SELAMAT PAGI UNTUK KAMU YANG DI TAKDIR KAN UNTUK KU
" Hua " dira menguap dengan mata yang setengah mengatup pagi ini ia mau menemani sang Kaka untuk lari pagi meskipun dirinya tak suka sama yang namanya bangun pagi yah mau di apa in lagi
Dira pun cuman ambil ponselnya Dan memakai switer warna hitam bawahannya yak jelas pake trening ya kali pake rok Ia pun turun kebawa sedari tadik mahluk astral itu sudah menunggu dari tadi .
" Lama amat lo " Revan melihat dira kesal namun ia hanya santai aja
" Ya udah ayo " Iapun jalan lebih dulu Keluar rumah dan Kaka nya berlari menuju taman tempat semua orang menurun kan berat badannya
" Cepatan lo loading " Teriak Revan yang sudah lebih dahulu dari pada dira Rasanya dira pengen ninggalin aja tuh si revan udah tau Dira gak kuat lari Masi aja di paksa untung aja dia udah mau nikah jadi hidup dira akan tenram dan damai
Setelah berlari beberapa putaran dira pun dan Revan makan bubur ayam yang ada di pinggir taman untung saja disini sepi jadinya enak
Disela sela makan ia melihat tali sepatu nya lepas ia pun menyimpan mangkok bubur nya di sampingnya biar bisa ngikat sepatu , setelah ia selesai mengikat sepatu nya ia pun kembali ke posisi awal nya , mata nya membulat sempurna jantung nya deg deg kenapa dia harus ada Disini kenapa sih dirinya harus bertemu dengan lelaki itu
" Lo Napa " Tegur Revan yang heran melihat Dira yang kek liat hantu gitu
" Gpp "
Untung saja Revan mengabaikan nya kalo tidak sudah pasti banyak pertanyaan yang akan dia lontarkan faro Masi ada di hadapan dira meskipun jauh tapi rasanya kek dekat Dan kenapa juga sih mata nya maunya liat kesana terus Dan pas bangat mata Dira dan faro bertemu tapi faro hanya datar dia biasa biasa aja bahkan dia cuman liat Dira singkat . Dira rasa dirinya sudah berlebihan
" Dir ayo kita pulang "
" Yuk " Ia pun langsung berdiri meskipun hati nya Masi mau disini tapi harga diri nya nyuruh dia cepat pergi dari hadapan Faro
" Itu kayak Faro " Revan sadar akan keberadaan faro disana
" Gue kesana yah " Lanjut Revan berjalan meninggalkan Dira sendirian , dan iapun lebih memilih untuk pulang sendirian dari pada harus disana Bisa makan hati
" Kenapa sih gue harus ketemu dia Kenapa gak lain aja Bukan apa nya gue tuh dalam proses move on gimana gue mau bisa move on kalo liat dia mulu Gue mau lo tamat aja secepatnya biar gue gak liat lo lagi Dunia kenapa sih harus sesempit ini " Jeritnyaaaa
Iapun sampai dirumah Dira tak berhenti untuk mengoceh bunda nya saja heran liat anak gadisnya itu yang datang dengan muka suram , frustasi gara gara cinta yang ada dirinya gak fokus ntar ngejar cita cita kuliah di UVA
" Suka sama Kaka kelas tuh emang gini nyesel gue kalo gue tau sakit nya kek gini udah gue borong tuh adek kelas gue di SMP " Cercanya
*
Linka duduk di atas sofa kamar Dira sambil memakan kerupuk yang ada di kaleng mereka hari ini akan mengerjakan tugas tapi sayang ujung ujung nya curhat juga kan hasil nya
" Trus lo gimana Dir waktu ketemu si kak Faro ?" Tanya meirah yang sedang membaca komik
" Buang muka "
" Dih parah lo buang muka Kaka kelas itu "
" Lo tuh seharusnya gak masukin masalah perasaan lo ke organisasi Dewasa dikit lo " Sambar linka
" Malas gue Gue lebih baik diam aja jadi batu "
" Ya ampun dir please yah lo jangan berlebihan dalam sakit hati "
" Abisnya gue gak ngerti Ama kak faro dia tuh cuman bikin gue pusing kadang gue di bawa ke udara lalu di hempasan ke bukit yang dalam "
" Lo juga Yang salah Kak faro tuh gak tau kalo Lo suka sama dia jadi gimana dia bisa perlakukan lo dengan baik "
" Masa Iyah dia gak peka Masa Iyah si kak sakti sama kak Riyan gak kasi tau si kak Faro Gak mungkin kan "
" Tapi sempat aja Kak sakti atau ka Riyan gak ngasih tau "
Dira mengacak rambutnya kasar " Duh mustahil Mereka tuh mulut ember "
" dir lo tuh jangan zouson , kak sakti itu baik Semalam gue chat Ama dia " Ceplos meirah dengan raut wajah kepolosan nya
" Katanya gak suka " Sindir linka
" Yah gue cuman gak mau aja di katain adek kelas gampangan maka dari itu gue sok cuek "
" Emang lo berdua udah kontakan?"
" Bukan cuman itu ,telfonan juga "
Dira memanyukan bibirnya cemberut " enak bangat sih jadi lo gue juga pengen kak Faro gituin gue "
" Udah lo jangan selalu berharap yang berlebihan "
" Gue gak berharap , cuman gue kesel Kenapa sih dia tuh harus dekat sama Tasya "
" Dih Dira sayang imam itu butuh banyak makmum "
" Trus? "
" Maka dari itu faro mau ngumpulin banyak cewe biar bisa di nikahin semuanya kan Faro itu bakal jadi imam "
Dira mengehela nafasnya kasar " taik yah lo "
Linka dan Dira melihat ke arah meirah yang sedang senyum senyum sendiri menatap hp nya
" Napa lo senyum senyum gitu ?"
" Kata kak sakti nanti mau buat anak berapa "
Linka melangap tak mengerti dengan ucapan sahabat nya itu Dira hanya menggeleng kan kepalanya pusing sejak kapan meirah mau membahas tentang hal seperti itu
" Woi masi kelas 10 juga "
" Tapi kata kak sakti harus di fikirin soalnya kalo dia udah tamat dia mau ngelamar gue tapi lolos jadi tentara dulu "
" Astaghfirullah kak sakti udah bawa lo kejalan yang sesat "
Meirah hanya terdiam dan lebih memilih untuk melanjutkan chat nya dengan sakti yang sudah semakin memanas bahkan mereka sudah membahas tentang anak What Dasar si meirah polos tingkat dewa
" Lin kayaknya kita harus ruqiah tuh anak "
" Bukan cuman dia tapi lo juga dasar bucin nya senior "
" Enak aja lo bilang gue bucin nya senior "
" Emang Iyah Fakta " ucap linka menekan kata FAKTA
" Gue kan suka nya sama kak Faro tuh secara diam diam , Bukan kek si Tasya terang terangan " Ia menelan salivanya kasar " udah ah gue gak mau bahas kak faro Lo tuh yah ngajak gue ngegibah mulu
Cieeee gimana nih Faro Ama Dira sad ending gak yah
End
Tapi bohong
Next part√
Selesai revisi
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR ( S E L E S A I )
Teen Fiction" suka sama Kaka kelas tuh emang gini tersiksa lahir dan batin ! Lebih banyak sakitnya dari pada bahagia nya " gerutu Dira pada diri nya sendiri Namun tanpa disangka ternyata keduanya menyimpan perasaan yang sama satu sama lain hanya saja keduanya d...