"Itu serius kalau lo bakal manggung di acaranya si Natasha, lo nggak salah? Kalau gue sih ogah!" ujar Aileen seraya memutar bola matanya, ketiga gadis itu duduk di kursi besi belakang kampus, mereka menatap kolam kecil yang dihiasi oleh teratai.Rachel duduk di tengah, sedangkan Aileen dan Kenta mengapitnya di sisi kanan kiri. Kenta begitu menikmati lolipop seraya menatap drama Korea di laptop, hobi Kenta memang hanya menonton drama semacam itu, bahkan Kenta pernah membuat heboh seisi kelas saat ia mempresentasikan tugas menggunakan proyektor, bukannya tugas yang muncul di white board—justru Kenta salah fokus dan memamerkan drama Korea yang ia tonton tepat di bagian kissing. Alhasil semua orang terbahak menyikapi kelakuan gadis itu, apalagi dosen yang mengajar terkenal killer, jadilah saat itu Kenta mendapat tambahan tugas yang lebih sulit—seorang diri.
Nyatanya, Kenta takkan pernah meninggalkan hobinya, sebab segala hal yang membuat diri merasa bahagia—pantas dipertahankan, bukan?
"Si Aileen emang bego," celetuk Kenta membuat Rachel dan Aileen menoleh.
"Bego gimana maksud elo, Ken? Omongan gue benar kali, nggak sudi nyanyi di acara pacar mantan, gue takut aja kalau Rachel nanti bakal dikerjain di sana."
"Ya nggak mungkinlah dikerjain." Kenta menutup laptop sebelum menatap dua temannya. "Itu acara si Natasha yang terkenal, dia mana mau acaranya jadi cacat cuma karena hal sepele sih. Lagian nih, bagus kalau Rachel manggung di sana, jadi tuh dia kasih tahu ke orang-orang kalau Rachel baik-baik aja setelah putus dari Leo."
Aileen menerawang. "Eh, otak setengah lo benar juga ya, Ken. Kalau Rachel manggung di sana, artinya dia juga udah move on dan nggak mempermasalahkan hubungan Leo sama Natasha."
"Heh! Otak gue lagi full kali! Kalau setengah mana bisa mikir sepintar itu." Kenta menjulurkan lidah, kedua gadis itu memang suka ribut sendiri meski makhluk yang mereka bicarakan justru anteng, tapi Rachel senang memiliki dua teman seperti Kenta dan Aileen, hidupnya lebih berwarna karena tingkah konyol mereka. "Omongan gue benar kan, Hel?"
Rachel mengangguk, ia menatap ke depan—pada kolam ikan yang sama, airnya begitu tenang, terlihat beberapa katak berdiam di permukaan daun teratai.
"Libur semesteran mau pada ke mana nih?" tanya Aileen mengganti topik pembicaraan mereka.
"Nggak tahu nih gue, mama sama papa sibuk," sahut Kenta, "kalau Rachel gimana?"
"Pulang ke Bandung, lumayan kan bisa habisin waktu sama keluarga," sahut Rachel, ia tak sabar menantikan waktu liburan itu terjadi.
"Minta liburan ke Bandung aja, nanti bisa main ke tempat Rachel," ujar Aileen.
Tak bisa Rachel bayangkan jika dua sahabatnya datang ke rumah di Bandung, pasti semua bisa heboh, berantakan mirip kapal pecah dan menghabiskan isi kulkas—mengingat mulut dua makhluk itu sudah seperti tempat sampah yang siap mengunyah apa saja asal kenyang.
"Ya udah lanjutin planning itu, gue mau banget kok kalau kalian mampir ke Bandung. Banyak vila juga, kalian berdua bisa di sana sebentar," ujar Rachel, mau serepot apa pun ia akan menerima konsekuensinya. Rachel sudah pernah menginap di tempat Aileen pun Kenta, tapi mereka berdua belum pernah menginap di rumah Rachel, lagipula kalau harus ada di kost juga sempit—apalagi dua manusia itu berisik, mereka bisa mengusik ketenangan warga kost yang lain.
"Ah iya benar juga!" Kenta gemas sendiri. "Gue pengin ke Lembang juga, ih nggak sabar! Gue bakal minta izin mama sama papa!"
"Gue juga!" sambung Aileen.
***
Rachel begitu cantik dengan balutan dress putih serta tatanan rambut yang ia bentuk sendiri hari ini. Rachel bisa berdandan, hanya saja ia jarang melakukan agenda itu. Rachel cukup berdandan untuk acara-acara tertentu, biasanya ia hanya terlihat kasual, kali ini Rachel begitu feminin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap-Sayap Patah (completed)
RomansaSekuel of 'Danke' Romance, angst. "Terbang setinggi yang lo mau, lari sejauh yang lo bisa. Senang dikasih kebebasan, 'kan? Tapi satu hal, saat lo capek nanti--nggak usah cari tempat buat lo pulang, karena dia udah capek buat mengerti segalanya, dan...