Happy Reading^^
***
Semua orang di dunia pasti memiliki masalah atau beban hidup yang ia alami. Menjadikannya manusia dengan sikap yang berbeda-beda dalam menghadapinya.
Mengutamakan ego dan bersikap antagonis salah satunya, jika dipikir mana ada manusia yang ingin menjadi jahat jika bukan karena berbagai faktor atau keadaan yang melatarbelakanginya.
Ada alasan bagi setiap orang yang bertindak jahat termasuk dia. Dia yang hanya ingin hidup tanpa adanya cacian dan dianggap sebelah mata oleh orang lain.
Dia ... Mega Sanjaya Ayuni, seorang wanita yang menjadi penyebab hubungan Diana dan Alvaro merenggang. Masa lalu yang muncul kembali setelah menghilang dengan meninggalakan luka yang mendalam bagi Alvaro.
Seorang wanita yang dulu sangat dicintai oleh putra tertua keluarga bagaskara itu, sekarang dia hanya wanita hamil dengan kehidupan buruk yang mengikutinya.
Mega menatap kearah luar jendela apartemennya. Wanita itu baru saja keluar dari rumah sakit akibat kandungannya yang hanya mengalami kram biasa.
Mega mengingat ucapan Alvaro tempo hari saat pria itu membawanya ke rumah sakit.
Alvaro yang menatap datar dirinya, sedangkan ia terbaring di ranjang rumah sakit dengan memeluk perut yang mulai membesar dengan menatap takut pria dihadapanya.
"Mega, tindakanmu hari ini benar-benar keterlaluan. Kamu membuat Diana salah paham. Mengertilah, Mega! kamu hanya masa laluku. Jangan salah artikan kebaikanku karena membantu kamu!" seru Alvaro tajam.
Mega hanya bisa terdiam dan menunduk, ia mengakui bahwa dirinya masih memiliki perasaan cinta Alvaro. Ia masih belum merelakan bahwa pria itu bisa melupakannya, Mega tidak rela.
Mega mendongak menatap Alvaro dengan air matanya.
"Apa baiknya perempuan itu bagi kamu, Varo? aku tau, dia cuman selingan aku kan? kamu masih cinta aku kan, Varo?" ujarnya kemudian menarik tangan Alvaro dan menggenggamnya erat."Alvaro, aku tau aku bukan lagi Mega yang dulu. Aku cuman wanita hamil tanpa pasangan, tapi boleh aku berharap kamu bisa bersamaku dengan anaku, dan kamu bisa menganggap dia sebagai bagian darimu juga, Varo."
Perkataan Mega itu membuat Alvaro marah, bagaimana bisa Mega berkata seakan semuanya mudah untuk ia lupakan. Masa lalu, sakit hati yang Alvaro alami bukanlah perasaan yang mudah hilang.
Alvaro menyentak tangan Mega.
"Kamu terlalu bermimpi hal yang Tidak mungkin, Mega. Dan apa kamu tidak kasihan pada bayimu, jika ia memiliki ayah yang bukan ayah kandungnya?!""Dan Ayah bayimu masih hidup bukan? dia juga berhak atas bayi dikandungamu itu!" lanjut Alvaro tidak habis pikir bagaimana bisa wanita dihadapanya ini berbicara tanpa berpikir panjang.
"Aku nggak mau, Varo! aku cuma mau kamu!"
"Istirahatkan dirimu, assistenku akan mengurus semua keperluanmu selama disini!" Alvaro menghembuskan napas gusar, ia mencoba menahan amarahnya. Alvaro berbalik dan melangkah pergi keluar dari ruangan itu.
Mega menangis, wanita itu berteriak meminta Alvaro kembali.
"ALVARO AKU CUMA MAU KAMU! ALVARO!"
Sejak kejadian itu Mega belum bertemu kembali dengan Alvaro, pria itu hanya mengurus biaya rumah sakit selama Mega di sana.
"Apa yang kulakukan selama ini salah?" tanyanya kepada diri sendiri.
"Apa kamu juga salah karena harus ada?" lanjutnya sambil mengelus perutnya yang membuncit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Produser Love (COMPLETE)
General Fiction#Bagaskara1 Rasa sakit terkhianati oleh orang yang berarti di dalam hidupnya. Membuat dia berfikir tidak akan pernah lagi mengenal cinta. Menutup semua perasaan yang mencoba masuk kedalam hatinya, hingga membuat hatinya tak ingin ada yang mengisiny...