SENIOR 8 ORGANISASI

18.8K 663 10
                                    

🌼🌼🌼

Matahari bersinar begitu terang. Dira sangat suka dengan semua planet termasuk matahari . Kini ia dan beberapa calon anggota lainnya sedang berdiri di depan ruang OSIS untuk mengambil formulir osis . Sebuah senyuman kembali terukir di wajah gadis itu ketika ia melihat sok sok lelaki yang ia sukai siapa lagi kalo bukan faro.

" Udah lama yah?" Tanya faro pada wanita yang ada di hadapannya.

" Nggak kok kak"

" Okey" lalu faro berjalan kedalam ruang OSIS.

" Ya ampun kak faro ganteng Bangat!"

" Emang ganteng" Sambung meirah

" Santai aja kali " Cerca Dira

" Bilang aja lo pengen muji tapi gengsi "

" Gak kok "

" Tapi lo gak bisa bohong Lo suka kan sama kak faro " Suara linka begitu keras sehingga beberapa orang yang ada disana menatap nya dengan tatapan yang sulit di artikan . Tangan Dira langsung membekap mulut linka .

" Lo mau buat gue malu! " Paniknya

" Habis nya lo jual mahal Mulu sih geram gue!"

" Linka lo seharusnya gak ngomong di sini"

" Terus dimana ?"

" Ngomong aja langsung kek kak faronya " ucap meirah dengan senyuman polos nya itu .

" Itu namanya harga diri gue hilang ! " Dira menoyor kepala meirah mengapa kedua temannya ini selalu mencoba membawa dirinya di ambang kematian sih "

Setelah mengambil formulir semuanya kembali kedalam kelas untuk mengikuti pelajaran berikutnya.

" Siapa yang nyuruh lo masuk!" Lirih faro terdengar mengerikan

" Emang nih sekret punya lo!"

" Punya gue , Orang ini sekolah punya papa gue !"

" Eh far lo cuman pembuat onar disini " ujar Afif . Begitu mendengar ucapan Afif faro berdiri dari duduknya lalu berjalan menghampiri Afif.

" terus apa masalah nya buat lo !" Faro mendekatkan wajahnya Dengan Afif hingga hidung mancung mereka saling menempel. Afif mendorong faro dengan sangat kasar.

" Lo udah brani nyentuh gue? " Bentak faro keras

" Lo pikir gue takut ha!"

" Lo tuh seharusnya sadar diri  kalo aja gue mau bongkar kebusukan lo udah gue bongkar bangsat!"

" Kebusukan ? Lo gak usah nyalahin gue !"

Faro tertawa kecut, ia mengepalkan tangannya hingga memerah tanpa basa basi lagi pukulan itu kembali melayang di wajah Afif bahkan faro menyeret afif kelapangan dengan kasar .
Afif memukul faro kembali hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah segar . Faro memegang bibirnya yang berdarah.

" Selamat lo udah bangunin harimau yang sedang tidur! " Ucap nya tersenyum miris.

Kening Afif berkerut tak mengerti . Hingga bonggeman melayang di wajah tampangnya. Faro memukul Afif tanpa henti hingga wajah Afif penuh dengan darah . Kalo saja Riyan dan sakti tak cepat melerai mereka sudah pasti afif berada di ambang kematian.

" Ini belum seberapa sama apa yang udah loh lakuin sama Fuji "

" Far cukup! " Dinda memeluk faro dengan tangisannya .

" Far- cukup" ucapnya tersedu sedu

Air mata Dira terjatuh membasahi pipinya . Mengapa harus Dinda yang ada disana mengapa bukan dirinya saja yang menenang kan faro
Dira berlari menuju taman belakang sekolah disana ia menumpahkan semua rasa sakitnya

SENIOR ( S E L E S A I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang