Semua rangkaian acara ospek dari pagi hingga siang sudah dilewati. Sekarang sudah sore, dan waktunya aku dan yang lainnya istirahat dan membersihkan tubuh. Karena malam harinya acara akan lanjut kembali, aku dan bersama rombongan yang lainnya menuju Mushola kampus.
Tempatnya luas, mungkin yang pemilik kampus tahu jika semua mahasiswa yang ada disini sangat banyak, jadi dibuat sangat besar.
Aku beristirahat di tempat duduk luar Mushola, yang telah disediakan pihak mushola. Aku sudah selesai membersihakn tubuhku tadi, jujur aku masih belum cukup untuk berada dalam toilet Mushola, karena aku hanya membersihkan tubuhku seadanya, juga semua anak mengantre untuk mendapat giliran. Dan aku harus menggunakan parfume lebih banyak, bukan maksud untuk centil ya. Aku tidak mau badanku mengeluarkan aroma yang aneh.
Dari jauh Melody berjalan bersama kedua temannya mendekatiku. Yang aku tahu satu temannya bernama Milla, dan satunya aku tidak tahu karena aku belum melihatnya.
"Hey, Bin! Sendirian aja?" Tanya Melody yang duduk disampingku, dan teman Melody yang lainnya duduk di kursi disampingku kananku.
"Iya nih. Sudah bersih-bersih kalian?"
"Udah dong. Btw, kamu wangi banget." Ujar Melody cekikikan. "Tapi aku suka lho, enak wanginya."
"Ya gimana lagi, semua orang ngantri untuk giliran dapetin toilet. Jadi gak bisa lama-lama. Jadi takut badan aku bau yang nggak enak." Ujarku memberi penjelasan.
Melody megangguk tanda paham. "Oh ya, kenalin temen SMA aku dulu. Yang ini kamu udah kenal kan, Milla," Tunjuk Melody kearah Milla. "Yang satunya Citra."
"Halo, Bintang. Kamu tahu, si Melody selalu ceritain kamu terus lho. Katanya mirip artis Korea lah. Tapi emang iya sih, aku rasa kamu lebih manis." Ujar Citra.
"Aku yang awalnya gak suka Oppa Korea, eh malah kepo gara-gara muka Bintang yang mirip. Emang, kamu manis Bin." Timpal Milla.
"Ah, kalian jangan berlebihan deh. Muka aku biasa-biasa aja kok. Jauh banget malah sama mereka." Jawabku tertawa renyah. Ya, aku sudah kebal disamakan dengan artis Korea.
"Harusnya kamu senang dong disamain kayak mereka. Secara di Indo kan jarang banget ada stok cowok cakep plus manis kayak kamu." Citra tertawa dan diikuti Milla dan Melody.
Kami berbincang-bincang bersama ditempat ini, ada yang memandangi aku dengan tatapan aneh. Mungkin mereka berpikir aku itu banci yang sedang asyik bergosip dengan para wanita. But who cares? Selagi mereka membuat aku nyaman kenapa aku harus memperdulikan tatapan aneh mereka.
Tak lama, Dave dan bersama segerombolan teman-temannya kemarin itu lewat dan berjalan sambil ngobrol. Terlihat dari mereka asyik berbicara dan kadang tertawa. Aku ingin menegurnya, tapi sedikit ragu karena ada dari beberapa temannya memandangku aneh.
"Kenny!" Melody teriak memanggil nama seseorang, sontak yang berada di rombongan teman Dave menoleh. Mereka semua juga melihat kearah kami, termasuk Dave. Ia melihatku dan tersenyum lebar.
"Eh, lo apa kabar Mel?" Tanya pria itu yang bernama Kenny. Aku ingat kalau dia lah orang yang mengejekku berwajah Korea plastik, ngondek, dan semacamnya itu.
"Baik. Gue gak nyangka kalo kita ketemuan disini." Ujar Melody.
Melody memperkenalkan dirinya kepada teman-teman Dave yang lainnya. Aku yang memang sudah tahu mereka hanya diam sambil melihat mereka mengobrol. Aku merasa ada yang sedang memperhatikanku, dan benar saja. Dave sedang memandang wajahku dengan senyum, tampan. Mungkin?
Aku Mengkerutkan dahiku, aku mencoba melambai-lambaikan tanganku tepat diwajahnya. Berhubung dia berada didekatku. Tetapi ia tidak sadar, dan masih dengan senyum mengembangnya itu. Salah satu temannya menyadari tingkah aneh Dave, langsung saja ia menoyorkan kepala Dave dengan tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG [END]
Teen Fiction'Persis seperti nama kita, Bintang dan Angkasa. Kita berada di tempat yang sama, namun tidak untuk bersatu.' (Adegan 18+) Upload: 1 Jul, 2019 -Kiki