Sayap-Sayap Patah (completed)

26. Why we meet again?

***

The Lodge Earthbound Adventure Park Cibodas atau yang biasa disebut The Lodge Maribaya Lembang, Bandung—tengah naik daun di kalangan wisatawan, begitu banyak foto keren yang diambil pengunjung dan berseliweran di media sosial. Tak ayal, dalam waktu singkat The Lodge Maribaya menjadi salah satu destinasi wisata paling hits di Bandung.

Secara umum,The Lodge Maribaya mengusung tema wisata alam bebas sesuai dengan geografis daerah Lembang yang dipenuhi perbukitan hijau. Ketinggian antara 1.312 hingga 2.084meter di atas permukaan laut, suhu udara sejuk di tempat itu juga berkisar 17°-27°C.

The Lodge Maribaya tak diperuntukan sekadar untuk dinikmati keindahan alamnya, tapi bisa digunakan sebagai spot foto ala anak kekinian. Tempat itu juga menyiapkan fotografer bagi mereka yang ingin foto dengan view lebih bagus, harga yang ditawarkan sekadar sepuluh ribu untuk sekali jepret, sedangkan beberapa orang juga memilih menggunakan kamera yang mereka bawa sendiri atau kamera ponsel.

The Lodge Maribaya buka setiap hari, dimulai pukul sembilan pagi sampai lima sore, hanya saja jika weekend tiba—tempat itu lebih sesak pengunjung. Jadi, pastikan datang di hari biasa.

Ada banyak wahana yang ditawarkan The Lodge Maribaya, seperti Gantole, Sky Tree, Hot Air Baloon, Zip Bike, Sky Wing dan masih banyak lagi. Tempat itu juga menyediakan lokasi untuk berkuliner ria, jadi sangat cocok dijadikan tujuan wisata untuk keluarga, sahabat maupun pasangan.

Rachel sendiri membawa dua temannya, ia sudah meminta izin pada Raka untuk pergi hanya bertiga dengan temannya. Rachel ingin menikmati quality time bersama Kenta dan Aileen selama mereka di Bandung, sebab dua sahabat Rachel itu hanya diberi waktu singkat oleh orangtua mereka, jadi Rachel sendiri juga harus mengimbangi waktu agar tetap bisa membuat senang sahabatnya selama di Bandung.

Dua teman Rachel duduk di Zip Bike, di antara ketiganya tak ada yang pandai menggunakan kamera DSLR, jadi hanya menggunakan kamera ponsel mereka mengabadikan momen selama di tempat itu. Untuk naik Zip Bike yang terlihat seperti naik sepeda di udara itu—perlu uang sebesar dua puluh ribu sebagai tiket masuk per-orang.

Rachel sendiri sibuk menikmati es krim bentuk cone rasa stroberi dalam genggam tangan kiri, sedangkan tangan kanan sibuk ia gunakan untuk memfoto Kenta dan Aileen yang duduk di Zip Bike, tentunya keamanan untuk setiap pengunjung yang mencoba wahana cukup menantang itu sangat diutamakan.

Setelah selesai dengan wahana Zip Bike, giliran Rachel meminta difoto saat duduk di tepian wahana Sky Tree. Tempat yang berada di ketinggian itu membuat Rachel bisa melihat keseluruhan wahana di The Lodge Maribaya, view perbukitan hijau Lembang benar-benar menyejukan mata.

Tempat ini lagi, kapan terakhir kali ke sini, batin Rachel seraya menunduk diam, ia teringat sesuatu yang membuatnya menarik jangkar ke belakang, ia menarik napas saat dada mulai terasa sesak. Untuk apa diingat-ingat kalau mereka memang tak lagi bersama.

Rachel beranjak dan memutuskan turun dari tempat itu, ia sangat berhati-hati menuruni tangga yang cukup banyak, untungnya tali safety terpasang di tubuhnya. Rachel merasa kalau tempat ini membuatnya mengingat banyak hal menyesakan dada.

"Lo mau wahana apa lagi, Ken?" tanya Rachel setelah berhasil turun dengan mulus. Ia berdiri di sisi Kenta dan Aileen yang sibuk melihat foto-foto mereka di ponsel Kenta.

"Angle-nya jelek banget, Hel. Kenapa nggak minta difotoin fotografer di sini, bayar juga nggak apa-apa kali," ujar Aileen merasa kurang puas dengan hasil foto-foto mereka lewat kamera ponsel.

"Gitu? Ya udah, gue cari dulu ya. Banyak yang keluyuran," ujar Rachel, gadis itu melenggang mencari fotografer yang biasa menyewakan jasa mereka di wahana itu, Rachel mendapati seorang laki-laki tampak berdiri membelakanginya seraya mengangkat kamera membidik gambar di sekitar. Rachel menepuk bahu laki-laki itu seraya berkata, "Maaf, Mas. Bisa pakai jasa fotografernya, kan? Dua teman saya mau coba tuh."