenapa Aksa masih angkuh dengan pendiriannya? kenapa betah dengan kesendirian tanpa keluarga macam ini? bahkan Alysa tidak tahu bagaimana rasanya hidup tanpa orang tuanya selain hanya ditinggal sehari atau dua hari karena urusan pekerjaan saja. Dan kelengkapan itu pula yang menjadi alasan mengapa ia kuat dengan sikap Arion padanya selama ini.

ALYAKSA (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang