✨✨✨
Sejak tadik Dira dan juga kedua temannya menunggu didepan sekretariat osis namun satu anggota OSIS pun tak ada yang muncul padahal mereka ingin mengembalikan formulir pasalnya pengumuman kemarin mengatakan bahwa pengumpul terkahir di jam istirahat kedua.
" Dih lama bangat sih "
" Iya nih mana gue gak makan " Keluh meirah
" Sabar aja napa "
" eh Lo mah bisa sabar Gue nggak! "
" Gak usah ngegas linka sayang "
" Iyah , abisnya gue kesel "
Setelah menunggu beberapa jam akhirnya pengurus OSIS datang juga .
" Udah lama yah dek?" Tanya indah
" Iyah kak "
" Duh sory bangat yah tadik ada masalah "
" Gpp kak " Balas Dira sok asik aja
Usai mengumpulkan semua formulir organisasi mereka pun akhirnya bisa menyantapi makanan yang ada di kantin walaupun hanya gorengan tapi yah gpp yang penting ada ganjal perut mereka dari pada gak ada kan jadi sakit , Eh aoutor baper ni
" Linka lo tuh makannya santai aja " tegur meirah menaikkan sudut bibirnya .
" Gak peduli bodo amat! "
Faro dan Dinda berjalan menuju kantin dengan begitu mesra , karena dirinya Dira menghentikan aktivitas nya .
Dih nempel Mulu kek lem!
Kok gue jadi malu yah ketemu kak faro
Gue juga sih gak mikir dulu langsung cht dia gitu aja
Padahal gue kan cuman adek kelas!
Batinnya menggerutu!
" Din coba gue liat tangan lo?"
Linka mencubit tangan Dira begitu kencang
" Anjir tangannya dipegang " lirihnya
" Sakit tau !"
Faro pun mengoleskan obat ketangan Dinda yang memerah dan kebiruan akibat ditarik oleh Afif.
" Makasih yah far lo slalu jadi penyelamat gue "
Dira tersedak , Mendengar perkataan Dinda uhukkkkk
" Dir minum dulu! " Panik meirah memberikan Dira sebotol Aqua.
Mata Dira menatap ke arah faro dan dinda bahkan seolah mereka berdua merasa bahwa dunia ini milik mereka berdua
" Cik!"
" Nysekkk gue duduk disini"
" Dir minggat yuk dari pada lo makan hati liat live adegan mesra kek gitu "
" Iyah dir yuk kekelas aja "
Dira merasa apa yang dikatakan teman nya barusan itu memang benar kalo dia sini yang ada dia makan hati bukan makan gorengan , Faro hanya menatap singkat kepergian mereka bertiga lalu setelah nya ia kembali fokus mengobati luka dinda
" Udah gak sakitkan Din?"
" Gak kok far "
" Ya udah kekelas yuk "
" Ayo "
Mereka berduapun berjalan menuju kelas nya.
Ditengah perjalanan Dira tak henti hentinya kesal dengan apa yang dia liat barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR ( S E L E S A I )
Teen Fiction" suka sama Kaka kelas tuh emang gini tersiksa lahir dan batin ! Lebih banyak sakitnya dari pada bahagia nya " gerutu Dira pada diri nya sendiri Namun tanpa disangka ternyata keduanya menyimpan perasaan yang sama satu sama lain hanya saja keduanya d...