Author POV
Angkasa mendengar penjelasan Bintang benar-benar kaget. Jadi selama ini Bintang menyukai dirinya? Atau lebih tepatnya Cinta.
Angkasa mengingat-ingat kembali segala perhatian dan tingkah Bintang saat bersamanya. Bintang terlihat seperti wanita yang malu-malu, tapi bukan maksudnya melambai.
Angkasa yang sudah menganggap Bintang sebagai adik angkatnya tentu merasa kecewa. Ternyata Bintang menaruh hati kepadanya selama ini.
Angkasa juga mengerti kenapa Bintang pergi begitu saja saat di pesta dan juga di cafe kemarin. Pasti Bintang sakit hati.
Angkasa menjadi pusing, ia putuskan untuk mandi untuk berangkat ke kampus.
*****
Saat menuju kantin, Angkasa bisa melihat Bintang yang tengah menatapnya. Entah mengapa Angkasa merasa sedikit kesal, marah, dan sedih saat menatap wajah Bintang.
Ia menarik tubuh Chelsea agar merapat, di rangkulnya tubuh Chelsea yang tinggi semampai itu. Bisa di lihat Bintang menunduk agar tidak melihat adegan mesra Angkasa.
Angkasa memilih bangku bagian pojok dan duduk di samping Chelsea.
"Karena gue baru jadian, kalian boleh deh pesen makan disini. Tapi inget, jangan ngelunjak!" Ujar Angkasa
"Huuuhh, payah lo! Padahal gue mau pesen paha ayam 3." Ujar salah satu teman Angkasa.
Angkasa melihat di depan meja dimana Bintang tengah duduk bersama temannya, tiba-tiba Bintang berdiri karena Dave datang menjemput Bintang.
Entah mengapa Angkasa sangat kesal melihat wajah Dave yang sok manis di depan Bintang. Mereka berdua—Dave dan Bintang melihat kearah Angkasa, buru-buru Bintang menarik tangan Dave dan menjauh dari kantin kampus.
"Dasar homo, ck!" Gumam Angkasa pelan. Wajahnya terlihat kesal.
"Apa? Momo? Momo Twice kah? Ahh.. kamu suka Twice ya, yang?" Tanya Chelsea dengan mata berbinar-binar.
"Hah?" Angkasa ber 'hah' tanda tidak paham.
'Siapa lagi ini Momo Tuais?' batin Angkasa.
*****
Bintang POV
Aku sudah di dalam kamar dan mengemasi semua bajuku, aku akan memberi tahu Mama biar ada orang yang mengangkut semua barang yang ku tinggal di kosan ini.
Aku putuskan untuk pergi dari kosan ini, agar tidak ada dendam di antara aku dan Bang Asa. Aku merasa pasti Bang Asa risih setelah aku berkata jujur.
"Kamu beneran yakin Bintang?" Tanya Dave kesekian kalinya.
"Iya Dave... aku yakin." Aku duduk di kasur ku dan menatap Dave sambil tersenyum.
"Dave.." panggilku
"Kenapa Bin?"
"Maafin aku ya." Kataku pelan. Aku bisa melihat wajah Dave yang heran.
"Untuk?"
"Aku... mau minta maaf aja." Kataku bingung. Sebenarnya aku mau mengatakan sesuatu kepada Dave, tapi aku ragu.
"Kamu pasti mau ngomong sesuatu kan?" Tanya Dave yang sepertinya mengerti dari raut wajahku.
"Emmm, a-aku mau tanya Dave."
"Tanya aja Bintang." Ujar Dave sambil tersenyum.
Aku menarik nafas pelan. "A-apa perkataan kamu kemarin masih berlaku?"
"Hah? Yang mana?" Tanya Dave heran.
"Soal.. cinta." Kataku dengan nada pelan. Bahkan sangat pelan.
"Kenapa soal itu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG [END]
Teen Fiction'Persis seperti nama kita, Bintang dan Angkasa. Kita berada di tempat yang sama, namun tidak untuk bersatu.' (Adegan 18+) Upload: 1 Jul, 2019 -Kiki