Happy Reading^^
***
Pagi yang cukup indah walaupun awan tidak mendukung. Mendung, namun tak menghalangi Para karyawan yang bekerja untuk menghibur pengguna layar besar favorit sejuta umat.
Termasuk para crew yang bertugas digedung pencakar langit dengan name tag STAR.TV.
"Arghh... tidak!!!"
Diana yang sedang asik dengan musiknya tiba-tiba terlonjak kaget saat bunyi benda padat cukup keras menyentuh meja. Dilihatnya kekanan samping bilik kerjanya.
Ia melihat rekan sekaligus temannya sedang menelungkupkan wajahnya pada meja.
"Lo kenapa, Ran?" tanya Diana heran.
Rani bergumam tak jelas, enggan menjawab pertanyaan dari Diana.
Pluk
Diana memukul pelan bahu Rani karena gemas, entah kenapa rekannya yang satu itu hobi mendumel tak jelas.
"Kenapa sih? Putus cinta ya lo?"
"Mana ada gue putus cinta! pacar aja nggak punya!" balas Rani mengangkat wajahnya dan menoleh kearah Diana.
"Oh ya? Terus Radit ... Radit itu gimana?"
"Halah, mana ada gue suka sama brondong kaya dia. Kan gue pecinta sepantaran atau nggak hot oppa. Arghh saranghe!"
Diana mencibir Rani karena kelakukan seniornya itu, umurnya dengan Rani hanya terpaut satu tahun dan Rani enggan jika Diana menyebutnya dengan panggilan mbak.
"Awas loh, Ran. Jangan coba ilangin, ilang beneran nangis kejer lo!" sidir Diana.
"Iya-iya. Nggak gue ilangin cuman mau musnahin aja!"
Diana mendengus lalu, ia teringat kembali pertanyaan awalnya.
"Tadi lo kenapa sih? Histeris banget kayanya."Menghembuskan nafas kasar, Rani menatap Diana dengan wajah sedih. Ia menyodorkan ponselnya kearah Diana.
"Gue sedih banget, pas lagi asik baca Wattpad ternyata ceritanya udah dihapus sebagian!"
" 'Part ini dihapus untuk kepentingan penerbit'," beo Diana lalu tertawa keras.
"Hahahaha Kasihan. Makanya kalo mau baca cerita liat dulu udah diterbitin atau belum!"
Rani mengerucutkan bibirnya. Ia dan Diana memang penggemar aplikasi dengan logo W berwarna orange. Diana bahkan tertular olehnya sehingga gadis itu yang semula tidak terlalu suka membaca diaplikasi itu, menjadi ketagihan karena Rani yang selalu memberikan virus halu kepadanya.
Makanya mereka nyambung kalau membahas aplikasi kegemaran mereka itu. Bahkan mereka berdua memiliki cast favorite mereka sendiri.
"Ya mana gue tau, orang setengah part masih lengkap. Eh menuju ending ada bacaan itu, kan bazeng! kadang ingin mengumpat tapi sama siapa?!" ucap Rani kesal.
"Yaudah, tunggu bukunya diterbitin terus beli deh."
"Dih, kalo ada yang gratis kenapa harus beli. Mending cari cerita lain!"
"Teserah lo aja deh, gue kan juga pengikut aliran itu!" pungkas Diana diakhiri gelak tawa keduanya.
"Gue punya cerita seru, lo mau?" Rani mendekat kemeja Diana.
"Gendre apa?"
"Fantasy romantic, uhuy si cowonya iblis tapi hot abis gilak!"
"Oke kirim link!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Produser Love (COMPLETE)
General Fiction#Bagaskara1 Rasa sakit terkhianati oleh orang yang berarti di dalam hidupnya. Membuat dia berfikir tidak akan pernah lagi mengenal cinta. Menutup semua perasaan yang mencoba masuk kedalam hatinya, hingga membuat hatinya tak ingin ada yang mengisiny...