8. SALAH

1.4K 116 3
                                    

"Trailer ALYAKSA" sudah diupload di IGTV instagram yaaa :)) bagi yang mau nonton silakan kepoin ke sana ❣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Trailer ALYAKSA" sudah diupload di IGTV instagram yaaa :)) bagi yang mau nonton silakan kepoin ke sana ❣

Cinta? bagi Aksa itu hanya sebuah kata tanpa makna. Perasaan semacam itu hanya bersifat sementara. Ia punya bukti konkrit dalam pemikirannya ini.

Mungkin dulu Aksa sempat percaya perihal cinta yang membahagiakan, penuh canda, tawa, dan kebersamaan yang akan berlangsung selamanya. Sampai pada akhirnya orang yang membuatnya yakin akan hal itu menjadi orang yang juga mematahkannya.

"I love you to the moon and back." Kalimat romantis yang selalu ayahnya ucapkan pada ibunya, nyatanya kini kalimat itu terucap untuk wanita lain. Bahkan masih teringat jelas dalam ingatan bagaimana senyum manis sang ibu ketika mendengar ayah mengatakannya. Semudah itukah seseorang hilang dari ingatan?

Hal yang terasa menyenangkan dapat berubah menyakitkan ketika diingat pada suatu kondisi yang sudah tak lagi sama. Seseorang yang begitu dispesialkan pada masanya, bisa jadi yang seolah tak pernah diingat sama sekali setelahnya. Terlupakan itu jadi hal yang lebih menyakitkan dari sekadar tergantikan, dan wanita yang paling ia cintai mengalami keduanya.

Flashback on

"Kalau nanti Mama udah gak ada, Aksa masih bakal inget sama Mama gak?"

"Gak ada? ke mana?" Aksa kecil bertanya dengan polosnya.

"Ke suatu tempat yang gak bisa Aksa susulin."

"Kalau Aksa lupa, Mama marah gak?"

"Hemm, enggak marah, tapi mungkin Mama bakal sedih."

Flashback off

"Dan aku gak akan bikin Mama sedih." ucapnya sembari mebgelus batu nisan bertuliskan nama sang ibu.

Hari ini tepat ke 10 tahun ibunya tiada dan dari tahun ke tahun situasinya sama, hanya ia satu-satunya orang yang berkunjung.

Aksa menarik kedua ujung bibirnya. "Mama masih punya aku yang akan selalu mengingat Mama seumur hidupku."

Kring kring ...
Ponsel Aksa berbunyi,

"Kakak di mana?" terdengar suaracempreng dari balik teleponnya. "Aku ... Okho khhoo."

"Halo? Naya kamu kenapa?"

"Kakak kapan pulang? Okho okho khhooo  ...."

"Sekarang, sekarang kaka pulang."

Aksa menutup telepon.

"Bukan karena Mama gak lebih penting. Jangan salah paham," ucap Aksa kemudian sebelum akhirnya pergi dari sana.

Aksa mengembuskan napas berat ketika sampai di depan sebuah rumah besar yang telah hampir satu tahun tak pernah ia datangi.

"Masih ingat pulang?" sambutan dari sang tuan rumah pertama kali.

ALYAKSA (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang