SENIOR 2 DEG DEGKAN

35.8K 1.2K 29
                                    

🌼🌼🌼




Usai siswa baru membersihkan lokernya masing , mereka pun beristirahat di lapangan yah hari ini cuaca bersahabat dengan dira karena mendung jadi nya mereka tidak kepanasan berada di lapangan.

" Ada yang mau bagiin makanan gak " ucap faro sambil berjalan menelusuri lapangan .

Para kaum hawa sontak mereka berdiri menawarkan Alfaro makanan yg mereka bawa . Lain dengan dira ia menikmati makanannya dan tak mempedulikan apa yang sedang terjadi.

Alfaro menatap ka arah Dira faro cukup kesan dengan sifat nya ia berbeda dengan siswi lainnya. Cukup terbilang cuek Dimata Alfaro, seketika itu lelaki itu melangkah kan kakinya ke arah Dira lalu ia berjongkok dan menatap Dira dengan senyuman nya.

" Gue minta bekal lo boleh ?" Pertanyaan itu membuat mata Dira terbuka lebar sejak kapan Alfaro ada di depan nya.

" Eh - maksud nya kak?"

" Gue minta bekal lo boleh ?" Ia mengulang perkataan nya .

" Tapi....tinggal segini doang kak"

" Hahaha GPP santai aja"

" MODUS BANGAT LOH SAMA ADEK GUGUS GUE" cibir Afif yang baru saja datang

Para siswa memperhatikan mereka bertiga Dira merasa malu menjadi bahan pembicaraan mereka. Karena di hampiri oleh dua Kaka kelas ganteng sekaligus.

" Dir minggat yuk " Bisik Linka
Perlahan mereka berdua menjauh dari sana tanpa faro dan juga afif sadari.

Mereka berdua saling menatap membunuh , tajam bahkan tangan faro kini mengepal.

" Lo jadi orang gak usah ngurusin hidup org lain! "

" Bukannya lo yang harus nya kek gitu"

" JANGAN SAMPAI GUE MUKUL LO DI HADAPAN SISWA BARU!!! " teriak Fano menggertak membuat yang lainnya diam membisu sedangkan panitia yang lain hanya bisa menatap mereka yah begitulah jika faro dan juga Afif dipertemukan Pastilah akan terjadi perdebatan di antara mereka . Entah mereka memiliki masalah apa .

" pukul aja kalo Lo mau di cap sebagai wakil ketua OSIS hancur" balas Afif memajukan tubuhnya hingga mereka sangat dekat dan bisa merasakan hembusan nafas masing masing.

" BANGASATT! "

PRAKKK

satu pukulan meleyang ke wajah Afif. Para bakal calon berteriak kepanikan. Untung saja ada sakti
Sakti pun dengan cepat menyuruh para bakal calon memasuki ruangan . Sedangkan Dira merasa bersalah pada dirinya tapi kenapa juga ia harus berfikir seperti itu secara dia tidak pernah mendekati faro.

" KALIAN BERDUA UDAH GILA! "

" HAAAA APA LO GAK BERFIKIR DIDEPAN LOH ITU ADA SISWA BARU APA KATA MEREKA! "

" lo bilang aja sama wakil ketua OSIS lo ini" lirih Afif penuh dengan rasa emosi

" LO YANG CARI MASALAH ANJING!"

" cukup!! "

" Gue minta lo balik ke ruangan aja fi" titah sakti pada Afif . Begitu pun Afif langsung berjalan menuju ruangannya dengan santai

" DASAR ANJING! "

" Faro ! Jaga sikap lo sebagai wakil ketua OSIS"

" lo gak usah ngurusan gue! " bentak faro .

" terserah gue cuman kasi saran" lirih sakti melembut

sedangkan dira masi memikirkan kejadian dilapangan tapi kenapa dirinya terus merasa bersalah seperti ini .

SENIOR ( S E L E S A I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang