Author POV
Setelah Bintang pergi dari kantin menuju toilet, Dave melanjutkan makannya. Tetapi matanya melihat sesosok Angkasa yang berjalan keluar seperti buru-buru. Dave mengernyitkan dahinya, ia meminum air mineralnya dan mencoba menyusul Angkasa.
"Stefan, gue titip makanan gue dan Bintang bentar ya." Ujar Dave dan berjalan keluar dari kantin.
Dave melihat Angkasa yang berjalan menuju toilet yang sedikit jauh yang ternyata didepannya ada seseorang yaitu Bintang, berjalan-setengah berlari. Dave seketika paham apa yang akan dilakukan Angkasa.
Dave membuntuti mereka dari belakang secara diam-diam. Dave terdiam sebentar disaat sudah berada di toilet-untuk memastikan, saat mendengar pintu toilet tertutup barulah ia bisa menguping dari depan pintu toilet.
Dave bisa mendengar suara Angkasa yang terdengar putus asa, meminta maaf kepada Bintang. Sepercik rasa cemburu pada diri Dave, tetapi ia ingin mendengar semuanya.
Memastikan apakah Bintang sudah melupakan Angkasa dan mencintai Dave sepenuhnya."Kenapa Abang lakuin itu??!" Teriak Bintang tidak terima dari dalam toilet. Dave mengernyitkan dahinya.
"K-karena Abang, juga cinta sama lo. Dek." Ujar Angkasa membuat Dave terbelalak kaget. Hatinya sedikit risau akan pernyataan Angkasa.
"Sekarang aku gak cinta lagi sama Abang! Karena aku sudah punya Dave!"
Dave tak tahu harus berkata apa, tetapi saat suara Bintang yang memilihnya membuat hatinya bahagia.
'Bi, makasih udah pilih aku. Gak akan aku sia-siakan dan kecewain kamu.' Batin Dave.
Tanpa mendengar percakapan lebih lanjut, Dave berjalan menjauh dari toliet agar tidak ketahuan oleh Angkasa ataupun Bintang. Dengan jawaban singkat Bintang, Dave sudah yakin bahwa Bintang membulatkan hatinya untuk Dave. Ya, Bintang sudah mencintai Dave sepenuhnya.
*****
Bintang POV
Aku berada di kamar Dave sambil tiduran di atas kasurnya. Hari sangat panas, untungnya di dalam kamar Dave memiliki AC. Dave sendiri sedang pergi ke dapur untuk mengambil minuman dan juga cemilan.
Pintu kamar terbuka dan muncul lah Dave yang tengah membawa Orange juice dan Wafer Coklat.
"Nih minumnya." Dave menyodorkan minumannya yang segera aku ambil. Meminumnya setengah gelas karena aku haus sekali.
Dave yang sedang mengganti pakaian santai dihadapanku, walaupun aku sudah melihat tubuh telanjang Dave tetapi tetap saja rasanya membuatku malu.
Ingin sentuh tubuh Dave lagi..
Dave hanya menggunakan kaos tanpa lengan dan celana pendek rumahan. Mendekatiku dan duduk disampingku, tangannya memeluk tubuhku. Kode lagi manja, haha.
Oh! Aku ingin bicara sesuatu dengan Dave.
"Dave?"
"Hmm?" Sahut Dave.
"Kamu mau nggak bantu cari aku kosan deket sini?" Tanyaku pelan. Dave melepaskan pelukannya dan menatapku bingung.
"Kenapa?"
"Kamu tahu kan jarak rumah aku ke kampus jauh banget, aku juga kasihan sama supir Mama. Pasti capek bolak-balik dari rumah ke kampus." Ujarku.
Dave diam seperti sedang berpikir. Aku hanya diam sambil menunggu jawaban Dave.
"Kosan yang paling deket dari rumah aku ya, tempat kamu dulu."
Aku diam, memang jarak kosanku dulu dari rumah Dave tidaklah jauh. Tapi apa aku harus kembali ke sana lagi? Pasti aku akan bertemu-
![](https://img.wattpad.com/cover/192513798-288-k645692.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG [END]
Ficção Adolescente'Persis seperti nama kita, Bintang dan Angkasa. Kita berada di tempat yang sama, namun tidak untuk bersatu.' (Adegan 18+) Upload: 1 Jul, 2019 -Kiki