Happy Reading^^
***
Oh my my my oh my my my
I? ve waited all my life
Lalalala hmm yeyee 🎶Suara pas-pasan menggema di seluruh kamar mandi bahkan sampai ke ujung dunia. Bukan, bukan. Tetapi sampai terdengar nyaring di telinga orang yang terus mengetuk pintu kamar mandi.
"Diana, Cepetan mandinya! gue mau mandi juga setan. Udah mandinya numpang, pake acara nyanyi-nyanyi segala!" Suara teriakan orang yang terus mengetuk keras pintu kamar mandi.
Namun sepertinya orang yang ia teriaki tidak mendengarnya.
"Makin halus makin lembut," gumam seorang perempuan yang sedang mandi, mencoba menulikan gedoran pintu yang semakin keras. Ia sekarang sedang asik memerankan peran model sabun 2000 yang dibeli saat ada diskon besar-besaran.
Kapan lagi coba? Bagi sebagian wanita diskon itu anugrah terindah yang diberikan oleh penjual. Saat itulah jiwa diskon berteriak gembira!
"Diana Astagfirullah, nyebut ke lima pulih satu kali nih gue. Lama amat mandinya, lo Mandi atau bertapa sih? gantian woy!"
"Ck! Ganggu aja," Diana berdecak kesal. Ia menyudahi acara mandinya dengan kesal.
Saat membuka pintu, Diana sudah disambut dengan tatapan setajam, yang seperti ingin memakannya bulat-bulat.
"Biasa aja tuh matanya, Bi."
"Nama gue Feby bukan babi, enak aja lo manggil gue Bi!" sery Feby berkacak pinggang, selain kesal ia juga tidak terima jika Diana mulai memanggilnya dengan panggilan Bi.
Diana memutar bola matanya malas,"Bi bukan berarti babi kali."
"Alah, Minggir sana! Udah numpang mandi, ngga tau diri lagi." Feby menggeser badan Diana yang berada ditengah-tengah pintu kamar mandi.
"Duh duh, sakit anjim." Diana mengusap lengannya yang didorong Feby.
"Yaelah perhitungan banget sama temen. Lo kan tau, kamar mandi kosan gue lagi rusak pintunya, gue belum bilang sama pak Kumle."Sekedar informasi pak Kumle adalah pemilik kosan yang ditempati mereka, pak Kumle juga memiliki istri yang sering menagih uang kosan pada orang yang menyewa kosan miliknya dengan gaya yang nyentrik.
"Yaudah tinggal bilang aja, kok repot. Udah ah mau mandi gue, bye!"
Brak!
"Si anjir." Diana mengumpat pelan saat Feby menutup pintu kamar mandi tepat didepan wajahnya.
Diana tertegun sebentar saat ia mengingat sesuatu. Lalu ia bersiap untuk...
Bersedia!
Siap!
1 2 3
"DIANA!"
"Mulai!" Diana berlari sambil tertawa,"Makasih tumpangan mandinya, Bi. Sekalian makasih buat sabun cuci cuma-cuma nya."
Sedangkan Feby mengumpat dikamar mandi, sabun cuci miliknya habis oleh Diana yang tidak tahu diri itu. Sudah diijinkan numpang mandi malah ngelunjak. Tuman!
Diana memasuki kosan miliknya yang berada tepat di samping kosan Feby. Sejak kemarin malam pintu kamar mandi miliknya rusak karena sudah tua, oleh karena itu Diana terpaksa mengungsi ke kosan milik Feby.
Diana bergegas masuk ke kamar untuk berganti pakaian dengan seragam kerja. Ia keluar dari kamarnya setelah selesai dan berjalan ke dapur, menyiapkan sarapan pagi untuknya. Iyalah untuknya masa untuk si Tole, kucing bantet milik Ibu kos yang selalu mampir ke kosan Diana hanya untuk menumpang tidur. Dasar kucing malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Produser Love (COMPLETE)
General Fiction#Bagaskara1 Rasa sakit terkhianati oleh orang yang berarti di dalam hidupnya. Membuat dia berfikir tidak akan pernah lagi mengenal cinta. Menutup semua perasaan yang mencoba masuk kedalam hatinya, hingga membuat hatinya tak ingin ada yang mengisiny...