40

5.7K 324 17
                                    

Setelah menempuh perjalanan dari rumah menuju kampus, akhirnya aku sampai. Aku sempat berpikir, apakah aku harus mencari kosan lain agar aku tidak kelelahan seperti ini? Aku juga kasihan dengan supir Mama yang selalu bolak-balik untuk mengantar jemputku.

Coba saja aku masih nge-kos tempatku kemarin.

Aku menuju gedung Ekonomi dan berjalan menaiki tangga. Hari ini aku harus mempresentasikan hasil tugasku---saat aku mengerjakan di rumah Melody waktu itu.

Aku masuk ke dalam kelas, tak lama dosen pembimbing pun datang. Dua jam berlalu dan mata kuliahnya sudah selesai. Aku juga sudah mempresentasikan hasil tugasku.

"Bintang, ke kantin yuk!" Aku yang masih membereskan buku-bukuku menoleh ke samping. Ternyata itu Melody.

"Eh, kamu Mel. Kayaknya nggak deh. Aku mau ke perpustakaan aja." Tolakku.

"Ayolah Bin. Ada yang mau aku lihat disana, pliss.." Mohon Melody mencoba memasang wajah anak Anjing---puppy eyes.

"Mau lihat siapa sih?"

"Kamu tahu kan kalo jam kayak gini, anak yang lagi latihan basket selalu ke kantin. Mau ya, ya.." Ajak Melody lagi. "Kamu gak mau lihat Dave juga?"

Aku langsung berdiri dan menarik tangan Melody keluar. Huh, bukan apa tapi Melody bicara seperti tadi semua anak menatap kami heran.

"Ya udah ayok! Gak usah sebut-sebut Dave kenapa?" Kesalku melepas pegangan tangan Melody.

"Hihi, maaf-maaf. Yuk kesana."

Aku kesana, dan tak lupa mengajak Stefan. Alasan Melody mengajakku karena teman satu geng-nya itu lagi menyalin tugas yang belum mereka buat---yang tentunya mencontek tugas milik Melody.

Aku, Melody, dan Stefan sudah sampai di kantin yang masih sedikit di huni oleh para Mahasiswa. Mungkin anak Basket masih latihan. Acara Basket juga sebentar lagi akan di laksanakan, dan tentu saja Dave akan mengajakku untuk menonton.

"Btw, nanti pas acara di kampus sebelah kalian ikut kan?" Tanyaku kepada Melody dan Stefan.

"Pastinya dong!" Jawab Melody semangat.

"Nggak." Itu Stefan.

"Kenapa nggak Stef? Ayoklah ikut. Masa nanti cuma kami berdua yang nonton, kan gak seru." Melody menatap Stefan-sok sedih.

"Kalian mah mau semangatin doi masing-masing. Lah aku mau ngapain? Jadi obat nyamuk. Nggak deh." Stefan menyeruput Jus Alpukatnya yang sudah kami pesan masing-masing.

Aku memakan pesananku, yaitu Batagor. Aku hanya menatap Melody yang bersih keras memaksa Stefan untuk ikut. Aku jadi kasihan dengan Stefan, haha.

"Oke, fine! Aku ikut." Ujar Stefan pasrah dan memakan baksonya dengan kesal, sedangkan Melody hanya nyengir tidak jelas.

Tak lama rombongan anak Basket datang ke kantin, saat itu juga Melody menoleh menatap mereka yang sedang menggunakan pakaian olahraganya.

"Mel, kamu lagi suka sama siapa sih?" Tanyaku penasaran.

"Ah! Nanti kamu juga tahu. Dia pasti kesini deh."

Aku menatap Stefan meminta jawaban, tetapi Stefan hanya menggeleng tanda tidak tahu.

Bisa kulihat Dave bersama temannya---yang entah siapa mendekati meja kami. Dave tersenyum kepadaku, yang ku balas senyum juga. Saat melihat pria di samping Dave, dia tersenyum ke arah Melody. Nah lho?

"Halo Melody." Sapa pria itu, Melody dengan malu-malu membalas sapaan pria itu. Oh, jadi dia orangnya.

"Kamu makan apa?" Tanya Dave.

BINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang