29. Begonia Park and everything about us.

2.1K 187 14
                                    

***

Taman Begonia Lembang atau taman bunga Kota Bandung merupakan salah satu destinasi wisata yang cukup ramai dikunjungi, Taman Begonia sengaja didirikan sebagai salah satu tempat untuk memperkaya dan menjaga berbagai macam jenis bunga yang ada di Indonesia.

Nama Begonia sendiri diambil dari salah satu nama bunga yang cukup populer dan menjadi primadona di dataran tinggi Lembang yaitu bunga Balinea. Baliena adalah salah satu bunga Begonia dari Bali yang memiliki bentuk sangat cantik, selain bunga Balinea, orang-orang juga masih bisa melihat hamparan indah bunga-bunga lainnya di tempat itu hanya dengan membayar tiket sebesar sepuluh ribu saja.

Rachel membiarkan dua temannya berkeliaran sendiri seraya membawa kamera milik Raka meskipun dua gadis itu jelas abal-abal saat menggunakannya. Lebih baik begitu ketimbang Rachel mengikuti ke mana keduanya pergi dan menghadapi denyut di kening yang tak pernah usai, sebab dua teman Rachel sudah seperti lalat yang menempel di segala tempat.

Rachel sendiri memilih duduk dengan Raka di salah satu kursi panjang nan tersedia, mereka menatap hamparan bunga—cukup luas dan memanjakan mata.

"Sayangnya nggak boleh dipetik," gumam Rachel.

"Kalau maunya dipetik, mending tanam sendiri di rumah. Gampang, kan?" Raka mengagkat sederet alisnya. "Kalau boleh dipetik, nanti taman ini jadi rusak dong, apalagi anak muda zaman sekarang kalau udah liat yang lucu-lucu pasti gemas. Kayak di berita itu, Bunga Desember yang diinjak-injak demi selfie. Nggak lucu."

"Iya deh, iya. Yang paling pinter sejagat raya," cibir Rachel.

"Ke sana yuk, masa kita nggak foto." Raka menarik tangan Rachel agar gadis itu mau beranjak. "Makanya pakai topi, jadi enggak kepanasan."

"Nggak mati juga kalau kepanasan." Rachel menjulurkan lidah, ia melenggang begitu saja memijaki setapak—di mana sekelilingnya terdapat begitu banyak bunga dengan penataan rapi dalam pot atau polybag oleh pihak pengelola, setapak sangat berguna agar pengunjung tak sampai menginjak tanaman di sana.

Raka berkacak pinggang seraya meniup poni yang menutupi keningnya. "Perempuan emang kayak gitu ya."

Rachel membuka kamera ponsel, ia memasangkan benda itu pada tongsis sebelum menarik penyangga lebih panjang, setelahnya Rachel melakukan swa-foto tanpa Raka di antara banyaknya hamparan bunga, gadis itu tersenyum manis.

"Kok sendirian? Nggak suka ya selfie sama gue," ujar Raka sok kecewa, padahal ia biasa saja.

"Nggak gitu kok, sini-sini." Rachel menarik lengan Raka hingga mereka berdiri bersebelahan. "Senyum ya, awas kalau enggak!"

Rachel menekan tombol tongsis, saat itu juga Raka bukannya tersenyum, tapi mengecup pipi kiri Rachel sebelum berlari meninggalkan gadis yang kini menggerutu sebal.

"Dasar laki-laki!"

***

Leo baru keluar dari mobil, untuk hari ini ia sengaja membawa Ananta yang kebetulan sedang libur sekolah selama dua hari, bisa ditebak seperti apa senangnya gadis itu saat sang kakak sudi membiarkan Ananta duduk di mobilnya.

Ananta meloloskan topi hat hitam dari kepala, ia berdiri di sisi mobil seraya menatap sang kakak yang sibuk mengalungkan tali kamera di lehernya.

"Nanta juga bisa pakai kamera kayak gitu kok, Bang," ujar Ananta.

"Serius?"

"Iyalah, kan kita sama-sama anak papa. Masa nggak bisa, Nanta sering lihat papa mainan kamera, jadi ya ... lumayanlah walaupun view nggak sebagus kayak hasil jepretan papa."

Sayap-Sayap Patah (completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang