Rekomen lagu V bts yang judulnya scenery.Lagu ini Ran dapet dari temen namanya sepy nih akun Wpnya mampir juga ya^^ sapidolls
Vote dan komen tetep.
Happy Reading^^
***
Alvaro memandang perempuan didepannya dengan raut wajah terkejut. Seperkian detik kemudian ia merubah raut wajah kembali datar.
"Kenapa kamu kesini?" tanya Alvaro ketus. Beda ucapan beda dihati, perempuan itu tidak tau bahwa ada kebahagiaan tersendiri saat melihat Diana datang keapartemennya.
"Makan dulu, pak. Ini buburnya masih banyak." Bukannya menjawab pertanyaan Alvaro. Diana memilih menyodorkan mangkuk bubur tepat dimulut pria itu.
Alvaro kembali memasang wajah jijik.
"Tidak mau!"'Bener kata Pak Rian, Pak Al memang seperti bayi,' batin Diana kesal.
"Lalu bapak mau makan apa?" tanya Diana jengah.
"Jawab pertanyaan saya dulu, kenapa kamu kesini?"
Berpikir, Diana tengah berpikir sekarang. Alasan apa yang harus ia katakan kepada Alvaro.
"Ya--ya jenguk bapak lah," jawab Diana dengan pelan.
Alvaro menatap Diana cukup lama, "Bukankah, kamu sedang marah sama saya? Hm."
Diana membuang mukanya. Ia mendengar suara kekehan dari Alvaro, tersentak saat ia mendapatkan usapan lembut dirambutnya.
"Terimakasih sudah datang kemari," ujar Alvaro tulus.
Diana menoleh kearah Alvaro. Mulutnya masih enggan untuk berbicara.
"Kemarilah."
Alis Diana terangkat,"Ngapain?"
"Peluk!"
"Hah?"
"Lama!"
Sret
Diana terlonjak kaget saat tubuhnya dibawa kedekapan hangat Alvaro, jantungnya berdebar kencang. Diana akui ia merindukan produser dinginnya itu.
"Maaf untuk malam itu," gumam Alvaro. Memejamkan mata dan menikmati tubuh Diana yang terasa pas dipelukannya.
"Maafkan saya juga, karena marah-marah sama bapak." Menghilangkan egonya, Diana mengucapkan itu karena ia pun merasa bersalah.
Alvaro menggeleng, "Itu bukan salahmu, I'm selfish. But I'm serious about my feelings for you. "
Diana Mendongak menatap Alvaro, melihat tepat dimata pria itu.
"Percayalah padaku, hm? Aku menyukaimu Diana. So, will you be my lover? "
Pipi Diana merona saat mendengar ucapan Alvaro. Mereka seperti remaja yang jatuh cinta. Bahkan ia yang biasanya berceloteh langsung terdiam seketika karena ungkapan pria dihadapanya.
"Jawab aku, kamu mau? Yes or yes?"
Alvaro tersenyum saat melihat Diana mengangguk. Dipeluknya lagi Diana dengan erat. Bahagia, itulah yang Alvaro rasakan. Apalagi saat ia merasa Diana membalas pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Produser Love (COMPLETE)
General Fiction#Bagaskara1 Rasa sakit terkhianati oleh orang yang berarti di dalam hidupnya. Membuat dia berfikir tidak akan pernah lagi mengenal cinta. Menutup semua perasaan yang mencoba masuk kedalam hatinya, hingga membuat hatinya tak ingin ada yang mengisiny...