Revisi nya kok lama?
Na dung sekk
Happy Reading
***
"Sedang apa kalian?" Diana dan Rizky hampir kena serangan jantung. Tak kala sosok tinggi besar berdiri didepan mereka dengan raut wajah yang menyeramkan.
Diana menelan Saliva nya kasar saat melihat wajah Alvaro terpampang dihadapannya. Rizky tak jauh beda dengan Diana, laki-laki itu sedikit gemetar.
Rizky mengingat perkataan salah satu rekannya yang kemarin mendapat amukan Alvaro yang tak seperti bisanya. Bahkan rekannya itu sampai mau menangis padahal ia laki-laki.
Masalahnya rekannya itu salah dalam membuat naskah dan menghilangkan format penting.
Alvaro menatap keduanya dengan bersidekap dada. Ada perasaan tidak terima saat Diana berdekatan dengan Rizky dan juga rasa geram melihat Diana yang hampir seminggu menjauhinya.
"P-pak Al, ka-kami mau membahas sesuatu dengan bapak," ucap Rizky sedikit gugup.
Alvaro mendengus kemudian mengangguk, pandanganya beralih pada sosok perempuan yang berada disamping Rizky, "Masuk!"
Alvaro melenggang masuk keruangannya diikuti Diana dan Rizky.
"Duduk."
Mendengar nada dingin Alvaro. Mereka berdua sera duduk disofa panjang yang ada diruangan itu.
"Katakan, apa mau kalian?"
Rizky menyenggol lengan Diana dan berbisik.
"Na, lo yang ngomong dong. Lo kan pendanggung jawab naskah."Diana mencibir dan menatap sisis Rizky, urusan kaya gini aja Rizky menyerahkan kepadanya.
Kegiatan keduanya tidak lepas dari mata elang milik Alvaro.
"Kami mau minta naskah edit, pak. Nanti malam program kita tayang perdana. Host butuh naskah tambahan yang ada dibapak," jawab Diana.
Alvaro diam sejenak lalu mengambil map berwarna biru yang berada dimejanya,
"Ambil. Disitu sudah ada naskah dan salinannya, saya akan kesana untuk memantau persiapan kalian."Diana berdiri dan berjalan kearah meja Alvaro. Mengambil map tersebut kemudian menoleh kearah Rizky mengode agar segera pergi dari ruang intimidasi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Produser Love (COMPLETE)
General Fiction#Bagaskara1 Rasa sakit terkhianati oleh orang yang berarti di dalam hidupnya. Membuat dia berfikir tidak akan pernah lagi mengenal cinta. Menutup semua perasaan yang mencoba masuk kedalam hatinya, hingga membuat hatinya tak ingin ada yang mengisiny...