Penuh rasa deg degkan keringat dingin menyelimuti tubuh gadis ini ia memejam kan matanya dan berdoa agar di beri kelancaran untuk lolos di UVA dengan biaya siswa meskipun orang tua nya mampu namun Dira malu dan merasa tidak enak jika harus menjadi beban lagi jadi ia memilih untuk mengikuti biaya siswa pintar ." het examen begin " ucap lelaki parubaya itu ( ujian akan dimulai)
Dira mengambil nafas dalam dalam lalu ia hembuskan perlahan dan tangannya mulai menuliskan jawaban yang ada di fikiran nya
" goed doen "
( Lakukan dengan baik )90 menit berlalu dan waktu habis
Para orang yang mengikuti ujian begitu deg degkan karna hasilnya akan keluar setelah beberapa jam kedepannya ." wat is je naam ? "( Siapa nama mu ) Tanya seorang lelaki tampan yang ada di sebelah Dira
" Anindira pratista bel me gewoon Dira " Jawab Dira tersenyum ramah
" waar kom je vandaan ?" ( Kamu dari mana )Tanya lagi
" Indonesia "
Lelaki itu sedikit terkejut
" Gue Indonesia juga "
" Ouh yah Tadik gue kira asli Belanda"
" Gue udah lama disini "
" Ouh , gitu pantas aja lancar bahasa nya "
" Hehehe! Nama gue bara "
" Bara api ? " Canda dira
" Hahah mau ngelawak tapi gak lucu "
"Hahaha Lo ambil kedokteran juga ?"
" Iyah Gue ambil bagian bedah "
" Sama dong "
" Loh disini cuman berapa hari ?"
" 4 doang "
" Sampai bertemu 1 tahun lagi dir "
" Iyah Iyah "
Bagi Dira bara ramah keliatannya baik bisa jadi teman ketika nanti dirinya lolos di uva mereka pun hanya asik bercerita tentang pengalaman hidup mereka . Tanpa terasa hasil tes pertama akan keluar Dan Dira tak menyangka jika namanya akan paling teratas
" Wow Selamat yah "
Ia menutup mulut nya tak percaya " ya ampun gue gak nyangka " Girang nya
Lelaki parubaya itu menghampiri Dira dan memberikan selamat untuk nya " gefeliciteerd je bent geweldig " ( selamat kamu hebat )
" bedankt meneer " ( Terima kasih pak )
Semuanya bertepuk tangan atas nilai tertinggi yang di capai oleh Dira pada tahap awal . Tersisa 2 tes lagi yang akan dia hadapi
" Dir pulang sama siapa ?"
" Gak tau juga sih bar "
" Gue antar ayo "
" Hm oke deh " Sebenarnya Dira mau menolak hanya saja ia tak mau menyusahkan ayah dan bundanya jadi lebih baik ia mengiyakan tumpangan bara
" Besok gue jemput "
" Eh jangan ntar nyusahin "
" Gpp kan kita samaan tesnya "
" Ya udah deh terserah lo aja !"
Di perjalanan bara tak henti hentinya membuat lelucon hingga membuat Dira kesakitan perut Manahan tawa
Dir ingat Faro gi
" Lo tinggal di scenpark kan ?"
" Iyah Kok tau ?"
" Gue ini dukun di Belanda "
" Udah ah perut gue sakit bar lo lucu sih "
....
Malamnya dira menelfon kerumah Faro karna SIM nya sedang tidak memadai untuk menelfon faro melalui seluler .
" Halo "
" Faro nya ada ?"
" Faro gak ada "
" Ini Tante tania?"
" Iyah , kamu siapa ?"
" Saya Dira Tan anaknya pak Alfian "
" Ouh Dira Kirain siapa Tadik Faro nya pergi sama tasya "
Deg sama tasya Ini namanya sakit tak berdarah
" Ouh gitu yah Tan "
" Nanti Tante tanya deh kalo tadik kamu Nelfon "
" Iyah Tan "
Telfon terputus Dira meletakkan telfon itu pelan , ia duduk perlahan fikirannya terus berfikir yang aneh aneh , bagaimana jika Dira akan kuliah disini bertahun tahun apa yang akan ia temukan jika pulang ke Indonesia
Padahal ia sangat rindu dengan lelaki itu namun kelihatannya Faro biasa biasa saja" Gue emang terlalu berlebihan dalam urusan cinta " Gumamnya
" Entah bagaimana jika kita berpisah dengan waktu yang lama kak "
" Apa kak Faro yakin bisa jaga hati "
" Ini yang gue takutin " Matanya panas rasanya air matanya akan tumpah .
Dira Faro juga rindu tau gak sih Aoutor gemes nih
" Gue butuh kalian berdua Gue butuh linka gue butuh meirah " Ucapnya dia sela sela tangisnya .
*
Sepulang jalan bersama Tasya Tania menghentikan anaknya itu kelihatan nya Faro sedang mabuk dia berbau alkohol mengapa kebiasaan lamanya kembali Tania sangat khawatir! Namun ia memilih untuk mengabaikannya kalo sudah seperti ini biasanya Faro menghadapi masalahnya yang berat
" Far tadik Dira Nelfon "
" Oh "
" Dia cari kamu far "
" Biarin mah "
Tania yang hendak berbicara lagi namun Faro sudah melongos pergi Ada apa dengan faro tiba tiba ia berubah begitu saja
Faro tertawa kecut " kenapa nelfon nya sekarang kemana lo dari kemarin "
Flashback on
Sewaktu Riyan dan juga sakti pulang Faro pun mengambil benda pipi itu ia pun menelfon Dira namun nomornya sibuk bahkan Faro sudah berulang kali menelfon nya ia terus mencoba nya sampai ratusan kali bahkan ia tak tidur semalaman karena terus mencoba menelfon Dira .
" Gue rindu dir please angkat"
" Gue tau lo sibuk "
" Tapi seenggaknya gue bisa dengar suara lo "
Namun tetap saja bahkan kali ini hp Dira sedang tidak aktif Faro begitu kecewa pasal nya Dira sudah berjanji akan menelfon dirinya ketika sampai di amestardam tapi nyatanya tidak bahkan ini sudah lewat sehari.
Flashback of
Faro melempar hp nya hingga layarnya hancur ia sedang dalam keadaan buruk baru sehari saja berpisah dirinya sudah dilanda rasa rindu yang hampir membunuh nya
Air matanya jatuh namun ia tak menangis keras matanya Hanya terpejam merasakan setiap rindu yang menusuk dirinya
" Tuhan aku merindukan dia Namun aku kecewa " Batin nya
Fari begitu kecewa terhadap kekasih nya , karna Dira sama sekali tak pernah memberikan kabar padahal ia sudah pernah berjanji akan memberikan kabar di setiap saat. Maklum aja Faro nya bucin bangat sih
Next part
Selesai revisi
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR ( S E L E S A I )
Teen Fiction" suka sama Kaka kelas tuh emang gini tersiksa lahir dan batin ! Lebih banyak sakitnya dari pada bahagia nya " gerutu Dira pada diri nya sendiri Namun tanpa disangka ternyata keduanya menyimpan perasaan yang sama satu sama lain hanya saja keduanya d...