21

4.6K 335 3
                                    

Author POV

Keadaan cafe begitu ramai, Stefan tengah menyaksian Dave yang tengah tampil bernyanyi diatas panggung. Stefan melirik kearah kanan dan kiri mencari keberadaan Bintang, sudah beberapa menit tetapi Bintang tidak kunjung kembali.

Dave telah usai bernyanyi dan waktunya untuk ia beristirahat, ia mendekati meja dimana Bintang duduk. Saat ia mendekati meja itu Dave tidak melihat keberadaan Bintang, ia hanya melihat pria Chinese yang ia ketahui bernama Stefan. Dave kenal dia, karena mereka pernah satu sekolah saat SMA kemarin. Bedanya, Dave memilih kelas IPA, sedangkan Stefan kelas IPS.

Dave menuju meja itu dan membawa segelas coffe latte-nya.

"Lo Stefan kan?" Tanya Dave yang duduk dihadapan Stefan.

"Iya." Jawab Stefan singkat

"Lo kenal gue kan?"

"David Alamsyah, yang dulunya cuek penampilan tiba-tiba jadi pujaan para cewek SMA. Ya, siapa yang gak kenal." Jawab Stefan dan kembali mengingat-ingat dimana Dave dulu sangat cuek penampilan, tetapi secara mendadak ia menjadi pria yang sangat keren dan tampan. Stefan pun dibuat kaget dan kagum saat itu.

"Gue seterkenal itu ya." Ujar Dave sambil tertawa pelan. "Btw, lo temenan sama Bintang?"

"Iya, kami satu prodi. Sekarang dia lagi di toilet. Tapi sampe sekarang gak kesini-kesini dianya." Ujar Stefan sambil meletakkan jarinya dibagian dagu. Tingkah itu tak luput dari penglihatan Dave.

"Lo kayak anak kecil ya." Kekeh Dave.

"Maksudnya?" Tanya Stefan heran.

"Tingkah lo itu, jari tangan nempel di dagu." Ujar Dave membuat Stefan langsung kembali mode normal.

Mereka saling diam, entah topik apa yang ingin dibicarakan. Tetapi Stefan teringat saat Dave memberi 'love sign' untuk Bintang. Stefan yang penasaran pun bertanya kepada Dave.

"Dave, tadi aku lihat kamu ngasih tanda love ke Bintang. Iya kan?" Tanya Stefan.

"Iya, memangnya kenapa?" Jawab Dave mantap tanpa ragu.

"Kamu suka ya sama Bintang?" Tanya Stefan membuat Dave terdiam.

Ya, Dave memang menyukai Bintang. Itulah alasannya mengapa ia selalu mendekati Bintang.

"Menurut aku, kalo emang kamu yakin sama perasaan kamu sendiri, kejar apa yang kamu mau. Selagi dia belum punya orang." Ujar Stefan membuat Dave menatapnya, mencari sesuatu pada ucapan Stefan.

"Lo gak masalah sama gue yang aneh?"

Stefan tersenyum dan menggeleng pelan. "Cinta itu universal, kita gak bisa membatasi diri kita untuk mencintai siapa dia bahkan dari jenis kelaminnya. Manusia semuanya gak ada yang sempurna, bahkan untuk cinta. Jadi, selagi itu bisa kamu dapetin, ya kamu harus usaha."

Dave benar-benar kagum dengan pemikiran Stefan. Ia tidak tahu jika Stefan memiliki pemikiran yang luas. Bahkan Dave sendiri heran saat melihat gaya Stefan yang sangat berbeda, saat di kampus ia seperti anak baik-baik. Dan sekarang ia terlihat seperti pria dewasa yang sangat keren.

"Thanks ya Stef." Ujar Dave tulus.

"No problem. Jadi, mulai berusaha?" Tanya Stefan.

Dave mengangguk dengan semangat tanpa rasa ragu. Ya, dia akan membuat Bintang jatuh cinta padanya.

*****

Bintang POV

Setelah aku dan Bang Asa selesai ngobrol, kami putuskan untuk kembali ke dalam cafe. Aku benar-benar tidak tahu jika Bang Asa sudah putus dari Cantika. Pantas saja akhir-akhir ini Bang Asa terlihat murung, dan aku sedikit kaget saat Bang Asa memintaku untuk membantunya agar cepat melupakan Cantika.

BINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang