SENIOR 9 RUJAK

16.6K 643 1
                                    


Sepulang sekolah dira dan juga linka  pulang kerumah meirah rencananya mereka hari ini akan merujak mangga . Sesampainya di rumah meirah mereka langsung menuju halaman belakang di rumah meirah , cukup luas bahkan di rumahnya ada kolam renang .

" Mana mangga lo ? Liat pohon nya aja kagak"

" Itu gunanya Tetangga Lin "

" Lo mau minta ke siapa?" Tanya Dira yang sudah sedari tadik berperasaan tak enak.

" Udah lo berdua ikut aja " Ucap meirah antusias

Mereka pun kerumah tetangga meirah melalui pagar yang ada di di tembok sana . Dalam hati Dira ia terus bertanya-tanya jangan jangan ini rumahnya faro kalo emang sampai bisa mati dia!

" Assalamualaikum Tante"

" Wa'alaikumussalam" jawab wanita paruh baya bisa terbilang ia cantik

" Eh meirah , Kenapa nak?" Tanya nya dengan ramah

" Tan meirah mau minta mangga"

" Ouh , ya udah ambil aja gi "

" Tan , kita kan pake rok gimana cari ambilnya "

Linka mendekati dira lalu berbisik
" Dir ini rumah siapa?" Bisik linka

" Mana gue tau " Dira memang tak mengenali mama faro karena yang ia tahu hanya papanya faro dikarenakan waktu itu hanya papa nya faro saja yang berkenalan dengan dirinya.

" Ouh iya Abang kan lagi pergi , Tante panggil adek aja yah " Ucapnya lalu berjalan memasuki rumahnya.

" Tunggu yah dia panggil anak nya dulu " Kata meirah menaikkan alisnya seolah olah ada sesuatu yang terjadi.

" Nih kamu bantu dia ambil mangga yah " Ucap nya

Dira terdiam sejenak , IA TERPAKU , melihat siapa yang ada didepannya saat ini , Dira memang tahu kalo meirah dan faro adalah tetangga tapi gadis itu tak pernah berfikir bahwa temannya ini akan melakukan sesuatu di luar dugaannya.

" Lo mau buat gue mati!" Bisik Dira geram

" Lo harusnya Terimakasih"
Lalu meirah memperlihatkan senyumannya .

" Ya udah adek ambilin mangga" Faro berjalan menuju pohon mangga ia memanjat pohon itu dengan lincah

" Mei lo tangkap yah" Teriaknya dari atas pohon

" Sip far"

Faro pun membuang mangga itu satu persatu lalu meirah mengumpulkan mangga itu sebanyak banyaknya biar puas

" Far udah banyak nih"

" Sip deh" Lalu faro pun turun dari pohon itu .

" Makasih yah tetangga yang baik hati "

" Iyah sama sama "

" Gimana Mei banyak gak?" Tanya mama faro

" Wah banyak Tan"

" Faro" Teriak seseorang dari dalam rumah faro. Wanita itu berlari keluar hingga menapakkan dirinya . Dira terkejut di buatnya sejak kapan Dinda ada sini ? Apa mereka berada di dalam satu ruangan yang sama?

" Apaan lo"

" Lo mah ninggalin!"

Linka mendekati diri Dira lalu menatap tajam ke arah Dinda

" Tenang aja dir kak dinda bukan jodohnya kak Faro" Lirih Linka Dira hanya menduduk memasrah mau bagaimana lagi dia hanya seorang adik kelas dan tak bisa berbuat apa apa.

" Tan makasih yah kita pulang dulu"

Deg mata faro menatap mata Dira mereka bertatapan namun dalam waktu yang singkat Dira sengaja mengalihkan pandangannya lebih baik begitu dari pada ia berhayal yang terlalu tinggi.

" Iyah "

Kenapa harus ada kak dinda sih!

Gue nyesek liatnya!

Kak faro tuh Napa sih!

Aahhhh gue pengen hilang aja!

" Dir udah ah gak usah galau"

" Sotoy!" ( Sok tau )

" Alah lo pikir gue gak tau , lo cemburu kan?"

" Gak kok b aja" Elaknya padahal sih dalam hatinya teriris bangat!

" Terus terusan aja lo bilang kek gitu di ambil orang baru tau rasa!"
Dira hanya menghela nafas nya kasar . Perasaan nya benar benar hancur

" Udah mending kita ngerujak nih" meirah pun membawa alat dan juga bahan untuk merujak

Meskipun hati Dira sedang bercuaca buruk namun jika sudah ada rujak depan matanya maka suasana hatinya akan kembali menjadi berwarna.

" Gitu dong senyum kek"

" Iyah linka sayang"

Usai menikmati rujak buatan meirah dira dan linka pun pamit karena hari juga sudah sore yang ada Dira akan di maki maki oleh Kaka kandung serasa Kaka tiri

" Dir gue balik yah bye" Linka pun pulang terlebih dahulu sedangkan dira Masi menunggu taksi yang lewat

" Gue telfon si mahluk Astral aja deh" Gumamnya lalu ia pun mengambil ponsel nya di dalam tasnya .

Halo kak

Napa lo? Kangen

Eh jemput gue

Lo pikir lo siapa

Gue nih adek lo kak

Bilang dulu kak Revan ganteng jemput aku dong

Dira menghentakkan kakinya dengan kasar kalo saja Revan ada di hadapannya sudah ia bunuh sejak tadik

Kakak Revan yang ganteng jemput aku dong

Oke Kaka otw

Sambungan terputus

Dasar kadal

Taik  , bangke , aahhhh punya kk gitu  bangat dibenci gue!

30 menit kemudian

Akhirnya Revan pun datang menjemput Dira. Dira membuka mobil dengan emosi emang dia fikir nunggu itu enak !!!

" Ngambek lo?"

" Gak!"

" Sory gue tadik mandi dulu "

" Bisa bisa nya lo mandi  Trus tadik bilang nya otw dasar!"

" Lo aja yang gak dengar gue mau bilang otw kamar mandi hahahaah"

" Ketawa aja lo gue laporin ke ayah !"

" Laporin aja Masih ada bunda kok "

" Lo kapan pulang sih, Haa!? Pulang aja sono kebandung kalo perlu gak usah balik"

" Eh lo Masi syukur di kasi Kaka seganteng gue"

" Haaa? Mending gue dikasi kaka buruk rupa dari pada Kaka model kayak lo taunya cuman bikin hidup gue sensara! " Papar Dira dengan volume suara yang meninggi . Revan  menelan salivanya . Kalo sudah begini mana bisa dia melawan yang si Dira ngamuk trus jadiin dirinya santapan makanan dimalam hari

" Napa ? kehabisan kata kata!?" Ucap Dira melirik Revan tajam

" Iyah gue kalah puas?"

" Dasar adek durhaka gue kutuk lo" Lirihnya pelan namun Dira Masi bisa mendengar nya

" Kutuk aja yang ada lo yang kenna!"

Seperti itu lah mereka berdua kebanyakan brantemnya dari pada akur nya , dasar emang yah












Next part√
Selesai revisi
Vote and komen guys

SENIOR ( S E L E S A I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang