Alfaro hirayan ❤️Hotel yang sudah di hiasi oleh perabotan pernikahan begitu megah dan sangat ramai ada banyak tamu yang terus berdatangan dan memberi selamat untuk Revan dan Yura .
Dira menggunakan gaun berwarna putih ia sangat cantik malam ini bahkan beberapa teman Revan banyak yang memandangi dira kagum. Gadis itu terus mencari keberadaan faro , ia sangat berharap lelaki itu datang bersama Badi, semalam Badi menyempatkan diri untuk pulang dari luar negri hanya untuk melihat sahabatnya duduk di pelaminan
" Dih nikah juga sih Revan " Ucap Badi pada salah seorang temannya
" Cantik amat pula istirnya "
" Ya iyalah si Revan kan ganteng gak kayak lo " Cerca badi
" Ah somplak lo bad "
Dira memgahampiri Badi yang sedang berdiri di sudut kolam
" Kak Badi " Sapa dira ramah
Badi menoleh ke belakang" Lo kok ada Bidadari sih "
" Lebay deh kak Badi "
" Sumpah udah cantik makin di cantikin " Gombalnya
" Kak Badi datang sendiri? "
" Iyah Abisnya Faro sakit "
" Sakit kak ?"
" Iyah ? Kenapa ? "
" Gpp kak "
Kak Faro sakit
Kok bisa
Gue khawatir
" Kak aku kesana dulu yah "
" Sip deh "
Dira pun berjalan memgahampiri linka dan meirah yang duduk sambil menyantap kue
" Makan aja terusss"
" Ah bodo amat " Ucap linka lalu memasuka kue kedalam mulutnya hanya sekali
" Itu mulut apa ember "
Meriah yang merasa terganggu ikut bicara " diam aja lo dir gak bisa apa liat sahabat lo ini bahagia "
" Bahagia ? Dalam artian apa ?"
" Merayakan hari jadian gue sama sakti "
" Cak elah kak sakti doang " Kata Linka seolah ia meremehkan sakti
" Napa lo Sana pacaran Ama kak Riyan "
" Gue ceburin kekolam "
Dira hanya menatap temannya memasrah kalo sudah tentang sakti mereka hanya akan berdebat .
Tepat jam 12:00
Acara pun akhirnya selesai. Sampai di rumah , Dira langsung menuju kamarnya mata nya sudah hampir tertutup ia sudah tak tahan akan ngantuknya .
...
Pagi yang begitu berbeda hari ini anggota keluarga bertambah satu yaitu Yura istri sah Revan , Kirana sudah tak perlu repot repot untuk menyiapkan makanan pagi karena sudah ada menantu nya , sudah cantik dan pintar masak.
" Yur duduk aja nanti bunda yang bawa kopinya "
" Gpp bunda biar aku aja "
" Ya udah serah kamu "
Kirana pun kembali ke meja makan , begitupun dengan anak gadis nya yang baru saja bangun .
" Eh cwe tuh bangun pagi "
Ucap Revan menatap Dira tajam" Diam lo "
" Demi kebaikan lo adek gue tersayang " Geram Revan
" Diam Bacot "
Yura berjalan menghampiri mereka sambil membawa kopi panas untuk mertua dan suaminya , Yura duduk di samping Revan nampak serasi dan pas
" Yang masak siapa Bun?"
" Tuh kak Yura "
" Wah enak bangat kak "
" Nanti Dira bisa belajar sama Kaka Yura " Ucap Alfian
" Siap yah "
Setelah makan gadis itu hanya menonton TV saja , yah itu lah Dira pegang sapu saja jarang apalagi di katakan untuk mebersih kan ia paling tidak bisa Katanya alergi Ama debu
" Eh lo sana mandi bau apek "
" Lo kenapa sih ganggu gue aja Udah punya istri kelakuan Masi gitu "
" Apaan lo ? Hidup lo mengerikan "
" Apaa?"
" Udah jomloh , tukang marah lagi "
" Ayahhh Revan gangguin "
" Eh gue mau pergi dulu yah Mau lanjutin bikin Dede baik "
Dira terdiam sejenak ia mencobanya mencerna kata kata Revan barusan
" REVAN SIALAN " pekiknya kesal
" Hahaha polos lo " sahut Revan dari dalam kamarnya.
" Tuh anak yah Kalo mau bikin bikin aja gak usah kasi tau gue " Jengkelnya
Alfian berjalan memgahampiri anak nya itu , ia lalu duduk di samping kanan Dira " kenapa lagi "
" Kaka yah slalu gangguin " Adunya pada aflian
" Kaka kan suka jahilin kamu "
" Tapi malas yah Kaka rese "
" Udah nanti ayah bilangin "
" Makasih Yah btw besok ayah balik lagi ?"
" Iyah "
" Bentar amat sih di Indonesiab"
" Kan banyak pekerjaan disana sayang "
" Ayah kapan ajak aku main ke Dufan " Ucap Dira bernada senduh
" Nanti yah pas ayah libur panjang oke "
" Siap deh yah "
Next part√
Selesai revisi
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR ( S E L E S A I )
Teen Fiction" suka sama Kaka kelas tuh emang gini tersiksa lahir dan batin ! Lebih banyak sakitnya dari pada bahagia nya " gerutu Dira pada diri nya sendiri Namun tanpa disangka ternyata keduanya menyimpan perasaan yang sama satu sama lain hanya saja keduanya d...