Terimakasih sudah menjawab salam dari para calon imam masa depanku. Whehe...Happy Reading ^^
KABOOR!
***
Matahari bersinar begitu terik, hirup pikuk lalu lalang manusia memenuhi kawasan objek liburan yang sudah lumrah Di Indonesia.
Banyak muda mudi, orang tua, anak-anak bahkan waria memenuhi kawasan itu.
Tak terkecuali dua orang berbeda jenis dan sifat tentunya yang sedang menikmati asiknya lalu lalang manusia.
"Seru kan, Pak?"
Alvaro menatap tajam gadis dengan kemeja putih yang ada disampingnya. perempuan itu menampakan giginya setelah mengerjai dirinya.
Untung sayang.
"Saya tidak mau melakukan itu lagi, ayo pulang," kata Alvaro ketus.
Dianayang sedari tadi tersenyum seketika menghilangkan senyumnya. Padahal baru beberapa jam mereka berada di sana, lagian kapan lagi Diana bisa masuk ditaman bermain terbesar Di Jakarta.
Mumpung ada yang ajak. Ya sebenarnya, bukan Alvaro yang mengajak dirinya namun sebaliknya dengan sedikit memaksa tentunya.
"Tapi kan baru sebentar, Pak!" gerutu Diana.
"Dari mana sebentar versi kamu, hm? Lima jam kita disini. Savanna!"
Diana meringis saat mendengar ucapan Alvaro yang sedikit frustasi.
Memang benar, saat ia dan Alvaro sampai. Diana lah yang memonopoli permainan dan wahana lainnya, sedangkan Alvaro hanya mengikuti dirinya saja.
"Yaudah, pak. Kita main satu kali lagi, naik itu ya pak!" Diana menunjuk salah satu wahana permainan yang membuatnya tertantang.
Alvaro mengikuti arah tunjuk Diana. wajahnya sedikit menegang lalu kembali memasang wajah biasanya.
Sedari awal iya memang tidak menyukai ide gila Diana yang membawanya ketempat menyeramkan baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Produser Love (COMPLETE)
General Fiction#Bagaskara1 Rasa sakit terkhianati oleh orang yang berarti di dalam hidupnya. Membuat dia berfikir tidak akan pernah lagi mengenal cinta. Menutup semua perasaan yang mencoba masuk kedalam hatinya, hingga membuat hatinya tak ingin ada yang mengisiny...