20

4.6K 351 7
                                    

Author POV

Angkasa tengah bermain game online didalam kamar kosannya, malam Minggu ini terasa sangat bosan dan ia hanya mengisi waktunya dengan bermain game. Biasanya Angkasa akan keluar bersama Cantika sekedar untuk mencari angin malam. Tetapi, sekarang berbeda. Ia hanya bisa bersantai didalam kamar tanpa pergi keluar.

Dering telepon Angkasa berbunyi tanda panggilan masuk, tertera jelas jika yang menelepon itu Tyo teman satu kampusnya. Dengan kesal ia mengangkat telepon itu dan menjeda gamenya sejenak.

"Halo? Kenapa Yo, ganggu orang main game aja lo." Sungut Angkasa kesal.

"Elah, cuma game doang. Lo dimana?"

"Di kosan. Kenapa?" Samar-samar Angkasa mendengar suara keramaian di seberang telepon.

"Mending lo kesini daripada gabut di kosan. Ke cafe gue. Anak-anak pada ngumpul juga mau manggung nih."

Angkasa berpikir sejenak, apa ia pergi kesana atau lebih baik berdiam diri di dalam kosan?

"Oi, Putra? Lo masih bernyawa kan?"

"Sialan lo! Oke, gue kesana. Gue siap-siap dulu."

Belum Tyo membalas ucapan Angkasa, telepon sudah dimatikan sepihak oleh Angkasa. Lebih baik pergi ke cafe Tyo daripada ia berdiam diri dikosan seperti orang bodoh. Angkasa bangkit untuk bersiap-siap.

Angkasa itu juga suka manggung ditempat Tyo. Walau tidak selalu, tetapi jika ia ke cafe tersebut pasti ia akan menyempatkan untuk bernyanyi satu atau dua lagu sekedar untuk hiburan, bukan semata-mata untuk mencari uang.

Angkasa pun berdiri dan menyisir rambutnya agar terlihat rapi. Saat ini Angkasa hanya mengenakan pakaian casual biasa, kaos oblong berwarna putih dipadukan dengan jaket denim, dan celana jeans hitam yang sedikit pas dikaki Angkasa. Setelah siap, ia keluar kamarnya.

Ia menatap pintu kamar Bintang, ia tahu dari Nathan bahwa Bintang pulang kerumah orang tuanya. Kosan terasa sangat sepi, karena Aldi dan Nathan tengah bermalam minggu diluar yang wajib untuk mereka. Angkasa sudah tahu hubungan mereka, dan ia tak masalah dengan itu walaupun ia merasa geli saat Nathan bermanja ria kepada Aldi, atau merasa jengah melihat mereka berciuman tidak tahu tempat.

Angkasa keluar kosan dan menuju motor kesayangannya. Dengan satu kali menekan tombol 'start' motor itu hidup dan Angkasa pergi menuju cafe.

.

.

.

Bintang POV

Saat aku asyik ngobrol bersama Stefan, keadaan sekitar cafe terlihat tenang. Aku yang heran menengok kearah panggung dan ternyata Dave dan teman-temannya sudah berada diatas panggung kecil itu. Yang itu berarti Dave akan bernanyi. Ah, aku mau lihat bagaimana saat Dave bernyanyi diatas panggung itu.

"Selamat malam teman semua! Ya, seperti biasa gue bakal mengisi panggung ini untuk menghibur kalian,"

Aku hanya tersenyum melihat Dave berbicara seperti itu. Aku tidak tahu bagaimana caranya pembukaan saat manggung, jadi aku hanya mendengarnya.

"Dan lagu ini khusus gue nyanyiin untuk malam ini. Hope you like it."

Dave telah bersiap-siap untuk memulai bernyanyi, entah lagu apa yang akan dia nyanyikan dan akan ia tunjukkan kepada siapa lagu itu.

Dave memberi kode kepada teman-temannya bahwa lagu akan dimulai.

Lama ku memendam rasa di dada

Mengagumi indahmu, wahai jelita

Tak dapat lagi ku ucap kata

Bisuku diam terpesona

BINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang