SENIOR 59 KEHAMILAN

18.1K 484 7
                                    


5 bulan usia kandungan Dira

Saat ini dia libur dari pekerjaan nya sebab ia sudah tidak mampu untuk berdiri berjam-jam pada saat oprasi di laksanakan

Sebenarnya bukan keinginan nya juga namun Faro juga sangat melarang keras istri nya ini untuk berkerja di saat sedang hamil seperti ini apa lagi ini baru pertama jadinya faro sangat takut jika terjadi sesuatu pada istrinya itu .

" Iyah Bun"

" Kamu jangan lupa makan makanan yang bergizi juga "

" Ini Dira lagi makan sayur kok  Soalnya malas bangat harus nyium Aroma bawang gitu Bun "

" Emang kayak gitu sayang  Itu pengaruh dari kehamilan"

" Ouh iya Bun  Kapan bunda pulang ?"

" Hmm mungkin 2 bulan lagi Soalnya banyak pekerjaan disini "

" Ayah mana Bun ?"

" Ayah lagi kerja "

" Ouh gitu nanti tanya yah Dira mau mi ya coklat "

" Iyah nanti bunda tanya "

" Salam juga Bun sama Caca sama kak Yura "

" Iyah nanti bunda sampaikan "

" Kalo gitu Dira tutup telfon nya Bun "

" Okay "..........

Tak lama setelah Dira menutup telfon faro pun juga baru tiba dari tempat tugasnya  Sebenarnya Faro belum bisa pulang namun ia hanya takut jika harus meninggalkan istri nya dalam keadaan hamil seperti ini

" Nih aku bawain rujak "

" Makasih " Dira pun langsung membuka rujak itu . Dahinya berkerut lalu ia langsung menatap tajam kearah faro duduk melepas kan sepatunya.

" Kamu itu gimana sih ini kok pake kacang Kamu kan tau aku gak suka " Cerca Dira meninggikan volume suaranya .

"  kan rujak kesukaan kamu emang ke gitu  Kok sekarang gak mau pake kacang "

" Kamu tuh gak dengar apa budek tadik pagi kan sebelum kamu berangkat aku udah bilang jangan pake kacang "

" Mana ada rujak gak pake kacang Kalo mau kenapa kamu gak bikin aja sendiri tinggal Cairan gulah merahnya! " Faro pun sendikit kesal dengan Dira sebab yang ia tahu Dira sangat suka kacang apa lagi di campur dengan rujak seperti ini .

" Kamu kok jadi marah marah " Lirih Dira matanya berkaca kaca entah mengapa semenjak ia hamil rasanya ia tidak bisa untuk dibentak sama sekali .

" Aku minta maaf " Faro langsung memeluk istrinya itu yang sudah menangis akibat dirinya. " Maafin aku  Bukan maksud nya aku mau bentak kamu "

" Lagian ini maunya anak kita kok "

" Iyah aku tau , maafin aku die "

Dira hanya mengangguk Faro semakin memeluk istrinya itu . Faro melepas pelukannya lalu ia mengusap lembut perut Dira lalu berkata " maafin Ayah udah marah marah sama mama kamu yah Ayah janji gak bakal ulangin "

Cup Faro mencium bibir Dira singkat

" Ya udah sana mandi Aku udah nyiapin makanan tuh  Tapi maaf yah cuman ada ikan bakar doang  Soalnya aku gak suka nyium Aroma bawang "

" Iyah GPP Seharusnya kamu pesan aja  Atau enggak aku bisa kok cari pembantu "

" Gak usah Itukan tugas aku jadi istri kamu "

" Iyah sayang "

....

Malamnya kedua sepasang suami istri ini hanya rebahan di sofa sambil menonton film di tv . Rumah begitu sunyi sebab hanya ada mereka berdua saja Sejak linka dan meirah tinggal bersama mertuanya jadinya sudah jarang sekali mereka bersama  Palingan sebulan sekali doang meet up nya .

" Dir aku pijitin kaki kamu yah "

" Hmm... Gak usah kamu istirahat aja ".

" Gpp kamu mana bisa mijit sendiri perut kamu udah gede gitu "

" Kamu liat deh kaki aku bengkak semua  Mungkin ini pengaruh hamil kali yah "

" Iya  Kamu juga makin gendut"

" Sekali kamu bilang gendut Aku gak ngomong sama kamu "

" Cik' sensi amat sih cewe kalo dibilang gandut "

Faro mengoles kan minyak pada betis Dira  Ia memijat nya perlahan! Rasanya badan Dira sakit semua

" Sakit gak dir ?"

" Kayak nyut nyut gitu aja far "

" Udah yah kamu yang sabar kamu harus kuat untuk anak kita "

" Iyah far Aku pasti bakal berusaha dan kuat supaya anak kita lahir dengan baik "

" Besok aku temani kerumah sakit buat periksa kandungan "

" Emang gak sibuk "

" Aku udah izin  tadik sama pak Harto "

" Ayah nya Naura ?"

" Iyah "

" Naura udah gak ganggu kamu kan ?" Tanya Dira sinis

" Enggak sayang kan dia tau aku udah punya istri yang gak ada duanya di dunia ini " dira tersenyum mendengar itu , ia langsung memeluk suaminya itu dengan erat.

" Kamu gak boleh dekat dekat sama perempuan lain aku gak suka "

" Enggak sayang , kan palingan urusan pekerjaan "

" Far , kamu pernah gak sih bayangin kalo kita bakal jadi suami istri?" Tanya Dira sambil menatap mata Faro dalam.

Faro tersenyum pada Dira " dulu aku selalu berdoa , Tuhan jika dia jodoh ku maka dekat kan lah aku dengan dia jika bukan maka jauhkan aku dari dia. Tapi nyatanya aku makin dekat sama kamu"

" Seriusan kamu doa kayak gitu ?" Tanya Dira

" Iyah sayang "

" Kamu itu laki laki yang tidak akan aku temukan dimana pun " ucap Dira lalu ia kembali memeluk dari dengan sangat erat , begitu pun dengan Faro ia mencium puncak kepala gadis itu dengan lembut.







" Tak perlu mengejar , cukup doa kan dia jika berjodoh pasti akan bersama "








Next part√
Selesai revisi

SENIOR ( S E L E S A I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang