Vote dan komen jangan lupa. Follow juga ya, dan terimakasih dukungannya
Happy Reading^^***
Diana memasuki rumahnya dengan tergesa-gesa. Ia langsung menuju kamar miliknya tanpa melihat keadaan sekitar. Gerakan Dian terhenti saat suara yang dirinya kenal menghentikan langkahnya.
"Diana, sudah pulang, Nak. Ayo sini dulu." Diana menoleh kearah Ibunya yang muncul dari ruang tamu disusul sang Ayah beserta adiknya.
Diana terpaksa mengangguk, ia berjalan menghampiri mereka dan menyuruhkan keruang tamu.
Diana duduk di samping sang adik.
Danu yang sedari tadi tengah mengemil bawang goreng, sekarang menatap kakaknya dengan pandangan menyelidik.
"Hayoh loh, Mbak ketauan. Udah punya pacar nggak bilang-bilang. Tuh Ayah udah pasang mode gahar," tunjuk Danu pada Ayahnya yang tengah menatatapnya.
Diana menatap adiknya kesal, lalu dengan sengaja ia menginjak kaki Danu hingga cowok itu meringis.
"Sakit Mbak," ringis Danu pelan. Sedangkan Diana tersenyum mengejek.
"Diana."
"Iya, Yah," jawab Diana cepat pada Ayahnya.
"Bisa jelaskan apa yang terjadi," kata Soni menatap putri sulungnya.
"Hm Ayah, anu dia itu at---"
"Biar saya yang jelaskan, Pak." Alvaro muncul memasuki ruang tamu. Pria itu mendekat kearah mereka.
Alvaro berdiri di samping Diana. Saat Alvaro menunduk, manik mata mereka bertemu, akan tetapi Diana langsung mengalihkan pandanganya kearah lain dan berdehem pelan.
"Nak Alvaro duduk saja, nak." Hira menyuruh Alvaro duduk dengan nada keibuannya.
Alvaro tersenyum kecil, ia mengangguk lalu duduk di samping Diana yang mau tidak mau menggeser duduknya.
"Mbak, jangan geser-geser terus dong. Sempit nih," bisik Danu.
"Pantat kamu aja yang kegedean. Pindah sana!" usir Diana padanya.
Danu mengerucutkan bibirnya lalu pindah ke sofa dekat ibunya.
Keadaan kembali hening, Diana mengadah dan menatap Ayahnya.
"Yah, i-ini pak Alvaro. Atasan Diana di kantor," ucap Diana sedikit gugup.
Alvaro menoleh menatap Diana dengan alis terangkat.
Soni hanya menganggung saja. Lalu ia menatap Alvaro.
"Sebenarnya, apa tujuan nak Alvaro datang malam-malam kemari. Bukankan Diana sudah izin untuk pulang? apa anak saya melakukan kesalahan?" tanya Soni.Alvaro menatap Ayah Diana seketika raut mukanya sedikit berubah,
"Saya minta maaf karena belum memperkenalkan lebih dalam tentang saya, Om. Dan maaf juga jika saya datang malam-malam. Sebelumnya perkenalkan, Om. Saya Alvaro Azrian Bagaskara saya kekasih dari Diana, anak bapak. Kedatangan saya kemari untuk melamar Diana," jawabnya tenang seakan semua itu sudah Alvaro rencanakan."Uhuk!"
ruangan itu terkejut, Soni dan Istrinya menatap Alvaro tak percaya. Danu yang sedari tadi memperhatikan Alvaro sambil menguyah bawang goreng seketika tersedak. Dan Diana, dibuat terkejut bukan main oleh Alvaro apalagi pria itu berbicara dengan amat panjang lebar.
Apa Alvaro sudah gila, ia melamar Diana didepan orang tuanya secara langsung dan mendadak. Apakah pria disampingnya lupa dengan kejadian yang membuat Diana tidak mempercayai Alvaro lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Produser Love (COMPLETE)
General Fiction#Bagaskara1 Rasa sakit terkhianati oleh orang yang berarti di dalam hidupnya. Membuat dia berfikir tidak akan pernah lagi mengenal cinta. Menutup semua perasaan yang mencoba masuk kedalam hatinya, hingga membuat hatinya tak ingin ada yang mengisiny...